TRIBUNNEWS.COM - Ira Maria, ibu dari siswa SMA di Surabaya, Jawa Timur, yang dipaksa sujud dan menggonggong oleh Ivan Sugianto, mengungkapkan pemicu anaknya diperlakukan seperti binatang.
Ira membantah pemicu peristiwa itu karena saling ejek, seperti yang banyak diberitakan.
"Sebetulnya awal mulanya tidak seperti yang diberitakan di luar saling ejek itu tidak ada," katanya, dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (15/11/2024).
Menurut Ira, kejadian bermula dari guyonan antarsiswa yang menyebut rambut anak Ivan Sugianto mirip anjing poodle.
Namun, Ira menegaskan, anaknya tak pernah melontarkan kata 'anjing' kepada anak Ivan Sugianto.
"Bermula dari guyonan dengan teman-temannya yang menyebutkan anak ini lucu rambutnya seperti poodle."
"Jadi kata-kata anjing itu tidak pernah digunakan oleh anak saya. Yang seperti diberitakan, anak saya di-bully karena mengatakan anjing, tidak pernah," ungkapnya.
"Anak saya sekali pun tidak pernah melontarkan anjing, sebutan itu kepada anak ini secara langsung, tidak pernah," sambungnya.
Ira menyebut, anak Ivan Sugianto mendengar dia dikatakan mirip anjing poodle.
Namun, sekali lagi Ira memastikan, bukan anaknya yang mengatai anak pengusaha itu.
"Hanya anak ini mendengar kalau dia dikatakan mirip poodle, dipanggil poodle. Tapi anak saya tidak pernah sekalipun mengatakan eh kamu poodle, itu tidak pernah," tegasnya.
Diketahui, kasus ini tengah bergulir. Polisi telah menangkap Ivan Sugianto, Kamis (14/11/2024).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengatakan, penangkapan Ivan Sugianto dilakukan sekira pukul 16.00 WIB di Bandara Juanda, Sidoarjo.
Kini, Ivan Sugianto telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Benar, sudah diamankan," kata Dirmanto.
Sebelumnya diberitakan, perseteruan ini bermula dari ledekan yang terjadi antara siswa SMA Gloria 2 dan siswa SMA Cita Hati di Instagram.
Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir, menjelaskan ledekan tersebut muncul setelah pertandingan basket antar sekolah.
"Seminggu sebelumnya, mereka pertandingan basket. Basket ada tim Gloria dan tim lain."
"Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," ungkapnya.
Orang tua siswa yang diejek tidak terima dan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk menuntut pertanggungjawaban.
Mereka menunggu anak-anak yang diduga terlibat dalam ledekan tersebut.
Saat itu, Ivan Sugianto datang bersama rombongan.
Dalam situasi yang memanas, Ivan Sugianto kemudian memaksa EV untuk bersujud dan menggonggong.
Karena ada keributan, akhirnya kepala sekolah menyuruh mereka masuk.
"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong."
"Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi. Iya itu pasti (ketakutan)," terangnya.
Beberapa hari setelahnya, pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya.
(Nanda Lusiana, Surya.co.id/Arum Puspita)