TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Mendekati masa akhir kampanye paslon Pilkada Kendal, koalisi non parlemen pendukung Mirna Annisa - Urike Hidayat terus bergerak masif mematangkan strategi konsolidasi pemenangan.
Mirna yang kembali maju Pilkada Kendal tahun ini didukung koalisi gemuk dari 6 partai politik dan 7 partai non parlemen, yakni Partai Gelora, Partai Buruh, Partai Garuda, Partai Bulan Bintang, Partai Kebangkitan Nusantara, PSI, dan Hanura.
Koalisi partai non parlemen pun bertekad meraih dukungan maksimal masyarakat, dengan menyiapkan strategi pemenangan yang telah disusun matang bersama masing-masing koordinator hingga ke tingkat akar rumput.
Usaha itu perlahan membuahkan hasil, dengan elektabilitas paslon Mirna - Riki yang cenderung tertinggi di antara paslon lain.
"Saat ini dari beberapa tim survei elektabilitas Mirna - Riki mencapai 34 - 35 persen," kata koordinator koalisi partai non parlemen, Didik ditemui sesuai Bimtek korcam di Tirto Arum Kendal, Minggu (17/11/2024).
Didik menyatakan, kekuatan dukungan partai pendukung Mirna - Riki terbagi menjadi 3 poros utama yang saling bekerja sama.
Ia pun optimis dengan dukungan tersebut bisa merebut suara hati masyarakat. Ditambah, Mirna - Riki mempunyai program yang terintegrasi secara nasional.
"Di antaranya seragam gratis SD SMP negeri maupun swasta se-Kendal, kemudian ada makan gratis bukan untuk anak sekolah saja, tapi juga bagi penunggu pasien di rumah sakit," terangnya.
Sekretaris koalisi partai non parlemen, Nasrudin Umar juga telah meminta masing-masing koordinator pemenangan mengencangkan ikat pinggang sembari menunggu hari pelaksanaan Pilkada tiba.
Ia mengeklaim telah memiliki strategi efektif meraih dukungan masyarakat untuk memenangkan Mirna - Riki.
"Hari ini kita kumpulkan koordinator kecamatan untuk menguatkan koalisi yang tercecer, kita rengkuh lagi untuk kemenangan Mirna," paparnya.
Sementara itu, calon bupati Mirna Annisa optimis dengan bergabungnya koalisi partai non parlemen membuat kekuatan politiknya semakin kuat.
Ia juga sempat meyakinkan koalisi partai non parlemen untuk membuat gebrakan demi kemajuan kabupaten Kendal.
"Apakah Kendal mau begini saja tidak mau berubah? Jangan sampai salah pilih untuk menentukan pemimpin Kendal lima tahun ke depan," sambungnya.
Mirna menegaskan, keikutsertaannya kembali di Pilkada tahun ini tak lepas dari keresahan hatinya untuk membangun Kendal menjadi lebih baik.
"Saya sebelumnya tahun 2016 sudah pernah, dan saat ini kembali untuk mengulangi kesuksesan dan memperbaiki yang belum tercapai," tandasnya. (ags)