TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video yang memperlihatkan Presiden Prabowo Subianto mengajak warga Jawa Tengah untuk mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 2, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Pilgub Jateng 2024.
Dalam rekaman yang diunggah oleh Instagram @ahmadluthfi_official, pada Sabtu (9/11/2024) siang, terlihat Prabowo memakai baju biru dengan peci hitam, senada dengan Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
Video ini pun kemudian mendapat tanggapan dari berbagai pihak hingga netizen, di mana sebagian mempertanyakan netralitas presiden dalam Pilkada 2024.
Sementara itu, terkait video tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan dan pihak istana lewat Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi, memberikan tanggapan berbeda.
Budi Gunawan, menilai hal itu boleh saja dilakukan.
Budi Gunawan mengatakan calon lain jika bertamu juga akan diterima oleh Prabowo.
"Semua boleh-boleh saja minta dukungan namanya tamu enggak mungkin enggak diterima ya. Mungkin calon lain kalau datang pasti beliau terima," ujar Budi Gunawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU), Kalibata, Jakarta pada Minggu (10/11/2024).
Menurut Budi Gunawan, setiap kandidat kepala daerah menginginkan elektabilitasnya naik.
Calon kepala daerah lainnya, menurut Budi Gunawan, juga dapat meminta dukungan yang sama kepada Prabowo.
"Ya setiap calon ini ingin mencari hal yang bisa mendongkrak elektoral. Tamu datang, mungkin beliau harus bicara seperti itu. Saya rasa yang lain boleh saja kalau minta waktu beliau," katanya.
Dirinya memastikan Pemerintah netral dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.
"Termasuk beberapa isu yang terkait dengan Pilkada serentak, utamanya isu netralitas. Jadi yang selalu kami pesankan, jangan sampai di pemerintahan yang baru ini tercerderai oleh itu, semua netral. Sehingga pilkada serentak berjalan aman lancar jurdil dan sukses," pungkasnya.
Tanggapan Istana
Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Presiden Hasan Nasbi menjelaskan bahwa ajakan itu Prabowo sampaikan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
"Pak Prabowo adalah ketua umum partai. Sebagai ketua umum partai beliau menandatangani rekomendasi untuk calon-calon kepala daerah," kata Hasan saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (9/11/2024) malam.
Selaku ketua umum partai, menurut Hasan, Prabowo tentu mendukung calon yang diusung partainya.
"Calon yang direkomendasikan oleh Partai Pak Prabowo (Gerindra) tentu adalah calon yang juga didukung oleh beliau," ujarnya.
Dilihat dalam video yang diunggah Ahmad Luthfi, Prabowo menyatakan tekadnya untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan memberantas korupsi agar seluruh rakyat Indonesia bisa menikmati kekayaan bangsa Indonesia.
Oleh karenanya, ia membutuhkan dukungan pemerintah daerah. Menurut Prabowo, sosok yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Ahmad Luthfi dan Taj Yasin.
"Saya bertekad untuk membasmi segala penyelewengan, korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Juga aksi-aksi manipulasi, aksi-aksi penipuan oleh semua pihak," ujar Prabowo dalam video.
"Untuk itu, saya butuh dukungan dari provinsi dan dari kabupaten, Saya percaya bahwa dua tokoh yang tepat untuk Jawa Tengah adalah Saudara Komisaris Jenderal Polisi Ahmad Lutfi, seorang yang telah bertugas dan mengabdi Jawa Tengah cukup lama," lanjutnya lagi.
Prabowo mengatakan kedua tokoh itu sudah mengabdi cukup lama di Jawa Tengah.
Taj Yasin pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Tengah periode 2018–2023. Sedangkan Luthfi pernah menjabat Kapolda Jawa Tengah.
"Saya percaya mereka akan merupakan tim yang sangat cocok dan akan bekerja bersama dengan saya di pusat. Kita akan menjadi suatu tim yang baik, tim yang di daerah dan tim yang ada di pusat," tambah Prabowo.
Prabowo pun mengajak masyarakat di Jawa Tengah mencoblos Ahmad Luthfi dan Taj Yasin pada Pilkada Jawa Tengah.
Dengan demikian, menurutnya, Indonesia akan memiliki suatu tim yang sangat kuat untuk membawa kemajuan yang sangat cepat baik di Jawa Tengah maupun seluruh Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Saya mohon dengan sangat, berilah suaramu kepada Jenderal Ahmad Lutfi dan Gus Taj Yassin Maimoen," tuturnya. (*)