Kecelakaan beruntun terjadi di Tol Cipularang Km 92 memakan korban jiwa. Para korban selamat pun mengungkapkan rasa syukur mereka usai selamat dari insiden maut itu.
Sebagaimana diketahui, kecelakaan itu melibatkan 17 kendaraan. Kecelakaan dipicu truk yang melaju dengan kecepatan tinggi hingga menabrak belasan kendaraan yang ada di depannya.
Polisi terus memperbarui data korban kecelakaan di Tol Cipularang Km 92. Korban saat ini berjumlah 30 orang.
"Pagi ini saya dapat data bahwa jumlah korban menjadi 30 orang. Jumlah itu terdiri 29 orang luka dan 1 orang meninggal dunia," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Jules Abraham Abast dilansir detikJabar, Selasa (12/11).
Jules menjelaskan 29 orang yang terluka itu rinciannya 25 orang luka ringan dan 4 orang luka berat. Saat ini para korban menjalani perawatan di RS Abdul Radjak.
Bagaimana cerita para korban yang selamat dari kecelakaan tersebut?
Salah satu korban selamat dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang Km 92 adalah satu keluarga asal Bekasi. Keluarga Heri Anwar tak menyangka selamat dari kecelakaan maut itu.
Heri mengatakan dia dalam perjalanan pulang ke Bekasi setelah menghabiskan waktu selama tiga hari di Garut, Jawa Barat. Dia menjelaskan bepergian ke Garut untuk bersilaturahmi dengan keluarga pacar anaknya.
Dalam perjalanan itu, Heri membawa lima orang anggota keluarganya, yakni istrinya, Fantye Nurlaili Sari (45), dan ketiga anaknya, Tio Fajar Muhtadina (27), Daffa Dwi Juliansyah (21), dan Nazwa Tri Herfani (15). Dalam mobil Honda Freed yang ia tumpangi juga ada pacar Daffa, yakni Indah Ladzuardiah (20), dan sopir bernama Nana.
"Ke Garut, ke sana, ke tempat, ya pacarnya anak sayalah si Tio, acara silaturahmi," kata Heri saat dihubungi, Selasa (12/11/2024).
"Saya sekeluarga, dengan anak-anak lima orang, terus sopir, om saya, terus satu lagi pacar anak saya. Kita berangkat dari rumah, tujuan ke Garut, Sabtu sore, dua malam (di sana)," jelasnya.
Bagaimana kondisi lalu lintas saat itu? Baca halaman selanjutnya.
Dia mengatakan, saat berada di Tol Cipularang Km 92, kondisi lalu lintas macet karena ada penyempitan jalan. Sementara itu, cuaca di lokasi hujan. "Cuaca hujan, kecepatan lagi kondisi berhenti, macet, karena penyempitan jalan," katanya.
Menurutnya, sebuah truk melaju dari arah belakang dan menabrak sebuah kendaraan sebelum akhirnya menabrak mobil yang ia tumpangi. Mobilnya sempat terpental dan menabrak pembatas jalan di sisi kiri jalan.
Dia mengaku bersyukur mobil terpental ke arah kiri jalan. Sebab, jika terpental ke arah depan, dia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya dan keluarganya.
"Jadi mobil yang pertama kali ditabrak itu masih dilindungi, karena dia bergeser keluar jalur ke kiri, setelah itu, mobil saya yang diseruduk. Nah, yang mental ke kiri itu mobil saya," katanya.
"Alhamdulillah, mungkin, kalau mobil saya lurus saja, nggak tahulah itu, saya nggak tahu dah," ucapnya.
Dia juga bersyukur, penumpang di mobil itu tidak ada yang mengalami luka serius, meski mobil yang ditumpangi rusak parah. Adapun dirinya dan keluarga masih menjalani perawatan di rumah sakit di Purwakarta.
"Kalau kondisi mobil, namanya diseruduk kontainer, ya bagaimana ya, mobil hancur, perkiraan ya tidak bisa dipakai lagi pasti," ujarnya.
"Alhamdulillah tidak ada yang terlalu serius, apa namanya luka di kepala sedikitlah, karena ada benturan ya. Kondisi patah tulang atau gimana Alhamdulillah tidak sampai terjadi, alhamdulillah tidak ada mengalami luka serius," ucapnya.
Sementara itu, salah satu korban bernama Ainul Yaqin juga mengatakan saat peristiwa terjadi lalu lintas di lajur B Tol Cipularang KM 92 itu dalam kondisi padat karena perbaikan jalan. Dia mengatakan saat itu sedang mengemudikan mobil dalam kecepataan lambat karena perbaikan jalan itu.
"Posisi di jalur kanan, saat itu sedang melambat bahkan kendaraan berhenti, karena sedang ada perbaikan jalan," ujar Ainul.
Saat itu, dia mengaku mendengar dentuman keras. Kemudian mobil yang dia tumpangi terjepit oleh muatan truk tronton yang terguling.
"Saat itu terdengar dentuman begitu keras. Truk tronton melintas cepat nabrak sejumlah kendaraan yang ada di depannya hingga ada yang terpental juga pindah jalur. Truk baru berhenti setelah terguling dan menabrak pembatas jalan," katanya.
Saat mobilnya terjepit, Ainul mengatakan kakinya terjepit muatan truk. Mobilnya juga mengalami kerusakan di bagian depan kiri akibat menabrak pembatas jalan karena ditabrak oleh truk yang terguling itu.
Korban selamat lainnya, Rahma, mengatakan peristiwa itu terjadi begitu cepat. Dia mengatakan mobil yang dia tumpangi tadinya hendak berpindah jalur ke kiri, namun belum sempat berpindah mobilnya sudah ditabrak oleh truk.
"Kejadian lagi macet, saya pakai mobil pribadi, dewasa empat kecil dua, pas saya mau minum, saya bilang pindah jalur ke kiri, pas mau pindah udah ketabrak kayaknya sama truk," ujarnya sambil terbaring di RS Abdul Radjak Purwakarta.