TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Sebanyak 35 orang dilaporkan tewas dalam tragedi kecelakaan maut di kota Zhuhai, China bagian selatan, Senin (11/12/2024) pukul 19:48 waktu setempat.
Dalam insiden tragis itu 43 orang lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan
Kepolisian China mengatakan awalnya Fan mengendarai mobil SUV kecil melewati gerbang stadion olahraga itu.
Ia yang memaksa masuk ke pusat olah raga tersebut dan menabrak orang-orang yang sedang berolahraga di jalan-jalan dalam kota.
Pengemudi kendaraan yang terlibat dalam insiden tersebut diidentifikasi sebagai seorang pria berusia 62 tahun yang bermarga Fan.
Menurut pihak kepolisian Zhuhai, Fan sedang dalam keadaan tidak stabil setelah mengalami perceraian.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis, polisi mengungkapkan bahwa kendaraan yang dikemudikannya memaksa masuk ke area kompleks olahraga dan menabrak orang-orang yang sedang beraktivitas.
Menurut laporan dari media Tiongkok, Caixin, sebagian besar korban adalah orang-orang paruh baya dan lanjut usia.
Ada pula remaja dan anak-anak.
Setelah kecelakaan, pihak kepolisian melakukan pengejaran terhadap Fan.
Polisi menemukan Fan sedang melukai dirinya sendiri di dalam mobil dengan menggunakan pisau.
Fan juga berusaha bunuh diri dengan mengiris lehernya yang mengakibatkan luka parah.
Saat ia dalam kondisi tidak sadarkan diri dan masih menjalani perawatan darurat di rumah sakit, sehingga belum dapat diinterogasi oleh pihak berwenang.
Presiden Xi Jinping, seperti dilaporkan oleh televisi pemerintah CCTV, telah memerintahkan agar semua upaya dilakukan untuk merawat para korban luka dan mendesak penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku.
Selain itu, pemerintah pusat Beijing juga telah mengirimkan tim untuk memberikan panduan dalam menangani kasus ini.
Pusat olahraga di Zhuhai, tempat kecelakaan terjadi, memutuskan untuk ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut sebagai langkah pencegahan.
Pada hari Selasa dan Rabu, warga Zhuhai meletakkan bunga untuk menghormati para korban di luar Zhuhai People's Fitness Plaza di provinsi bagian selatan, Guangdong.
Polisi mengizinkan masyarakat untuk meletakkan karangan bunga di luar pintu masuk kompleks olahraga tetapi para relawan kemudian dengan cepat memindahkan bunga-bunga tersebut ke dalam pusat olahraga.
"Semoga tidak ada penjahat di surga," kata sebuah pesan di salah satu karangan bunga.
"Perbuatan baik akan diberi pahala dan perbuatan jahat akan dihukum," ucap pesan yang lain.