Calon wakil gubernur Banten nomor urut 1 Ade Sumardi mengungkap strategi mengurangi penderita stunting di Banten. Ia mengatakan harus ada pencegahan dari hulu ke hilir.
"Sebelum saya menjawab, saya menjelaskan apa itu stunting, stunting adalah gagal tumbuh pada anak, ada dua kategori stunting yang pertama adalah gagal tumbuh fisiknya, yang keduanya adalah tumbuh otaknya, jadi yang pendek belum tentu stunting kalau otaknya cerdas, maka kategori stunting ada dua," kata Ade Sumardi saat acara debat Cagub-cawagub Banten, Kamis (7/11/2024).
Ade menjelaskan cara menangani stunting dari hulu ialah dengan cara sebelum anak menikah perlu diberi pil penambah darah. Ia mengatakan pil itu harus dipastikan dikonsumsi oleh anak remaja yang hendak menikah.
"Cara menangani stunting adalah persis seperti kita menangani banjir, gimana caranya kita tangani stunting dari hulunya, apa itu hulunya yaitu anak remaja kita sebelum nikah, kita tambah dari, jadi kita harus memastikan dimana pil tambah darah itu diberikan, apakah di sekolah maka gurunya wajib memastikan itu diminum oleh anak kita, kalau itu diberikan oleh orang tuanya maka yakinkan bahwa orang tuanya harus meyakini bahwa itu diminum oleh anaknya, maka itu salah satu pencegahan dari hulu," ucapnya.
Ade menyatakan upaya untuk mencegah stunting dengan mencegah terjadinya pernikahan dini. Tak hanya itu, untuk mencegah stunting perlu menunda kehamilan jika pasangan suami-istri memiliki penyakit kronis.
"Yang kedua jangan sampai ada pernikahan dini, karena itu akan menyebabkan anaknya stunting, dan juga kita jangan sampai ada pernikahan ketika anak kita punya penyakit kronis, apakah boleh nikah, boleh, akan tetapi tunda dulu kehamilannya setelah anak kita sembuh dan sehat," katanya.
"Kenapa dilarang karena ini kalau seandainya dibiarkan ketika penyakit kronis itu disembuhkan, maka anaknya sudah dipastikan itu akan beresiko stunting, itu adalah adalah mencegah stunting dari hulu," tambahnya.
Ade melanjutkan pencegahan dari hilir adalah dengan cara memberikan gizi yang cukup. Tak hanya itu lanjutnya, penanganan pola asuh yang optimal juga bisa mencegah terjadinya stunting.
"Bagaimana dari hilirnya, hilirnya kita mendata mana yang anak kita beresiko stunting, dan juga mana anak kita yang sudah stunting, gimana caranya, dua penanganan ini berbeda, anak kita yang baru beresiko stunting ini adalah harus diberi gizi yang cukup, dan juga pola asuh anak yang benar jangan sampai pola asuh tidak benar, sehingga ini anaknya beresiko stunting," katanya.
"Yang ketiga bagaimana yang sudah stunting ini baru beri gizi penanganan sosial kepada anak kita yang sudah stunting, karena ini akan beresiko penyakit kronis di situ, berarti penanganan yang telaten, jadi bantuan sosial yang masuk di situ, termasuk kita libatkan posyandu kita, bagaimana kader PKK kita, dan bagaimana kita belikan alat ukur dan timbangan anak, jangan sampai anak memakai timbangan kiloan di pasar, karena itu akurasi tidak benar," lanjutnya.