TRIBUNWOW.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait memberikan penjelasan terkait keterlibatan sejumlah pengusaha kelas kakap dalam program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Sebagian pihak menilai program ini sangat rentan dengan bagi-bagi proyek terhadap pengusaha tertentu.
Namun, Maruarar Sirait dengan tegas membantah anggapan tersebut.
Maruarar Sirait menjelaskan, sejumlah pengusaha swasta bergabung dalam program ini karena konsep saling membantu atau gotong royong.
"Jadi mereka membantu. Mereka bukan dapat proyek. Jangan salah ya. Mereka menyerahkan tanahnya atau membangun atau isinya. Jadi namanya membantu, gotong royong. Jangan salah persepsi," ujar Maruarar di Rusun Pasar Rumput, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (1/11/2024).
Diketahui, pada Jumat pagi pekan lalu, pria yang kerap disapa Ara itu baru saja melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) rumah untuk rakyat di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Pembangunan rumah tersebut menandakan dimulainya Gerakan Nasional Gotong Royong Bangun Rumah untuk Rakyat.
Rumah akan dibangun oleh Agung Sedayu Group di atas lahan yang disumbang langsung oleh Ara melalui perusahaannya bernama PT Bumi Samboro Sukses.
Jumlah rumah yang dibangun sebanyak 250. Nantinya akan dibagikan kepada masyarakat secara gratis.
"Tanahnya dari perusahaan kami, yang bangun Agung Sedayu, yang isi Agung Sedayu. Dikasih ke siapa? Rakyat. Nah dikasihnya bayar apa enggak? Gratis. Kapan dikasih? 28 Oktober. Mudah-mudahan lebih cepat," ujar Ara.
Adapun selain Agung Sedayu yang dimiliki oleh Sugianto Kusuma alias Aguan, ada empat konglomerat lain yang tertarik bergabung dalam gerakan ini.
Ada Garibaldi "Boy" Thohir dari Adaro, Prajogo Pangestu dari Barito Grup, Franky Wijaya dari Sinar Mas, dan Lawrence Barki dari Harum Energy.
Ara memang mengajak semua pihak termasuk sektor swasta terlibat secara aktif dalam program pembangunan 3 juta rumah.
Pihak swasta dipersilakan berkontribusi lewat berbagai skema dan bentuk. Contohnya seperti melalui Corporate Social Responsibility (CSR).
"Apa saja yang penting ada rumah buat rakyat. Mau disewain? Atau mau dijual? Ya saya maunya rumahnya gratis dikasih aja buat rakyat," ujar Ara.
"Bisa saja besok di lokasi lain perusahaan lain seperti Intiland atau lainnya juga bisa bantu (program 3 juta) rumah," pungkasnya. (*)