Sosok Ian Broom, Pejabat UIPM Pemberi Gelar Doktor Raffi Ahmad Ternyata Profesor Gadungan
raka f pujangga November 08, 2024 07:32 PM

TRIBUNJATENG.COM - Terkuak fakta pejabat Universitas Institute of Professional Management (UIPM) pemberi gelar doktor Raffi Ahmad, ternyata profesor gadungan.

Bukan hanya kampusnya yang abal-abal karena kantornya ternyata pun sulit ditemukan.

Hal itu dibongkar seorang jurnalis asal Skotlandia Andrew McGregor Marshall.

Penyataan itu pun lantas menghebohkan dunia maya usai melakukan investigasi terkait gelar doktor yang diterima Raffi Ahmad dari kampus UIPM. 

Selain kampus yang diduga abal-abal, pejabat kampus UIPM yang memberi gelar doktor juga disebut adalah profesor gadungan. 

Bahkan salah satu warganet sempat mencari alamat UIPM yang ada di Thailand namun tidak ditemukan aktifitas layaknya sebuah Universitas.

Melalui akun X miliknya, Marshall tampak mengungkap jika ia telah melakukan investigasi terkait kecurigaan publik mengenai perguruan tinggi palsu.

Marshall mengungkap sosok profesor yang memberikan gelar doktor kepada Raffi Ahmad itu bernama Ian Broom dan merupakan profesor palsu.

"Dia adalah Ian Broome, seorang lelaki tua (asal) Inggris yang tinggal di Phitsanulok. Ia berpura-pura menjadi profesor terhormat di universitas palsu bernama UIPM," tulis Marshall, pada Minggu (3/11/2024) lalu.

Disebutkan oleh Marshall jika sosok Profesor di UIPM merupakan seorang lelaki tua asal Inggris.

"Yang telah menimbulkan kontroversi dengan memberikan gelar doktor kehormatan kepada orang-orang seperti senator Thailand Keskamol Pleansamai dan selebriti Indonesia Raffi Ahmad," lanjutnya.

Tampaknya Raffi Ahmad bukan satu-satunya sosok yang diberi gelar Doktor Honoris Causa, ada pihak yang lain yang juga mendapatkan gelar tersebut salah satunya adalah senator asal Thailand bernama Keskamol Pleansamai.

Cuitan Marshall pun mendapat beragam komentar dari warganet khususnya warganet asal Indonesia yang meminta informasi lebih mengenai hal itu.

Marshal kemudian mengungkap jika ia bukan ahli dalam hal gosip, dengan tegas ia akan melindungi narasumber yang telah memberikan informasi kepada dirinya.

"Saya bukan ahli dalam hal gosip selebriti Indonesia. Namun, tampaknya Raffi Ahmad secara universal dibenci sebagai orang yang buruk. Saya akan menerima lebih banyak informasi, DM saya terbuka dan saya selalu melindungi anonimitas sumber saya," pungkasnya.

Penelusuran Kampus UIPM 

Sebelumnya, Kompas.com melakukan penelusuran ke salah satu cabang kampus UIPM yang ada di Bekasi.

Tepatnya di Plaza Summarecon Bekasi, Jalan Bulevard Ahmad Yani, Harapan Mulya, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Plaza Summarecon Bekasi adalah gedung perkantoran yang isinya beberapa perusahaan di dalamnya.

Letak Plaza Summarecon Bekasi juga berada di pusat Kota Bekasi, yang tidak jauh dari Mal Summarecon Bekasi.

Plaza Summarecon Bekasi terletak di samping Menara Mandiri Bekasi.

Saat masuk ke Plaza Summarecon, Kompas.com dimintai untuk menukarkan kartu identitas ke pihak sekuriti.

Lalu, pihak sekuriti mengarahkan ke lantai 7 saat ditanyakan mengenai perihal UIPM.

Ketika masuk ke lantai 7, terlihat di sebelah kiri ada kantor Virtual Office Bekasi by vOffice.

Tidak terlihat banner UIPM di vOffice ini. vOffice ini tidak terlihat seperti kampus pada umumnya, melainkan sebuah kantor.

Di dalamnya ada lobby, ruang meeting, pantry, dan lounge. Namun, tidak terlihat juga aktivitas kegiatan perkantoran di vOffice ini.

Saat ditanyakan ke pihak resepsionis, ia menyebut ada beberapa perusahaan yang menempatkan alamatnya di vOffice, termasuk UIPM.

Namun, bukan untuk perkuliahan ataupun mengantor di sana. vOffice adalah wadah untuk UIPM dalam hal pengiriman surat-menyurat.

Sehingga, seluruh aktivitas kantor UIPM dilaksanakan secara online atau melalui virtual.

Sementara itu, sebelumnya seorang warganet juga menelusuri UIPM Thailand, tempat Raffi Ahmad diberikan gelar Honoris Causa. Ternyata tempat itu adalah hotel atau apartemen.

Klarifikasi UIPM 

Agusdin selaku Promotor and Staf Ahli UIPM Indonesia mengatakan, UIPM memang berbasis online sehingga tidak memiliki kampus fisik.

 “Ini tidak punya kampus, dia berbasis online, paham? Ya, paham jadi (online). Kalau orang salah seperti netizen yang ke Thailand, lihat ini hotel, harusnya masuk,” ujar Agusdin kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2024).

Agusdin mengatakan, alamat di Bekasi adalah kantor untuk surat-menyurat.

“Ya memang bukan kampus, karena ini kantor surat menyurat ya kan, di zaman sekarang udah begitu kantornya. Kantor kita ada di situ ya. Jadi, kami tidak punya kampus fisik,” lanjut Agusdin.

Agusdin mengatakan, UIPM menyewa kantor virtual sebagai alamat untuk surat-menyurat.

Sementara itu, seluruh sistem pembelajaran di UIPM dilakukan online.

Ia menepis kabar bahwa UIPM ini adalah kampus bodong.

“Jadi, ini universitas asing yang beroperasi di Indonesia. Jadi, ini asing ya.

Jadi, dia pusatnya di Amerika, ada di Perancis, ada di Inggris, ada di Lebanon, di Asia Pasifik, itu ada di Malaysia, di Thailand, di Filipina, di Singapura,” ujar Agusdin.

“Nah, di Indonesia ada kantornya di Summarecon Bekasi,” tutur Agusdin.

Tindak Lanjut UIPM 

Pihak UIPM mengatakan gelar Doktor Honoris Causa yang diberikan dari kampus ini adalah sah dan diakui lembaga internasional. 

Ditegaskan juga bahwa mahasiswa mereka mengikuti pembelajaran secara daring sehingga bisa dilakukan di mana saja. 

“Prosedur Gelar Doctor Honoris Causa (Dr. HC) dari UIPM yang diberikan kepada individu berprestasi diakui sah oleh QAHE (Quality Assurance Higher Education) sebagai Lembaga Akreditasi Internasional dan juga oleh Lembaga Pendidikan dari Order of Kingdom Prussia,” tulisnya.

"UIPM diakreditasi sebagai lembaga pendidikan tinggi online 100 persen, tanpa kampus fisik, sesuai dengan standar EDEN (European Distance E-Learning Network), dengan pasar pendidikan global yang ditujukan bagi mahasiswa di seluruh dunia,” tulis pihak kampus. (*)

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.