TRIBUNNEWS.COM - Meutya Hafid adalah Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
Ia resmi dilantik bersama para menteri Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (21/10/2024).
Perempuan bernama lengkap Meutya Viada Hafid ini pernah menjadi anggota DPR-RI dari fraksi Partai Golkar sejak 2010.
Meutya Hafid pernah menduduki jabatan di Komisi I DPR.
Meutya Hafid lahir di Bandung pada 3 Mei 1978. Ia beragama Islam.
Meutya Hafid telah menikah dengan Noer Fajrieansyah yang merupakan Komisaris BUMN PT Petro Kimia Gresik.
Mereka telah dikaruniai seorang putri bernama Lyora Shaqueena Ansyah yang lahir pada 9 September 2022.
Meutya Hafid memiliki latar belakang pendidikan yang mentereng.
Ia memulai pendidikannya di SDN 02 Menteng pada 1984–1990.
Lalu, Meutya Hafid melanjutkan jenjang sekolah menengah di SMPN 1 Cikini.
Pada 1993, ia bersekolah di SMA Crescent Girls.
Setelah lulus, Meutya Hafid melanjutkan pendidikannya ke jenjang S1- jurusan Manufacturing Engineering, di The University of New South Wales (UNSW) Sydney, Australia pada 1996-2000.
Tidak sampai di situ, ia kemudian melanjutkan ke S2 Ilmu Politik di Universitas Indonesia tahun 2015 dan lulus pada 2018.
Meutya Hafid mengawali kariernya sebagai jurnalis di Metro TV pada 2001.
Semasa kariernya menjadi jurnalis, ia pernah menjadi pembawa acara di beberapa stasiun televisi.
Pada 2005, Meutya Hafid ditugaskan untuk meliput pemilu di Irak bersama seorang juru kamera bernama Budiyanto.
Namun, saat bertugas, mereka malah diculik oleh kelompok milisi bersenjata Mujahidin.
Kontak terakhir Metro TV dengan Meutya adalah pada 15 Februari, tiga hari sebelumnya.
Ia dan Budiyanto disandera selama tujuh hari sebelum akhirnya dibebaskan pada 21 Februari 2005.
Sebelum ke Irak, Meutya juga pernah ditugaskan untuk meliput tragedi tsunami di Aceh.
Pengalamannya tersebut ia tuangkan ke dalam buku yang diterbitkan pada 28 September 2007 dengan judul 168 Jam dalam Sandera: Memoar Seorang Jurnalis yang Disandera di Irak.
Kemudian, Meutya Hafid merambah ke dunia politik.
Ia memulai kariernya di dunia politik dengan menjadi anggota DPR RI pada 2010 menggantikan Burhanuddin Napitupulu yang meninggal dunia.
Dirinya juga sempat menjabat sebagai Ketua Komisi I DPR RI periode 2019-2024.
Latar belakang pendidikan dan karier Meutya Hafid membuat ia dipercayai sebagai Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Ia pun dilantik menjadi Menteri Komdigi oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (21/10/2024).
Meutya Hafid juga aktif dalam beberapa organisasi dan juga mendapatkan sejumlah penghargaan.
Riwayat Organisasi
Penghargaan
Diketahui sebelumnya Bareskrim Polri menangkap seorang pejabat di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) termasuk staf Komdigi yang diduga terlibat dalam praktik judi online (judol).
Pemberantasan judi online ini juga mengakibatkan kantor Komdigi digeledah oleh pihak kepolisian.
Meutya pun menyaksikan saat puluhan personel kepolisian menggeledah kantor Kementerian Komdigi.
Menanggapi hal itu, Meutya Hafid menindak tegas jajarannya yang terlibat kasus judi online dan akan diberhentikan secara tidak hormat.
Ia juga sudah tiga kali dipanggil Presiden RI Prabowo Subianto untuk membereskan masalah tersebut.
Meutya juga mengungkapkan Presiden Prabowo juga sudah diminta beberapa kali kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk memberantas masalah ini.
Meutya Hafid memiliki kekayaan senilai Rp18,7 miliar.
Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 22 Juli 2024.
Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Meutya Hafid.
DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 20.437.120.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 1200 m2/435 m2 di KAB / KOTA JAKARTA SELATAN , HIBAH TANPA AKTA Rp. 2.824.820.000
2. Tanah dan Bangunan Seluas 45.5 m2/45.5 m2 di KAB / KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 750.000.000
3. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 175.000.000
4. Tanah Seluas 347 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 3.850.000.000
5. Tanah Seluas 105 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 262.500.000
6. Tanah dan Bangunan Seluas 479 m2/40 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA TIMUR , HASIL SENDIRI Rp. 574.800.000
7. Tanah dan Bangunan Seluas 904 m2/1500 m2 di KAB / KOTA SLEMAN, HASIL SENDIRI Rp. 12.000.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 625.000.000
1. MOTOR, TOYOTA YAMAHA Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 25.000.000
2. MOBIL, TOYOTA INNOVA Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000
3. MOBIL, HYUNDAI PALISADE Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 450.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 198.000.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ---
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 6.068.096.636
F. HARTA LAINNYA Rp. ---
Sub Total Rp. 27.328.216.636
III. HUTANG Rp. 8.600.000.000
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 18.728.216.636
(Falza/Nuryanti)