Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Yusab Alfa Ziqin
TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Debat Perdana Pilkada Bojonegoro 2024 yang dibubarkan, ternyata tetap menelan dana tak sedikit. Nominalnya mencapai ratusan juta.
Debat publik yang gagal dan mengecewakan publik itu, persisnya menelan dana tak kurang dari Rp 233 juta. Bersumber dari APBD Bojonegoro yang dihibahkan untuk KPU Bojonegoro.
Hal itu dikemukakan Komisioner KPU Bojonegoro Ariel Sharon dalam rapat antara KPU Bojonegoro dengan Komisi A DPRD Bojonegoro di ruang Komisi A DPRD Bojonegoro, Rabu (6/11/2024) siang.
Komisioner KPU Bojonegoro Divisi Teknis Penyelenggaraan itu juga mengutarakan, dana pelaksanaan debat publik mencapai sekitar Rp 233 juta itu untuk dua kebutuhan primer.
"Untuk EO (event organizer, red) penyelenggaraan Rp 147,7 juta. Untuk penyiaran televisi Rp 86,4 juta," jelasnya, Rabu (6/11/2024) siang.
Ariel sapaannya menyebut, dana kurang lebih Rp 233 juta itu sudah keluar 100 persen dari kas KPU Bojonegoro. Alias, sudah terbayarkan ke pihak EO maupun stasiun televisi penyiar.
"Walau (debat publik, red) akhirnya gagal, kami tetap membayar utuh ke EO dan stasiun televisi. Tidak ada pengurangan," ungkap eks aktivis GMNI tersebut.
Anggota Komisi A DPRD Bojonegoro Choirul Anam menyayangkan dana Rp 233 juta itu keluar untuk membiaya Debat Pilkada Bojonegoro 2024 yang gagal dan tak bermanfaat bagi publik.
"Debat publik berikutnya harus lancar. Agar, anggaran terpakai untuk hal yang konkret sekaligus bermanfaat," pintanya kepada Ariel Sharon.
Irul sapannya menyebut, jika Debat Pilkada Bojonegoro 2024 berikutnya atau debat kali kedua tak lancar, pihaknya akan merekomendasi pemberhentian seluruh Komisioner KPU Bojonegoro.
"Selanjutnya, penyelenggaraan Pilkada Bojonegoro 2024 biar diambil alih langsung oleh KPU Jawa Timur saja," pungkas politisi PPP ini.
Diketahui, Debat Publik Pilkada Bojonegoro 2024 kali pertama digelar di Hotel Eastern Bojonegoro pada Sabtu (19/10/2024) malam. Namun, debat itu akhirnya dibuyarkan paksa.
Tengaranya, debat mempertemukan cawabup nomor urut 01 Farida Hidayati dan nomor urut 02 Nurul Azizah itu tak kondusif setelah cabup nomot urut 01 Teguh Haryono ikut naik panggung