Perkuat Industri Kreatif dan UMKM, Airin-Ade Hadirkan Program Kreasi serta Community Center
TANGERANG - Pasangan cagub dan cawagub Banten
Airin Rachmi Diany -Ade Sumardi memastikan akan mendorong dan memperkuat kemajuan
industri kreatif dan usaha mikro kecil menengah (
UMKM ). Pasangan nomor urut 1 ini telah menyiapkan berbagai program, salah satunya Kreativitas Berkolaborasi (Kreasi) dan community center.
Program ini akan mendorong hilirisasi industri besar dan kecil berbasis lokal. “Kita harus mendorong program inkubasi bisnis dan mengintegrasikan industri besar dan sedang dengan industry mikro dan kecil. Kita kembangkan produk lokal, skema pembiayaan, bantuan modal, hingga pemasaran,” kata Airin saat bersilaturahmi dengan masyarakat di Kabupaten Tangerang, Rabu (6/11/2024).
Melalui program Kreasi, kata Airin, pemerintah daerah akan memberikan ruang bagi ekonomi kreatif untuk melakukan eksistensi bisnis. “Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan keterampilan, talenta dan kreativitas yang berpontensi dalam meningkatkan kesejahteraan. Jika kita perkuat, ekonomi akan bergeliat dari bawah,” ujarnya.
Pusat inkubasi industri kreatif, harus hadir di semua kabupaten/kota. Termasuk menghadirkan Communty Center, ruang untuk masyarakat dalam rangka mengaktualisasi diri, baik sosial, ekonomi, maupun budaya.
“Program Kreasi sejalan dengan program Muda Berdaya. Memberikan
supporting system bagi generasi muda dalam menginisiasi dan mengembangkan usaha. Kita juga bisa mendorong startup dan UMKM di Banten,” tandasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banten 2020, kontribusi industri kreatif terhadap PDRB mencapai 5,8% pada 2014 dan meningkat 10% pada 2019. Kondisi ini tentu berpengaruh terhadap ketersediaan lapangan kerja bahkan berpengaruh pada kontribusi ekspor industri kreatif secara nasional.
Sedangkan berdasarkan Data Opus Creative Economy Outlook 2020, Banten menjadi salah satu pengekspor ekonomi kreatif ke Amerika Serikat, Eropa, dan Asia dengan nilai ekspor ekonomi kreatif mencapai US$ 3,04 miliar atau 15,66% dari total nilai ekspor secara nasional sebesar USD19,4 miliar.
“Potensi ekonomi kreatif, yang di dalamnya juga terdapat produk-produk UMKM, akan menjadi ruang yang semakin maju dengan kolaborasi pemerintah daerah, dan
stakeholder,” terangnya.
Apalagi, menurut Airin, Presiden Prabowo Subianto pada Kabinet Merah Putih telah mengubah nomenklatur dan membertian Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif. “Sebagai panjang tangan pemerintah pusat, Pemprov Banten juga harus mendorong lembaga khusus yang menaungi dan mendukung keberadaan ekonomi kreatif,” tandasnya.