Renungan Harian Katolik Kamis 7 November 2024, “Karena Satu Orang Berdosa Bertobat”
Rosalina Woso November 07, 2024 08:30 AM

Oleh: Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Kamis 7 November 2024, “Karena Satu Orang Berdosa Bertobat”

Hari Kamis Biasa Pekan XXXI

Bacaan I: Flp.  3: 3-8a
Injil : Lukas  15:  1-10        

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Bertobat adalah satu bentuk proses mengubah hati dan pikiran, serta meninjau tindakan-tindakan yang telah dilakukan di masa lalu. Bertobat juga berarti menyesali kesalahan, berjanji untuk tidak mengulanginya, dan meminta ampunan.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita kembali lagi disuguhkan dengan bacaan-bacaan suci yang membawa kita pada pertobatan. Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi masih berkutat dengan proses perubahan di dalam dirinya yang dipanggil Tuhan menjadi rasulNya dan semua perubahan yang pada dasarnya dilaksankan hanya karena keinginan daging semata.

Dan setelah panggilan itu, Paulus menyebutkan: “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku sekarang kuanggap merugikan karena Kristus. Pertobatan dan perubahan di dalam Kristus atas seluruh hidupnya bagi Paulus adalah satu nilai bahkan lebih tepatnya satu hidup baru yang tak mungkin di dapatkan sebelumnya. Itu terjadi benar-benar karena Kristus sangat mencintainya dan dalam segalanya telah memilih dia: “

Malahan segalal sesuatu kuanggap rugi karena aku telah berkenalan dengan Kristus Yesus, Tuhanku, sebab hal itu lebih mulia dari segala-galanya. Dan di dalam Injil, Yesus mengedepankan satu pola pendekatan terhadap orang berdosa supaya mereka bertobat tapi lebih dari itu adalah karena Tuhan sangat mencintai orang yang bertobat.

Yesus dalam injil hari ini memberikan perumpamaan tentang  seorang  tuan yang begitu bahagia ketika dia mendapatkan kembali satu dombanya yang hilang dan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan lainnya ketika mencari domba yang hilang itu.

Perumpamaan Yesus ini  dipakai Yesus untuk menjelaskan kepada orang-orang Farisi yang selalu tidak tenang melihat Yesus melakukan perbuatan-perbuatan baik. Kali ini, orang-orang Farisi dan ahli Taurat itu bersungut-sungut karena melihat Yesus makan bersama-sama dengan orang-orang berdosa dan pemungut cukai. Dan orang-orang itu sangat mendengarkanNya. Perumpamaan tentang domba yang hilang dan ditemukan kembali itu membuat gembala itu bahagia.

Kebahagiaan itulah yang mau ditonjolkan oleh Yesus akan kebahagiaan  surgawi atau spiritual  ketika orang berdosa bertobat dan kembali kepada Tuhan dan diselamatkan. Hal yang sama Yesus ungkapkan dalam perumpamaan lain tentang seorang perempuan yang menemukan kembali dirham yang hilang dan dia menjadi bahagia bahkan memanggil tetangganya untuk berbagi kebahagiaannya karena telah mendapatkan kembali uang dirham yang hilang itu.

Perumpamaan ini yang mau ditonjolkan Tuhan akan betapa belaskasih Allah dan kebahagiaan Allah kepada semua orang berdosa yang mau bertobat dan kembali kepada Allah. Ini jugalah yang menjadi misi Allah dalam diri Yesus Kristus yang datang ke bumi untuk mencari yang berdosa dan membawa mereka kepada pertobatan sejati.

Yesus datang untuk menemukan yang hilang itu dan dibawa masuk dalam kebahagiaan kekal. Itulah juga misi kita sebagai seorang pengikut Kristus yaitu membawa sebanyak mungkin orang yang berdosa untuk kembali kepada Allah lewat cara hidup kita yang baik dan benar juga dengan mewartakan betapa kasih Allah bagi semua orang secara khusus semua yang berdosa.

Namun masih juga ada di antara kita yang  kehadirannya bukan mau menyelamatkan orang  tapi malah membawa orang lain kepada dosa dan maut. Maka marilah kita terus belajar untuk selalu membuat hidup dan diri kita bisa membawa orang kepada pertobatan sejati.

Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama:  kita adalah murid Tuhan maka tugas kita adalah sama dengan tugas yang telah Tuhan jalani untuk hidup kita. Kedua, maka tugas utama kita adalah membawa sebanyak mungkin orang untuk bertobat ke jalan yang benar. Ketiga, semua jalan yang benar hanya ada pada Tuhan, maka kita pun mulai bertobat dari diri kita sendiri sebelum kita menobatkan orang lain.(*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.