TRIBUNBANTEN.COM - Simak, inilah rekomendasi kuliner menggugah selera di Kota Cilegon Provinsi Banten, yaitu rabeg khas Cilegon.
Bagi yang belum tahu, Rabeg merupakan makanan khas Banten.
Rabeg pada umumnya berbahan dasar daging kambing.
Namun ada yang berbeda dengan rabeg racikan Hj Hamsah, pemilik warung Nasi Uduk Rabeg Khas Cilegon.
Dalam membuat Rabeg, Hj Hamsah tidak menggunakan daging kambing, melainkan daging sapi, sehingga pemburu kuliner tidak perlu lagi khawatir terserang darah tinggi.
Rabeg daging sapi racikan khas ibu Hj Hamsah dengan bumbu yang sangat kental dan gurih.
Tidak heran bila pelanggan asal Bekasi, rela jauh-jauh datang ke warung nasi uduk raneg yang terletak di depan Pionir, Kampung Jombang Masjid, Kelurahan Jombang Wetan ini.
"Rabeg itukan sebenernya terbuat dari kambing, tapi karena banyak yang ngomong nanti kena darah tinggi, maka saya coba buat dengan daging sapi atau kerbau. Alhamdulillah semua orang pada suka,” ujar Hj Hamsah kepada TribunBanten.com.
Setiap harinya, warung nasi uduk rabeg Hj Hamsah ini tidak pernah sepi pembeli.
Dalam satu hari, warung rabeg yang buka mulai sore pukul 17.00 ini mampu menghabiskan 50 kg daging sapi atau kerbau dan 50 kg beras.
Dalam sehari, warung rabeg ini mampu meraup omzet Rp 5 juta per hari.
“Setiap hari kadang kalau lagi banyak pembeli jam 10 malam juga udah habis."
"Tapi kalau sepi atau sedang bisa hingga larut malam,” katanya yang telah merintis usaha warung nasi uduk rabeg sejak 1993 tersebut.
Untuk harga satu porsi nasi uduk rabeg dipatok cukup murah.
Dengan Rp17 ribu, pengunjung sudah dapat menikmati lezatnya rabeg bebas darah tinggi khas ibu Hj Hamsah.