TRIBUNWOW.COM - Pelaksanaan debat ketiga Pilgub Kaltara diwarnai penampilan kompak para Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Provinsi Kalimantan Utara.
Paslon nomor urut 01 Pilgub Kaltara, Andi Sulaiman-Adri Patton konsisten mengenakan warna merah putih saat tampil dalam panggung debat.
Andi Sulaiman mengenakan kemeja lengan panjang warna merah sembari memakai songkok khas Bugis warna emas, sedangkan Adri Patton tampil dengan kemeja lengan panjang warna putih dan memakai songkok warna hitam.
Tampilan berbeda terlihat dari pasangan nomor urut 03, Yansen-Suratno.
Keduanya mengenakan kemeja lengan pendek dengan warna dasar putih, dipadukan warna biru, merah, dan hijau, lengkap dengan tulisan YESS.
Bahkan Yansen-Suratno kompak memakai kalung manik di leher, yang merupakan kerajinan khas Kalimantan Utara.
Yansen Tipa Padan tampil dengan kopiah hitam, sedangkan Suratno mengenakan blangkon khas Jawa berwarna hitam.
Beralih ke pasangan Zainal-Ingkong, paslon nomor urut 02 ini kompak mengenakan setelan jas hitam dan dasi merah.
Keduanya hanya dibedakan penutup kepala, Zainal Paliwang memakai songkok Bugis warna hitam dan emas, sedangkan Ingkong Ala mengenakan songkok ukian Dayak.
Segmen pertama debat dimulai dengan pemaparan visi-misi setiap peserta Pilkada Kaltara.
Setiap visi-misi yang disampaikan pasangan calon harus sesuai dengan rencana pembangunan jangka panjang daerah (Rpjpd) Provinsi Kaltara.
Dalam segmen ini, paslon Andi Sulaiman-Adri Patton, Yansen-Suratno, dan Zainal Ingkong diberikan kesempatan untuk menguraikan visi-misi serta program kerja yang akan diterapkan selama memimpin Kalimantan Utara lima tahun kedepan.
Untuk debat ketiga ini, KPU Kaltara mengangkat tema Ekonomi Berkelanjutan, Kesejahteraan Sosial dan Kelestarian Lingkungan.
Terdapat enam sub tema meliputi pembangunan ekonomi dan infrastruktur, investasi dan lapangan kerja, pengembangan usaha kecil dan menengah, lingkungan hidup, pengelolaan perbatasan, serta pengembangan ekonomi digital.
Selanjutnya ketiga pasangan calon diinstruksikan memilih masing-masing sub tema, dengan waktu maksimal 2 menit untuk menjawab pertanyaan.
Pada segmen pertama paslon nomor urut 01 Andi Sulaiman-Adri Patton alias Sulton, mendapat kesempatan untuk mengambil undian subtema terkait Investasi dan Lapangan Kerja.
Paslon Sulton menawarkan beberapa strategi dalam rangka meminimalisir tingginya porsi pekerja informal yang berpendapatan tidak memadai sehingga rawan menjadi pengangguran di Kaltara.
"Kami akan meningkatkan keterampilan masyarakat pada sektor peternakan, pertanian dan perkebunan dengan memberikan pelatihan serta pendidikan dengan mengoptimalkan balai latihan kerja agar mereka dapat memiliki kemampuan bekerja dibidang informal," jelas Andi Sulaiman.
Selain itu, Andi Sulaiman-Adri Patton juga menawarkan dalam pembangunan institut komunitas untuk mengurangi pengangguran.
Caranya, dengan membuka perguruan tinggi yang mahasiswanya hanya belajar selama satu semester.
Sementara itu paslon dengan nomor urut 02 Zainal-Ingkong mendapat sub tema terkait lingkungan hidup.
Paslon dengan akronim Ziap ini harus mampu memberikan solusi atas masalah pengoptimalan potensi hasil tambang dan efesiensi perdagangan karbon, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kaltara.
Dalam hal ini, Zainal-Ingkong juga tidak mau kalah sehingga dengan tegas menyampaikan bahwa selama menjabat sebagai kepala daerah, Zainal Paliwang telah puluhan kali melakukan kerjasama dengan badan gambut.
"Kita sudah laksanakan pengelolaan mangrove di lahan gambut ini untuk mendapatkan penghargaan dari negara-negara Eropa," klaim Zainal Paliwang.
"Pastinya anggaran sudah kita dapatkan dari penjualan karbon tersebut. Ini sebagai bentuk upaya kehadiran pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, paslon 03 yakni Yansen-Suratno mendapatkan subtema terkait pengembangan UMKM agar produk-produk lokal dapat bersaing hingga pasar internasional.
Paslon dengan akronim YESS ini menawarkan beberapa strategi dalam menjawab tantangan tersebut, salah satunya yakni dengan meningkatkan mutu serta kualitas produk lokal Kaltara.
"Setiap masyarakat yang ada di seluruh kabupaten/kota agar terjadi sirkulasi kebijakan yang mendasar yang menjadi kebangkitan dalam meningkatkan mutu dan nilai tambah produksi," jelas Yansen Tipa Padan.
Sehingga dalam hal ini, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pemberian pelatihan. Sehingga menjadi hal penting utamanya untuk mengelola potensi kekuatan ekonomi rill.
"Tentu ini akan menjadi ketahanan ekonomi yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri," ungkapnya. (*)