MALAYSIA - Maskapai penerbangan Singapura
Scoot membuka layanan destinasi baru ke Malaka,
Malaysia . Dalam penerbangan ini, Scoot menghadirkan pesawat terbaru dari pabrikan Brasil, Embraer E190-E2.
Scoot juga yang menjadi maskapai penerbangan Singapura yang mengoperasikan E-190-E2 dan maskapai penerbangan pertama yang mendapat keuntungan dari program pelatihan pilot baru Embraer di kawasan ini.
Sembilan pesawat jet E190-E2 memperkuat armada Scoot yang memiliki misi ingin memberi kesempatan maksimal kepada para pengunjung ke Asia Tenggara. Tercatat ada lima negara yang dilayani Scoot dengan pesawat terbaru dari pabrikan Brasil itu.
Kelima negara itu adalah Indonesia (Makassar, Kertajati, Balikpapan, dan Pekanbaru). Kemudian Scoot dengan armada terbarunya itu juga melayani penerbangan Filipina (Davao) dan Laos (Vientiane). Ada pula ke Thailand (Krabi, Hat Yai, dan Koh Samui. Scoot juga menghubungkan penerbangan ke Malaysia (Miri, Kuantan, Sibu, Malaka).
Pada Senin (4/11/2024), SINDOnews.com berkesempatan mencoba Scoot jenis Embraer E190-E2 dengan rute penerbangan Singapura-Malaka. Scoot menawarkan koneksi langsung dari dan ke Singapura, yang memperkuat jangkauan dan kapabilitas Scoot di Asia Tenggara. Penerbangan perdana yang menghubungkan kedua kota ini sudah
dilakukan pada 23 Oktober 2024.
Kesan penulis ke Malaka dengan maskapai bertarif rendah ini memang merasakan pengalaman terbang yang lebih nyaman dan modern, terlebih bagi para pelancong yang ingin mengunjungi Malaka, kota bersejarah di Malaysia. Dari Bandara Changi, penerbangan Scoot ke Malaka dimulai dari Terminal 1 dengan durasi terbang selama kurang lebih 40 menit.
Malaka adalah destinasi bersejarah yang saat ini semakin populer, penerbangan langsung dari maskapai yang hingga saat ini memiliki lebih dari 50 armada pesawat itu menawarkan kemudahan bagi wisatawan internasional yang ingin merasakan pesona kota ini tanpa repot transit.
Dengan desain pesawat yang modern, Scoot menghadirkan pengalaman terbang yang lebih personal dan menyenangkan bagi setiap penumpang, bahkan dalam penerbangan jarak pendek. Kecepatan jelajah Scoot dengan armada Embraernya adalah 0.82 Mach atau 1012.54 km.jam. Dimana pesawat ini memiliki lebar sayap (wingspan) 33,7 m sementara panjang pesawat hingga ekor adalah 36.3 m. Pesawat dioperasikan 2 pilot dan 3 kru kabin.
Pesawat Embraer E190-E2 dikenal sebagai pesawat dengan teknologi terdepan dan desain aerodinamis yang inovatif. Dibandingkan pesawat jet standar lainnya, Embraer ini memiliki kabin yang lebih tenang dengan kebisingan mesin yang lebih rendah. Embraer diketahui menggunakan tipe mesin Twin-Engine Pratt & Whitney PW1900.
Kapasitas satu pesawat adalah 112 kursi. Namun layout kabin 2-2 membuat setiap penumpang terhindar dari kursi tengah, sehingga penumpang pun bisa menikmati ruang lebih lapang dan perjalanan yang lebih privat.
Kursi di Embraer E190-E2 ini juga memiliki jarak antar kursi sekitar 29 inci atau sekitar 74 cm dan lebar 18,3 inci atau 46,4 cm. Saat penulis duduk di bangku berbalut kulit sintetik itupun masih ada ruang yang cukup lega untuk meregangkan kaki selama perjalanan padahal ada tas berisi laptop yang disimpan di bawah kursi.
Tidak hanya itu, kursi ini juga memiliki fitur recline yang mampu dimiringkan hingga 4 inci atau 10 cm, penulis pun bisa bersantai dengan posisi lebih nyaman saat bersiap beristirahat.
Selain konfigurasi tempat duduk 2-2, Scoot dengan armada Embraernya juga memiliki 6 enam pintu keluar (exit door), yakni ada 2 di bagian belakang, 2 di tengah, dan 2 di depan. Toilet tersedia di depan, tepat di belakang kemudi pilot dan satu lagi toilet di belakang atau bagian ekor pesawat Scoot yang yang hingga saat ini secara total di semua penerbangannya telah menerbangkan lebih dari 92 juta penumpang ini.
Maskapai Scoot juga mendukung penerbangan yang lebih berkelanjutan dengan memperkenalkan pesawat E190-E2, yang dikenal sebagai salah satu pesawat paling senyap dan hemat bahan bakar di dunia. Pesawat E190-E2 ini mampu menurunkan emisi karbon serta pembakaran bahan bakar hingga 25% dibandingkan dengan generasi E-Jets sebelumnya.
Kecepatan jelajah Scoot dengan armada Embraernya adalah 0.82 Mach atau 1012.54 km.jam. Dimana pesawat ini memiliki lebar sayap (wingspan) 33,7 m sementara Panjang pesawat hingga ekor adalah 36.3 m. Pesawat ini dioperasikan oleh 2 pilot dan 3 kru kabin.
Bagi Anda yang takut lapar, jangan khawatir, sebagai maskapai bertarif rendah, Scoot tetap mempertahankan ciri khasnya dengan layanan yang praktis dan efisien. Di sela kursi, para penumpang bisa melihat daftar menu makanan dan minuman yang disediakan maskapai yang bodi luar pesawatnya itu dibalut warna putih dan kuning mencolok.
Penumpang bisa pre-order Signature Nasi Lemak maupun paket sate ayam lengkap dengan nasi dan bumbu kacangnya. Ada pula pilihan cemilan seperti keripik kentang, nachos hingga mie instan (cup noodles), kopi, the hangat, atau susu cokelat, juga soft drinks untuk penerbangan jarak pendek, dan menu lainnya dengan pilihan menu vegetarian, bebas kacang, bebas gluten, dan bersertifikasi halal.
Diketahui, Scoot mulai mengudara pada Juni 2012 dan bergabung dengan Tigerair Singapore pada Juli 2017, dan tetap mempertahankan merek Scoot untuk babak baru pertumbuhannya. Scoot memiliki 50 armada pesawat terdiri dari pesawat berbadan lebar Boeing 787 Dreamliner, Airbus 320 berlorong tunggal dan jet regional, Embraer E190-E2.
Saat ini Scoot terbang ke lebih dari 70 destinasi dan 18 negara dan wilayah di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Eropa. Scoot juga menjadi penerbangan berbiaya rendah (LCC) pertama di dunia yang meraih peringkat tertinggi untuk Audit Keselamatan Kesehatan APEX yang didukung oleh Simpliflying dan Audit Peringkat Keselamatan Maskapai Penerbangan Skytrax Covid-19.