Kisah Raja Sanjaya Mendirikan Kerajaan Mataram Kuno dan Kemunduran Kerajaan Kalingga
GH News October 23, 2024 07:05 AM
KERAJAAN Kalingga di bawah kepemimpinan Ratu Jay Shima mengalami kemajuan luar biasa dan disegani di kawasan Pulau Jawa kala itu. Apalagi Kalingga mencatat sejarah sebagai kerajaan pertama yang dipimpin perempuan.

Kerajaan ini begitu disegani karena sang ratu menerapkan hukum dengan adil yang membuat perekonomian warga meningkat.



Tetapi pasca Ratu Jay Shima wafat pada 695, Kerajaan Kalingga mulai mengalami masa surutnya.

Kemunduran Kalingga tersebut dikarenakan Ratu Jay Shima membagi dua wilayah kekuasaannya untuk diwariskan kepada kedua putranya yakni Parwati dan Narayana.

Parwati yang menikah dengan Rahyang Mandiminyak atau Prabu Suraghana, mendapatkan warisan bumi Kalingga bagian utara.

Di sana sesuai saduran dari "Hitam Putih Kekuasaan Raja-raja Jawa: Intrik, Konspirasi Perebutan Harta, Tahta, dan Wanita", dari Sri Wintala Achmad, Parwati menjadi raja dari tahun 695 hingga 716 M.



Sementara, Narayana mendapat warisan bumi Kalingga bagian selatan. Ketika menjadi raja dari tahun 695 sampai 742 M, Narayana menggunakan nama Abhiseka Iswarakesawa Lingga Jagatnata Buwanatala.

Parwati kala itu menikah dengan Jalantara atau Rahyang Mandiminyak putra mahkota Kerajaan Galuh.

Pernikahan dengan Jalantara, Parwati memiliki putri bernama Dewi Sanaha dan Bratasenawa atau akrab dinamakan Sanna.

Dewi Sanaha melahirkan putra bernama Rakai Mataram Sanjaya.

Sementara, Narayana melahirkan putra bernama Dewa Singha yang menjadi raja di Kalingga Selatan. Dengan demikian Sanjaya dan Dewa Singha masih saudara dekat karena keduanya sama-sama keturunan Ratu Jay Shima.

Sesudah menjadi raja di Kalingga Utara pasca lengser keprabon dari tahta Kerajaan Sunda-Galuh, Sanjaya menyerang Dewa Singha, yang menjadi raja di Kalingga Selatan.



Tetapi Sanjaya kemudian menyerang Kerajaan Kalingga Utara dan Kalingga Selatan, serta berhasil menaklukkan keduanya.

Perkembangan selanjutnya, Sanjaya yang ingin menjadi raja di Kalingga Utara itu menyerahkan tahta Sunda-Galuh kepada Rakryan Panaraban atau yang dikenal Tamperan.

Sanjaya pula menyerahkan tahta Kalingga Utara kepada Rakai Panangkaran putranya sesudah berhasil menaklukkan Kalingga Selatan. Pengertian lain, Sanjaya menjadi raja di Medang, Mataram sesudah menyatukan Kalingga Selatan dan Kalingga Utara dan menyerahkannya pada Rakai Panangkaran.

Berita mengenai Sanjaya mendirikan Kerajaan Medang tersebut berdasarkan keterangan Prasasti Mantyasih yang dikeluarkan oleh Dyah Balitung pada tahun 907.

Selama menjabat sebagai Raja Medang, Sanjaya bergelar Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Dari sinilah era Kalingga berakhir dan memasuki Kerajaan Mataram Kuno yang didirikan Sanjaya.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.