Paslon Pilgub Ditantang Debat Terbuka, Mahasiswa Ingin Kuliti Visi dan Komitmen
Budi Arif Rahman Hakim November 08, 2024 12:31 AM



BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan tahun 2024 ditantang untuk mengikuti debat terbuka oleh mahasiswa.

Tantangan tersebut dilontarkan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska MAB), Syukur Prasetiyo.

Ia mengatakan, debat terbuka digelar di kampus Uniska MAB Banjarmasin pada Rabu (20/11/2024). 

Syukur menyatakan, pihaknya segera bersurat ke masing-masing tim paslon. "Undangan terbuka ini kami harapkan bisa dihadiri oleh kedua pasangan calon," kata Syukur.

Menurutnya, debat terbuka ini bisa menjadi kesempatan para calon untuk mengampanyekan program-program mereka kepada mahasiswa secara langsung.

Syukur berharap, dialog terbuka ini menjadi ruang bagi setiap calon untuk menjelaskan ide masing-masing tanpa forum formal.

Sebab, dia menilai debat publik yang digelar KPU Kalsel masih menyisakan banyak pertanyaan masyarakat. "Jawaban para paslon juga sudah tampak diatur sebelum debat dilakukan," singgungnya.

Di sisi lain, Syukur ingin debat terbuka di kampus nanti bisa menjadi ajang bagi mahasiswa untuk 'menguliti' secara langsung visi dan komitmen para calon.

Selain itu, debat nanti diharapkan memberi mahasiswa pemahaman politik yang lebih jernih dan bebas dari intervensi.

"Kami berharap para calon bersedia hadir dan berdiskusi secara transparan," ungkapnya.

Jika tidak ada yang hadir pada undangan debat terbuka di kampus Uniska nanti, Syukur menganggap para calon tidak serius dalam menyampaikan gagasan dan program kepada masyarakat, terutama mahasiswa. (msr)

 

Debat kedua Pilkada Banjarmasin.
Debat kedua Pilkada Banjarmasin. (Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)


HMI Tak Puas Hasil Debat Kedua Pilkada Banjarmasin


Sebut hasil debat kedua Pilkada Banjarmasin pada Rabu (6/11/2024) malam tak memuaskan, Ketua HMI Cabang Banjarmasin, Arif Rahman ingin membuat debat tandingan.

Ia menyebutkan hasil debat hanya fokus arah bagaimana membangun citra. Sedangkan jawaban atas pertanyaan yang dirumuskan panelis masih kurang.

"Kami masih merasa kurang. Apalagi kami sebagai pemantau Pemilu juga mengharapkan ada nilai lebih keras. Arti keras ini bagaimana kritikan untuk membangun Kota Banjarmasin lebih jelas. Jangan jawaban itu hanya terlalu umum. Sehingga substansi untuk membangun Kota Banjarmasin masih kurang," bebernya. 

Ia mengatakan, pembahasan mengenai sampah tidak ada yang kritis. Apa yang terjadi tidak dibahas. "Itu output yang kami inginkan. Kami ingin tidak hanya wacana," katanya, 

Ia juga ingin dalam waktu dekat ada debat-debat tandingan yang dilaksanakan oleh pemuda. 
"Mungkin dalam waktu dekat semoga bisa terlaksana," katanya.

Debat tandingan ini juga perlu dilakukan menurutnya agar debat tidak terbatas. Terlebih ada yang terbatas. Termasuk juga adanya indikasi soal yang dirumuskan oleh panelis yang memungkinkan bisa bocor. "Untuk debat sebelum 27 November," jelasnya. (wie)

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.