WARTAKOTALIVE.COM, SERPONG - Kepala Organisasi Riset Tenaga Nuklir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Syaiful Bakhri, mengungkapkan rencana pengembangan energi nuklir sebagai pilar untuk mendukung kesejahteraan Indonesia.
"Sudah ada dalam program kami untuk 2025 sampai 2029, harus bersinergi antara masyarakat dengan industri," kata Syaiful Bakhri saat ditemui TribunTangerang.com, di Grand Zuri Hotel BSD, Serpong, Tangerang Selatan, dikutip Kamis (14/11/2024).
Syaiful Bakhri mengatakan tiga pilar yang telah diusulkan adalah pengembangan nuklir di sektor energi, pangan, dan kesehatan.
Program ini juga selaras dengan program Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) yang juga mengusulkan penguatan tiga pilar utama tersebut.
"Kami punya program itu HIMNI mengusulkan agar bersama sama perkuat tiga pilar," kata Syaiful Bakhri.
Ia berharap agar nuklir dapat berkontribusi lebih luas, bukan hanya dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), tetapi juga dalam sektor industri dan kesehatan.
"Terkait PLTN, tiga pilar itu kita harapkan bisa jadi penyokong kesejahteraan Indonesia, tidak hanya melihat keberhasilan nuklir dari PLTN saja," kata Syaiful Bakhri.
"Nuklir bisa dimanfaatkan untuk aplikasi lain, termasuk kesehatan, kita berharap ada kontribusi nuklir, untuk industri juga seperti itu, harapannya nuklir berkontribusi untuk standlisasi dan seterusnya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Syaiful Bakhri mengungkapkan peran pemerintah dalam mendorong pengembangan energi nuklir sangatlah penting.
Ia yakin betul jika banyak industri yang siap membangun dan mengoperasikan PLTN.
Hanya saja, kesuksesan proyek ini sangatlah bergantung dengan komitmen dari pemerintah sebagai pemberi mandat.
Ia berharap, dalam beberapa tahun mendatang, Indonesia sudah dapat mengoperasikan PLTN sendiri.
"Kedepan mobile energi dan energi terbarukan salah satunya PLTN, menjadi bagian dari harapan sudah bisa mengoperasikan dan punya PLTN (sendiri)," ujar Syaiful.
Syaiful menekankan pentingnya posisi nasional dan kemauan pemerintah dalam mendukung pengembangan energi nuklir.
Ia memastikan, dari sisi riset, sudah siap untuk mendukung pengembangan tersebut, dan banyak pihak industri yang siap membangun PLTN.
"Sekali lagi kembali kepada nasional position, kemauan pemerintah untuk mendorong ini menjadi kenyataan, kami dari research sudah siap dari industri banyak ingin membangun," ucap Syaiful.
"PLN juga kalau ditugaskan sudah siap, hanya saja gimana memberikan mandat kepada industri, kepada stakeholder terkait," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam rangka ikut mempertahankan dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM Nuklir, HIMNI menyelenggarakan ICONSTA (International Conference on Nuclear Science, Technology, and Application selama 2 (dua) hari, tanggal 13-14 Nopember 2024 di Grand Zuri Hotel BSD Tangerang Selatan.
ICONSTA merupakan rangkaian kegiatan konferensi yang dapat merepresentasikan perkembangan dan capaian iptek nuklir di Indonesia, dengan tema "Peluang dan Tantangan Sains dan Teknologi Nuklir untuk Masa Depan yang Lebih Baik".
Kegiatan ini diharapkan menjadi wahana bagi para pemangku kepentingan baik dari dalam maupun luar negeri dan pada akhirnya meningkatkan kemampuan SDM Nuklir dalam menciptakan inovasi-inovasi unggul yang bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat pada umumnya.
Konferensi ini dilaksanakan secara hybrid yang melibatkan 150 orang peserta.
Output dari kegiatan ini adalah makalah yang didaftarkan ke prosiding konferens American Institute of Physics (AIP).
Hingga saat ini sudah ada 47 makalah lengkap yang siap didaftarkan ke AIP.
Ruang lingkup pertemuan tahun ini adalah ilmu & teknologi nuklir, aplikasi nuklir, serta keselamatan, keamanan, dan manajemen nuklir.
Adapun, cakupan konferensi difokuskan pada sains, teknologi, dan aplikasi nuklir.
Cakupan ini melingkupi bidang pembangkitan energi nuklir dan aplikasi non-energi.
Pembangkitan energi nuklir mencakup semua penelitian dan pengembangan di bidang reaktor nuklir untuk pembangkitan energi termasuk teknologi untuk keselamatan nuklir, keamanan nuklir, instrumentasi nuklir.
Sedangkan aplikasi non-energi mencakup seluruh penelitian dan pengembangan di bidang kesehatan, industri, pertanian, keselamatan lingkungan, dan lainnya.
Oleh karena itu, HIMNI sebagai organisasi ilmiah independen yang beranggotakan para profesional di bidang tenaga nuklir siap mendukung dan menyukseskan program Pemerintah yang digagas Presiden Prabowo untuk mewujudkan kemandirian di bidang energi, kemandirian pangan, dan pelayanan prima di bidang kesehatan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis nuklir. (m30)