Beijing (ANTARA) - Kementerian Keamanan Publik (MPS) China melaporkan adanya penurunan signifikan dari tahun ke tahun dalam kejahatan terkait senjata api dan bahan peledak, dengan kasus turun sebesar 25,8 persen sepanjang tahun ini dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
Penurunan ini terjadi setelah diluncurkannya inisiatif nasional yang terkoordinasi untuk menindak tegas pelanggaran senjata api dan bahan peledak selama tiga tahun yang dimulai pada tahun lalu, kata CMP dalam konferensi pers, Kamis (14/11).
Dari inisiatif ini, berbagai departemen pemerintah dan badan-badan daerah berkolaborasi dalam mengekang pembuatan, perdagangan, serta pengiriman senjata ilegal.
Sejak awal tahun ini, polisi di seluruh China telah menyelesaikan 19.000 kasus yang melibatkan senjata api dan bahan peledak, membongkar 54 kelompok kriminal, dan menghancurkan 237 situs yang terkait dengan kegiatan ilegal itu, kata Qi Xiguo, selaku wakil kepala biro manajemen keamanan publik di kementerian tersebut.
Otoritas keamanan publik di Provinsi Jiangxi dan Hubei dan sekitarnya mengungkap jaringan manufaktur dan perdagangan ilegal yang besar, yang membuka jalan bagi pelaksanaan 34 operasi nasional yang terkoordinasi dan penangkapan 831 tersangka.
Kementerian tersebut juga menyoroti bahwa upaya tak tergoyahkan China memungkinkan negara tersebut menikmati salah satu rekor tingkat kejahatan terkait senjata api dan bahan peledak terendah di dunia.