Roasting Objek Wisata Orang Kaya di Bogor, Wisatawan Bilang Mirip Pemandian Air Panas di Jepang
Yudistira Wanne November 08, 2024 07:30 PM

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Objek wisata Gunung Pancar di Kabupaten Bogor disejajarkan dengan pemandian air panas Kurokawa Onsen di Kyushu, Jepang.

Persamaan itu rupanya bentuk sindiran dari seorang pengunjung yang kecewa dengan banyaknya pungli di objek wisata Gunung Pancar yang berlokasi tepatnya di Kampung Ciburial, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor.

Saking kesalnya, pengunjung dengan akun media sosial Instagram @ahmadrifyanur tersebut menyebut objek wisata Gunung Pancar adalah tempat wisata untuk orang kaya.

Pria tersebut juga menganjurkan jika pergi ke objek wisata Gunung Pancar, wisatawan wajib bawa uang yang banyak.

""Siapa dari lu yang pernah wisata ke Gunung Pancar? Kita ulik yuk," ucapnya dilihat TribunnewsBogor.com, Jumat (8/11/2024).

"Kali ini saya melipir ke wisata favoritnya orang-orang kaya," sambungnya.

"Soalnya kalau kemari, lu harus bawa uang sekoper minimal. Wisata yang terkenal dengan pemandian air panasnya yang sangat bagus. Saking bagusnya denger-denger pemandian air panas Kurokawa Onsen di Kyushu Jepang itu kalah bagus," tambahnya.

Lebih lanjut konten kreator tersebut juga membeberkan kejanggalan tarif di objek wisata Gunung Pancar.

Ketika di pintu gerbang, pria tersebut diminta uang puluhan ribu. Sedangkan di tiket tertera jika biaya masuk Gunung Pancar hanya Rp 5 ribu.

"Jadi awal-awal saya masuk ini lewat gapura bayar tiket masuk 2 orang, satu motor Rp 25 ribu, cuma ditulisan tiketnya Rp 5 ribu. Katanya pas banget hari ini ada kenaikan tempat wisata," jelasnya.

Yang membuat konten kreator itus emakin terkejut adalah ketika dia kembali menemui pintu gerbang lain. Di mana pintu gerbang tersebut merupakan akses awal menuju pemandian air panas.

Rekomendasi tempat wisata di Bogor yang berhawa sejuk, salah satunya Gunung Pancar yang tawarkan pemandangan alam berupa hutan pinus.
Rekomendasi tempat wisata di Bogor yang berhawa sejuk, salah satunya Gunung Pancar yang tawarkan pemandangan alam berupa hutan pinus. (dok. Taman Wisata Alam Gunung Pancar)

Dia kaget karena biaya yang harus dikeluarkan tak murah.

"Nah untuk masuk ke pemandian air panasnya beli tiket lag. Dua orang plus satu motor Rp 45 ribu. Ya maklum lah wisata orang kaya," bebernya.

"Rp 45 ribu untuk orang kaya bagi dia mah goceng kali," tambahnya.

Lebih lanjut, konten kreator semakin tak bisa bicara ketika ada gerbang lain akses menuju tempat berendam air panas.

"Di depan tadi udah beli tiket gua kira udah. Tapi ini beli tiket lagi, bayar lagi 2 orang Rp 20 ribu," tuturnya.

Di akhir video yang dibuat, si konten kreator mengeluh jika dia harus mengeluarkan uang yang tak sesuai dengan tiket masuk wisata.

"Total tadi udah Rp 90 ribu belum basah-basah banget," bebernya.

Tak jera

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, Yudi Santosa bakal menggelar pertemuan dengan pengelola wisata kawasan Gunung Pancar yang viral akibat kontroversi harga beberapa waktu lalu.

Menurutnya, Pemerintah Kabupaten Bogor tidak ingin terburu-buru mengambil langkah terkait peristiwa viral di kawasan wisata Gunung Pancar. 

Langkah ini diambil untuk menghindari kemungkinan penurunan jumlah pengunjung.

"Sudah-sudah, nanti kita adakan pertemuan karena situasinya kemarin kan mereka masih melayani pengunjung. Pertama, ini adalah kewajiban kita dari pemerintah daerah. Kedua, kita khawatir bahwa nantinya mereka malah kehilangan pengunjung, makanya nanti kita duduk bersama," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/4/2024).

Yudi juga menjelaskan bahwa kawasan wisata Gunung Pancar dimiliki oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), tetapi kepemilikan hanya berlaku pada tiket masuk. Bagian dalamnya dikelola oleh warga setempat.

"Pengelolaan di dalamnya memang menjadi tanggung jawab masyarakat, tetapi gerbang masuknya dimiliki oleh BKSDA kehutanan. Mereka harus bersama-sama memfasilitasi, dan kita akan memberikan pemahaman serta mencari solusi bersama," ungkapnya.

Pihak pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disbudpar berencana untuk menindaklanjuti kasus tersebut pada Minggu depan, mengingat masih banyaknya kunjungan wisatawan pada pekan ini.

"Tapi waktunya akan disesuaikan. Mudah-mudahan minggu depan kita sudah bisa menindaklanjuti," tandasnya.

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.