SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Calon Gubernur Jawa Timur (Cagub Jatim) nomor urut 3, Tri Rismaharini menyatakan akan mengangkat rakyat dari kemiskinan serta ketergantungan pada bantuan sosial (bansos) pemerintah lewat peningkatan pendapatan keluarga miskin.
Hal itu jadi bagian dari strategi besarnya, yakni mengurangi pengeluaran keluarga dan menambah pendapatan.
Pengeluaran dikurangi dengan pemerintah provinsi menanggung biaya sekolah dan layanan kesehatan.
Untuk peningkatan pendapatan, Risma menyatakan, pemberdayaan akan dilakukan.
Di keluarga miskin, biasanya suami sudah bekerja. Maka istri akan berperan menjadi “mesin kedua” untuk pendapatan keluarga.
“Pemerintah provinsi akan melatih istri bekerja tanpa harus meninggalkan rumah,” kata Risma.
Ia menyontohkan pengalaman di Surabaya, yang berhasil menurunkan angka kemiskinan dari 32 persen di awal menjabat, jadi 4,9 persen di tahun 2020.
“Pengalaman saya, ada yang awalnya miskin dan sangat miskin, melompat jadi kaya. Karena ibu yang dikasih pelatihan itu sudah banyak yang ekspor. 2011 berlatih, 2016 sudah ekspor. Dulu pendapatan 100 ribu sehari susah, sekarang pendapatan sehari 25 juta,” ujar Risma.
Ada yang dulunya tukang parkir di Dolly, kini menjadi juragan dengan 16 mobil yang disewakan sebagai taksi online.
“Ada ibu yang pendapatan per bulan di atas 2 M. Lebaran bisa 6 M. Dia bikin kue. Saking banyaknya pesanan, bingung cari nanas untuk selainya. Saya bantu carikan,” tutur Risma.
“Jadi bukan saya kasih uang ya. Jadi kami bantu pendidikan dan pemasarannya juga,” urai Risma.
Untuk petani, Risma cerita pertemuannya dengan petani jagung di Jember yang mengeluh harga jatuh saat panen raya karena oversupply.
Risma punya cara lewat pemberdayaan pengolahan hasil panen jagung berlebih menjadi minyak goreng jagung. Dan bagian bawah pohon jagung yang biasanya dibuang, dimanfaatkan untuk jadi pakan ternak olahan lewat proses fermentasi.
“Saya bilang ayo bikin sebagian jadi minyak goreng jagung yang harganya lebih mahal. Saya sudah lakukan di Papua, ubah kelapa jadi minyak goreng. Apalagi yang virgin coconut oil, harganya mahal. Begitupun nelayan agar membuat pakan ikan. Saya sudah pengalaman di Nunukan yang menjualnya ke Malaysia,” beber Risma.
Bagi Risma, visinya adalah menambah pendapatan keluarga sehingga keluar dari kemiskinan.
“Makanya saya katakan saya maju di pilgub ini bukan untuk saya, tapi agar kita semua bisa hidup lebih sejahtera,” ujarnya.
“Saya kurangi pengeluaran dengan sekolah gratis, tapi income ditambah dengan mendorong kewirausahaan. Kami tumbuhkan ekonomi di wilayah kita masing-masing,” tandasnya.
Pernah menjabat Menteri Sosial, Risma ingin warga Jatim tak tergantung bansos.
Kalau bansos saja, Risma menilai rakyat takkan keluar dari kemiskinan. Maka harus ada pemberdayaan.
“Dalam setahun saya di Mensos, lebih dari 40 ribu orang keluar dan tak mau menerima bansos lagi. Bahkan ada orang yang disabilitas. Ternyata bisa. Makanya saya bilang kalau petani dan nelayan ditangani benar, mereka akan keluar dari kemiskinan. Ayo kita buktikan di Jawa Timur,” ujar Risma.
Risma menyatakan itu saat bersama Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir di Banyuwangi dalam rangka Safari Politik dan Konsolidasi Pemenangan Pilkada 2024 di Provinsi Jawa Timur.
Hasto didampingi Politikus Muda PDIP Aryo Seno Bagaskoro, jajaran DPD PDIP Jatim dipimpin Wakil Ketua Deni Wicaksono dan Sekretaris Sri Untari.
Tampak hadir Anggota DPR dari dapil tersebut yakni Sonny T.Paramita. Ratusan jajaran pengurus dan kader PDIP Banyuwangi hadir dipimpin Ketua DPC PDIP Banyuwangi I Made Cahyana Negara. (*)