JAKARTA - Pameran tahunan bertajuk Salon International de l’Alimentation (SIAL) Interfood 2024 resmi dibuka di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/11). Pameran yang dikenal sebagai "The Global Food Marketplace" ini yang hadir untuk semakin memperkuat daya saing industri F&B tanah air ini berlangsung hingga 16 November 2024.
Adapun pameran ini menampilkan lebih dari 1.200 peserta dari 25 negara dengan 150 pelaku UMKM dan diharapkan mampu menarik hingga 90.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraannya. Pameran ini digelar bersamaan dengan Seafood Show Asia Expo 2024 dan All Indonesia CoolTech Expo 2024.
Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D. Salim, mengungkapkan pihaknya merasa bangga dapat kembali menghadirkan SIAL Interfood di Indonesia untuk yang ke-25 kalinya. Pameran ini bukan sekadar ajang untuk memamerkan inovasi dan tren terkini di industri makanan dan minuman, tetapi juga sebuah platform strategis yang memainkan peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
“Selain itu juga memberikan peluang bagi para pelaku industri dari berbagai skala, mulai dari perusahaan lokal hingga multinasional, untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di kancah global," jelasnya saat acara launching SIAL Interfood di JIEXpo Kemayoran, Rabu (13/11).
Selain mempertemukan produsen, distributor, dan konsumen, SIAL Interfood juga mendorong terbentuknya jaringan bisnis yang solid dan kolaborasi yang lebih erat antar pelaku usaha yang tentunya akan semakin memguatkan daya saing ekosistem industri F&B tanah air .
"Kami percaya, sinergi antara berbagai pihak di industri ini akan berkontribusi besar dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan kebutuhan pasar yang terus berkembang," lanjut Daud.
SIAL Interfood 2024 diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan industri makanan dan minuman di Indonesia, mengukuhkan posisinya sebagai pameran yang tidak hanya bergengsi tetapi juga relevan dalam merespons perkembangan dan kebutuhan global.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti mengapresiasi kegiatan SIAL Interfood 2024 ini. Menurutnya, industri makanan dan minuman memiliki ekspor lebih dari 70 persen.
“Maka oleh karena itu, sesuai dengan apa yang telah diarahkan juga oleh Bapak Menteri, Pak Budi Santoso bagaimana kita ke depannya bisa mendongkrak ekspor yang non-migas, karena ini menjadi salah satu unggulan negara Indonesia juga," ungkapnya.
Dalam sambutannya, Wamendag menyampaikan bahwa neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus selama 53 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Pada periode Januari--September 2024, surplus perdagangan Indonesia mencapai USD 21,98 miliar.
Wamendag mengatakan, industri makanan dan minuman di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif selama lima tahun terakhir dengan tingkat pertumbunan sebesar 6,8 persen dan nilai ekspor total USD 5,2 miliar pada tahun 2023.
Produk makanan dan minuman Indonesia juga telah diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat, Tiongkok, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Wamendag menambahkan, bisnis di Indonesia didominasi oleh sektor UMKM.
UMKM Indonesia telah berkontribusi sebesar 60,5 persen terhadap PDB dan telah menyerap sekitar 97 persen tenaga kerja. Kemendag mempunyai tiga program kerja utama dalam meningkatkan ekspor produk Indonesia, yaitu pengamanan pasar dalam negeri, perluasan ekspor, dan peningkatan UMKM BISA (Berani Inovasi dan Siap Adaptasi) ekspor.
Melalui program tersebut, diharapkan produk-produk UMKM dapat bersaing di pasar global. Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Sekretaris Ditjen PEN, Muhammad Suaib Sulaiman; dan Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer, Miftah Farid.
Sementara itu, beragam program istimewa akan dihadirkan di SIAL Interfood 2024, termasuk kompetisi Roasting dari SIROC yang menggugah semangat para penggemar kopi serta Workshop Gelato eksklusif yang dipandu oleh Espresso Italia.
Salah satu daya tarik utama adalah Business Matching yang merupakan program unggulan yang dirancang untuk memfasilitasi pertemuan antara produsen, distributor, dan pembeli internasional. Program ini memberikan kesempatan bagi para pelaku industri untuk terlibat dalam diskusi mendalam, menjalin koneksi strategis, dan menegosiasikan kerja sama bisnis baru.
Dengan menghadirkan peserta dari local maupun internasional, acara ini menjadi platform efektif untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk lokal ke kancah global. Pengunjung juga dapat menikmati Indonesia Coffee Art Battle, perayaan ekosistem kopi yang melibatkan petani hingga pengusaha dengan menampilkan keahlian barista terbaik.
Seminar ICAB bertema “Mixology dan Manual Brew Open Service” menambah keberagaman program, sementara kompetisi masak La Cuisine dengan hampir 1.000 peserta dari berbagai negara menampilkan inovasi kuliner oleh chef profesional internasional.
Tak ketinggalan, berbagai talkshow yang informatif juga turut memperkaya acara, seperti Talkshow dari Asosiasi Teh Indonesia (ATI) dengan tema Tea for All Generations dan diskusi dari ASTRULI berjudul Seize International Market Opportunities.
Selain itu, Forum Group Discussion (FGD) oleh ASTRULI akan mengulas Policy Support and Facilitation of the Down-Streaming of Indonesian Seaweed. Sebuah konferensi penting oleh APRINDO bertopik Ketahanan Pangan di Indonesia melalui Pertumbuhan Ekonomi dan Ritel Modern juga dijadwalkan, disertai seminar dari ARPI yang mengangkat tema Modern Cold Chain Warehouse.