Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-online.com - Fajar menyingsing di ufuk timur, membelai lembut savana yang terhampar luas.
Embun pagi masih menetes di dedaunan, ketika sekelompok manusia purba mulai terjaga dari tidurnya di dalam gua yang menjadi tempat berlindung mereka.
Matahari yang perlahan naik memberikan kehangatan, membangunkan semangat mereka untuk memulai hari yang baru.
Di tangan mereka, tergenggam erat senjata sederhana yang terbuat dari batu dan kayu, setia menemani dalam perjuangan hidup sehari-hari.
Kehidupan mereka bergantung sepenuhnya pada alam, berburu binatang untuk dimakan dan mengumpulkan buah-buahan serta umbi-umbian untuk bertahan hidup.
Di tengah keterbatasan dan kerasnya alam, mereka menciptakan alat-alat sederhana yang menjadi bukti kecerdasan dan kemampuan adaptasi manusia purba.
Salah satu hasil budaya yang paling khas dari masa ini adalah kapak perimbas.
Alat serbaguna ini menjadi andalan dalam berbagai aktivitas, mulai dari menguliti binatang buruan, merimbas kayu untuk membuat api, hingga memecah tulang untuk mengambil sumsumnya yang bergizi.
Kapak perimbas, yang juga dikenal dengan sebutan chopper, terbuat dari batu yang dipecah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sisi tajam.
Bentuknya yang sederhana namun efektif menjadi simbol kecerdasan manusia purba dalam memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.
---