TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi guru gunduli siswi SD di Cianjur, Jawa Barat viral hingga panen kecaman.
Lantas bagaimana dengan kondisi siswi SD tersebut? Update terkini siswi itu mengalami trauma.
Ia malu dan tak mau berangkat sekolah setelah digunduli dihadapan teman-teman dan guru lainnya.
Untuk diketahui, siswi itu dicukur gundul karena rambutnya banyak kutu.
Ia kini tampak murung dan tidak mau sekolah.
Aksi guru di SDN Babakan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur botaki siswi berinisial A gegara banyak kutu viral di media sosial.
Dalam video yang beredar, siswi SD berinsial A baru saja pulang sekolah dan menangis.
Ia menutupi kepalanya dengan kerudung putih.
Ternyata siswi SD itu menangis karena digunduli gurunya.
Terdengar perekam diduga keluarga korban syok mendapati kondisi anaknya digunduli dan menangis.
Keluarga korban itu mengungkap siswi SD itu menangis setelah pulang sekolah dengan kepala gundul.
Ia syok karena rambut siswi SD tersebut digunduli tanpa izin orangtua.
“Astaghfirullahaladzim, cobalah ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain, selain digunduli,"
"Saya selaku saudaranya merasa tidak menerima melihat anak dengan kondisi seperti ini, bagaimana pertanggungjawabanya,"
"Sekarang anaknya sudah tak mau sekolah, mau dipindahkan sekolah juga tidak mau, saya sangat sakit hati liat anak kondisinya seperti ini," ucap saudaranya, Selasa (5/11/2024) dilansir dari akun Instagram folkjawabarat.
Setelah dibotaki, siswi tersebut pulang ke rumah dengan menangis.
Dalam rekaman video, laki-laki yang diduga ayah siswi tersebut mengatakan, anak tersebut digunduli oleh gurunya sepulang sekolah karena anak tersebut punya banyak kutu di kepala.
"Alasan digundulinya katanya banyak kutunya. Ibu bapak guru yang saya hormati, apa tidak ada cara lain selain digunduli kayak begini?" ujar perekam video.
Pria itu mengatakan, karena perisitwa itu, siswi tersebut tidak mau sekolah.
"Gimana kalau sudah begini, ada tanggung jawabnya tidak? Anak ini sekolahnya di SDN Babakan, Mekarwangi. Gimana ibu bapak guru kalau sudah begini? Saya melihatnya juga sudah sakit hati, sakit," ujar perekam.
Kasus ini terjadi di SDN Babakan, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cikadu, Cianjur.
Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Aripin membenarkan kejadian tersebut.
Dia telah meminta guru yang membotaki siswi tersebut mendatangi rumah orangtua murid didampingi koordinator pendidikan serta kepala sekolah.
"Saya sedang perintahkan kordik pengawasan Kepala Sekolah dan guru untuk datang ke rumah murid tersebut untuk meminta maaf," ucapnya saat dihubungi wartawan, Rabu (6/11/2024).
Adanya kejadian tersebut lanjut dia, pihaknya nanti akan secara utuh memberikan keterangan lebih detail setelah ada informai dari kordik, pengawas yang mendatangi rumah murid tersebut.
"Alasan dari gurunya, kondisi rambut anak tersebut memang kurang terurus, gimbal, dan banyak kutu. Mungkin karena kurang terurus orangtuanya, dan infomasi ibu murid itu ada di luar kota," katanya.
Arifin menambahkan, mungkin niat dari guru tersebut memang baik, namun caranya yang salah
Kini, kejadian siswi SD digunduli guru di Cianjur tersebut menuai sorotan warganet.
Tak sedikit warganet memberikan beragam reaksi dan komentar.
Sejumlah warganet menyoroti tindakan guru tersebut.
Berikut beragam komentar warganet:
czyuniez: “Bener sih di gundul bisa bersih dr kutu, tapi kalo di lakukan atas persetujuan anaknya dan orang tuanya sih gpp.
Tapi kalo anaknya gak mau n orang tuanya gak tau mah ya kebangetan gurunya. Punya hak apa dy atas tubuh anak muridnya?”
ridhdiw: “solusinya emg hrs gtu? kayak jaman dahulu aja.
jaman skrg udh canggih tinggal beli obat buat kutu atuh gusti kasian ih melemahkan mental anak”
dipi25____: “Si guru belum kenal yg namanya peditox ??? , tidak sopan bngt gurunya, anak jd trauma..”
fajrintn_rizkialbadi: “Mungkin gurunya sudah negur dan antisipasi takutnya nular ke murid yang lain, intinya guru gak akan berbuat seperti itu kalau orang tuanya lebih dulu peduli sama anaknya,
anaknya dirawat baik baik, anak sampe ada kutuan begitu berarti ada yang salah sama lingkungannya”
anto_pendoel: “Sebaiknya lebih kasi pendampingan sikologi buat si anak untuk dapat semangat sekolah lagi bukan hanya menyalahkan si guru,pasti guru punya alasan lebih melakukan hal itu,” tulis beragam komentar warganet. (tribun network/thf/TribunJateng.com/Tribunnews.com)