Di era digital saat ini, bukan hanya teknologi yang berkembang pesat, tetapi juga metode penipuan yang semakin canggih. Salah satu modus yang sering digunakan oleh para penipu adalah melalui aplikasi WhatsApp.
Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan berbagai cara untuk meraup keuntungan pribadi. Berikut adalah beberapa modus penipuan yang perlu diwaspadai di aplikasi tersebut:
7 Modus Penipuan Via WhatsApp
- File Undangan Pernikahan Modus ini sudah sering terjadi dan menelan banyak korban. Penipu mengirimkan file berformat APK dengan judul 'Surat Undangan Pernikahan' yang berukuran beberapa MB. Ketika file tersebut diunduh, data pribadi korban bisa dicuri.
- Undangan VCS Jasa video call sex (VCS) juga menjadi modus penipuan. Pelaku biasanya mengirim tautan berbahaya yang dapat mencuri data pribadi korban. Selain itu, pelaku dapat merekam aktivitas korban untuk kemudian digunakan sebagai alat pemerasan.
- Surat Tilang Palsu Selain modus undangan pernikahan, 'Surat Tilang' juga sering digunakan dalam penipuan. Pelaku mengirim file APK yang terlihat seperti surat tilang. Data korban dapat dicuri jika file tersebut diunduh.
- Modus Kurir Dalam modus ini, pelaku berpura-pura menjadi kurir dan mengirimkan file APK berjudul 'Lihat Foto Paket' kepada korban. Jika file tersebut dibuka dan diunduh, data pribadi korban dapat dicuri, yang berpotensi menyebabkan kehilangan dana di rekening bank.
- Penipuan dengan QR Code (Quishing) Penipuan yang memanfaatkan kode QR, dikenal sebagai 'quishing' (gabungan antara QR code dan phishing), juga sering terjadi. Penipu menggunakan kode QR yang mengarahkan korban ke situs palsu untuk mencuri data pribadi. Hindari memindai kode QR dari sumber yang tidak dikenal.
- Penipuan Mengatasnamakan Bank Modus lain melibatkan pesan palsu yang seolah-olah berasal dari bank, dengan isi pesan terkait perubahan biaya transaksi atau tarif transfer yang mencurigakan. Korban diminta mengklik tautan dan mengisi data. Jika tautan tersebut diklik, data pribadi korban bisa diambil oleh pelaku.
- Penipuan Mengatasnamakan Aplikasi MyTelkomsel Penipuan juga sering menggunakan nama aplikasi resmi seperti MyTelkomsel. Penipu mengirimkan file APK dan meminta korban untuk mengunduhnya. File ini meminta akses ke berbagai aplikasi di ponsel korban, termasuk data foto, video, SMS, dan layanan perbankan digital, yang bisa disalahgunakan oleh pelaku.
Cara Mengatasi Penipuan via WhatsApp
Untuk mengatasi penipuan di WhatsApp dan melindungi diri dari berbagai modus kejahatan, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:
- Jangan Mengunduh File yang Mencurigakan: Hindari mengunduh file dengan format APK atau file lainnya yang dikirimkan oleh kontak yang tidak dikenal atau yang terkesan mencurigakan.
- Periksa Sumber Informasi: Pastikan bahwa informasi yang Anda terima berasal dari sumber terpercaya. Jika menerima pesan yang mengatasnamakan perusahaan atau lembaga resmi, cek langsung ke situs web atau aplikasi resminya.
- Jangan Klik Tautan Asal-asalan: Waspadalah terhadap tautan yang dikirimkan melalui pesan, terutama jika meminta Anda untuk mengisi data pribadi. Tautan palsu bisa mengarahkan Anda ke situs phishing yang dirancang untuk mencuri informasi.
- Aktifkan Verifikasi Dua Langkah: Gunakan fitur verifikasi dua langkah di WhatsApp untuk menambah lapisan keamanan pada akun Anda. Fitur ini meminta kode PIN tambahan saat mendaftar nomor telepon Anda di perangkat lain.
- Jangan Berikan Informasi Pribadi: Jangan pernah memberikan informasi pribadi, seperti data kartu kredit, nomor rekening bank, atau detail lainnya, kepada orang yang tidak Anda kenal atau aplikasi yang mencurigakan.
- Waspadai Modus Penipuan Baru: Tetap up-to-date dengan informasi seputar modus penipuan terbaru. Dengan mengetahui tren penipuan, Anda dapat lebih waspada terhadap ancaman.
- Blokir dan Laporkan Nomor Mencurigakan: Jika Anda menerima pesan dari nomor yang mencurigakan, segera blokir nomor tersebut dan laporkan ke pihak WhatsApp.
- Pasang Aplikasi Keamanan: Instal aplikasi antivirus atau keamanan di ponsel Anda untuk membantu mendeteksi file berbahaya dan mencegah pencurian data.
- Gunakan Kode QR dengan Hati-hati: Jangan memindai kode QR dari sumber yang tidak jelas, terutama yang diterima melalui pesan. Pastikan kode QR berasal dari sumber yang aman dan dapat dipercaya.
- Jaga Privasi di WhatsApp: Sesuaikan pengaturan privasi WhatsApp Anda untuk membatasi siapa saja yang bisa melihat foto profil, status, dan info pribadi lainnya. Ini dapat membantu mencegah pelaku penipuan memanfaatkan data pribadi Anda.
Demikianlah tujuh modus penipuan di WhatsApp yang perlu diwaspadai. Bagikan informasi ini kepada keluarga dan teman agar tidak menjadi korban. Tetap waspada!