Jangan Panik, Ini Cara Menghadapi Teror Chat dan Telepon dari DC Pinjol
Diah Puspita Ningrum November 06, 2024 07:34 PM

Nakita.id - Bagaimana cara menghadapi teror chat dan telepon dari DC pinjol? Ini tipsnya.

Pinjaman online (pinjol) semakin populer karena prosesnya yang cepat dan mudah.

Namun, banyak peminjam yang akhirnya menghadapi teror dari pihak Debt Collector (DC) pinjol ketika mereka kesulitan membayar.

Teror ini bisa berupa pesan, panggilan telepon berulang, bahkan ancaman.

Meskipun kondisi ini dapat membuat stres, ada cara untuk menghadapinya dengan bijak.

Melansir dari berbagai sumber, ini cara menghadapi teror dan chat telepon dari DC pinjol.

Cara Menghadapi Teror Chat dan Telepon DC Pinjol

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik

Hal pertama yang harus dilakukan saat menerima ancaman atau teror dari DC pinjol adalah tetap tenang dan jangan panik.

Ketika kita panik, keputusan yang diambil cenderung kurang rasional. Tarik napas dalam-dalam dan pikirkan bahwa Dads bisa menghadapinya dengan tenang.

Ingat bahwa ancaman verbal atau pesan yang menekan hanyalah taktik untuk membuat Dads merasa tertekan.

2. Cek Legalitas Pinjol

Langkah berikutnya adalah memeriksa legalitas aplikasi pinjaman online yang Dads gunakan. Pinjol yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) biasanya memiliki kebijakan penagihan yang lebih jelas dan terukur.

Daftar pinjol resmi bisa dicek melalui situs resmi OJK atau aplikasi OJK Box. Jika pinjol yang menagih Dads tidak terdaftar di OJK, maka ada kemungkinan mereka beroperasi secara ilegal dan melanggar aturan.

Pinjol legal biasanya memiliki prosedur penagihan yang lebih profesional dan tidak melibatkan intimidasi atau ancaman.

Sementara itu, pinjol ilegal cenderung menggunakan cara-cara yang tidak etis, seperti menghubungi kontak Dads atau menyebarkan informasi pribadi.

3. Jangan Langsung Membalas Pesan atau Telepon

Jika Dads merasa terancam atau terganggu dengan pesan atau telepon dari DC pinjol, jangan langsung merespons dengan emosi. Jangan membalas pesan atau mengangkat telepon secara tergesa-gesa.

Sering kali, teror dari DC bertujuan untuk mendapatkan reaksi cepat. Berikan waktu untuk berpikir sebelum membalas, atau jika perlu, hindari merespons jika pesannya mengancam.

Jika pesan atau telepon tersebut mengandung kata-kata kasar atau ancaman, Dads memiliki hak untuk tidak menanggapinya.

Lakukan ini dengan bijak, terutama jika sudah merasa sangat tertekan dengan gaya penagihan yang dilakukan.

4. Catat Bukti Teror yang Diterima

Jika Dads menerima ancaman atau tindakan tidak menyenangkan dari DC pinjol, kumpulkan bukti-bukti berupa tangkapan layar atau rekaman suara dari percakapan tersebut.

Simpan semua pesan, email, atau catatan panggilan yang diterima, khususnya jika mengandung ancaman atau bentuk intimidasi.

Bukti-bukti ini penting jika Dads ingin melaporkan tindakan penagihan yang tidak sesuai dengan hukum.

Dokumen ini bisa dijadikan dasar untuk melaporkan pihak penagih atau perusahaan pinjol ke OJK, Kepolisian, atau Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) untuk perusahaan yang terdaftar.

5. Blokir Nomor Telepon DC jika Sudah Berlebihan

Jika panggilan atau pesan dari DC sudah dirasa mengganggu hingga ke tingkat yang berlebihan, Dads bisa memilih untuk memblokir nomor telepon yang digunakan.

Banyak aplikasi pinjol ilegal yang menggunakan nomor telepon berbeda setiap kali melakukan penagihan, jadi mungkin Dads harus memblokir beberapa nomor. Meski demikian, langkah ini dapat membantu mengurangi gangguan.

Aplikasi pesan seperti WhatsApp juga memungkinkan Dads untuk melaporkan nomor yang mengirimkan pesan ancaman.

Dengan begitu, Dads bisa memberi tahu pihak WhatsApp mengenai aktivitas yang tidak pantas dari nomor tersebut.

6. Laporkan ke OJK dan Kepolisian

Jika teror yang Dads alami sudah di luar batas kewajaran, seperti ancaman untuk menyebarkan data pribadi atau intimidasi fisik, maka langkah yang bisa diambil adalah melapor ke pihak yang berwenang.

Dads dapat melapor ke OJK atau langsung ke Kepolisian setempat. Selain itu, AFPI juga menerima laporan terkait pinjol legal yang melakukan penagihan tidak sesuai ketentuan.

Untuk melaporkan tindakan ini, pastikan Dads membawa bukti-bukti yang sudah dikumpulkan sebelumnya. Pihak berwenang akan membantu menangani kasus tersebut, terutama jika pinjol yang Dads hadapi ternyata ilegal.

7. Pertimbangkan Konsultasi dengan Pengacara

Dalam beberapa kasus, konsultasi dengan pengacara atau pihak yang memahami hukum dapat membantu Dads menemukan jalan keluar yang lebih baik.

Pengacara dapat memberikan saran mengenai hak Dads sebagai debitur dan cara terbaik menghadapi penagihan yang berlebihan.

Bagi mereka yang terlibat dalam masalah pinjaman online ilegal, bantuan hukum bisa sangat berguna untuk menangani kasus ini.

Pengacara juga dapat membantu mengidentifikasi apakah penagihan yang dilakukan telah melanggar undang-undang dan hak-hak pribadi Dads.

8. Rencanakan Pelunasan dengan Bijak

Jika Dads masih memiliki utang yang harus dilunasi, buatlah rencana pelunasan yang realistis sesuai kemampuan.

Kontak langsung perusahaan pinjol untuk bernegosiasi, terutama jika perusahaan tersebut adalah pinjol legal yang terdaftar di OJK.

Sampaikan situasi keuangan Dads dan mintalah kelonggaran atau keringanan dalam pembayaran, seperti cicilan atau penundaan waktu pembayaran.

Untuk pinjol legal, pihak penagih biasanya bersedia berdiskusi dan mencari solusi terbaik, karena mereka tunduk pada regulasi yang lebih ketat.

9. Pahami Hak Dads sebagai Konsumen

Sebagai pengguna layanan pinjaman, Dads memiliki hak-hak yang diatur dalam hukum perlindungan konsumen.

Jangan biarkan DC pinjol ilegal merampas hak-hak Dads dengan intimidasi. Selalu ingat bahwa Dads dapat melaporkan penyalahgunaan atau pelanggaran yang dilakukan oleh pinjol kepada pihak berwenang.

Menghadapi teror dari DC pinjol bisa menjadi pengalaman yang sangat menegangkan, tetapi dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Dads bisa menghadapi situasi ini dengan lebih tenang dan bijak.

Tetap tenang, kumpulkan bukti, dan jangan ragu untuk melaporkan jika terjadi pelanggaran.

Memahami hak Dads sebagai konsumen akan membuat Dads lebih kuat dalam menghadapi tekanan dari pihak penagih.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.