SURYA.CO.ID, GRESIK – PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) bekerjasama dalam jual beli emas dengan kadar kemurnian 99,99 persen.
Penandatanganan perjanjian jual beli emas tersebut merupakan komitmen dalam mewujudkan hilirisasi tambang di dalam negeri.
Kerjasama tersebut dilakukan dengan penandatanganan antara Presiden Direktur (Presdir) PTFI, Tony Wenas dan Direktur Utama PT Antam, Nico Canter, dengan kadar kemurnian emas 99,99 persen.
Tony Wenas mengatakan, fasilitas pemurnian lumpur anoda atau Precious Metal Refinery (PMR) PTFI menjadi salah satu produsen emas murni batangan di Indonesia.
Kapasitas pemurnian sekitar 50 ton emas dan 200 ton perak per tahun serta platinum group metals yaitu 30 kilogram platinum, 375 kilogram paladium.
Tony juga menegaskan penandatanganan perjanjian jual beli emas antara PTFI dengan PT Antam merupakan komitmen dalam mewujudkan hilirisasi di dalam negeri.
“Produksi emas pertama dari PMR PTFI direncanakan pada minggu ke 2 Desember 2024. Estimasi saat ini hingga akhir tahun 2024 produksi emas sebesar 0,5 ton dan pada kuartal pertama 2025 sebesar 4,75 ton,” kata Tony dalam rilis Humas PTFI, Jumat (8/11/2024).
Sementara Nico Kanter mengatakan, sinergitas antara PTFI dengan PT Antam merupakan langkah penting dalam mewujudkan kemandirian Indonesia di sektor pertambangan.
Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi ketergantungan produk impor dan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
“Sinergitas penyerapan emas dari PTFI ini merupakan komitmen PT Antam dalam memperkuat bisnis emas logam mulia, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berinvestasi emas. Selain itu dengan penguatan pengadaan bahan baku domestik, perusahaan juga dapat menurunkan ketergantungan pada impor,” kata Nico.
Dalam perjanjian bisnis tersebut, PT Antam akan membeli emas sebanyak 30 ton dengan kemurnian 99.99 persen dari PTFI.
Bahan baku emas dari PTFI akan diolah PT Antam di pabrik pengolahan dan pemurnian logam mulia untuk menjadi produk logam mulia Antam.
“Melalui kemitraan strategis ini, PTFI dan PT Antam berkomitmen terus berkontribusi dalam membangun industri pertambangan nasional yang berdaya saing. Hilirisasi dalam negeri menjadi kunci menciptakan nilai tambah yang lebih besar, sehingga dapat mempercepat terwujudnya visi Indonesia Emas,” katanya.
PTFI merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). PTFI menambang dan memproses bijih untuk menghasilkan konsentrat tembaga, yang juga mengandung emas dan perak.
PTFI memasarkan konsentrat ke seluruh penjuru dunia dan terutama ke smelter tembaga pertama dalam negeri, yang dioperasikan PT Smelting.
Operasi penambangan PTFI berlokasi di kawasan mineral Grasberg, Papua – Indonesia. Saat ini PTFI mengoperasikan tambang bawah tanah dengan metode block caving terbesar di dunia.
Dalam menjalankan kegiatan operasinya, PTFI mengedepankan praktik bisnis yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. *****