POS-KUPANG.COM - Inilah Daftar 28 Provinsi berpotensi dilanda Bencana Hidrometeorologi hari ini 17 November 2024 menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ).
Bencana Hidrometeorologi yang melanda Sejumlah Wilayah Indonesia merupakan dampak cuaca ekstrem seperti hujan dan angin kencang.
Seperti diketahui, hujan mulai mengguyur wilayah Indonesia pada bulan November ini. Intensitas hujan diperparah dengan fenomena La Nina sampai dengan 20 persen.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan La Nina yang dapat meningkatkan curah hujan juga berpotensi meningkatkan frekuensi Bencana Hidrometeorologi.
Dwikorita Karnawati mengingatkan agar masyarakat waspada menghadapi cuaca ekstrem serta potensi bencana hidrometeorologi.
"Pemerintah Daerah dan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Saat ini sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan. Adanya fenomena La Nina mengakibatkan potensi penambahan curah hujan hingga 20 persen sampai awal 2025," jelas Dwikorita di Jakarta pada Rabu (6/11/2024), dikutip dari BMKG.
Tentang Bencana Hidrometeorologi
Bencana hidrometeorologi adalah fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi) yang bisa sebabkan hilangnya nyawa, cedera, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi, atau kerusakan lingkungan.
Dalam laman Konservasi DAS Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, bencana hidrometeorologi diakibatkan oleh berbagai parameter meteorologi, antara lain curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.
Bencana ini dapat membahayakan kehidupan manusia, seperti potensi hilangnya nyawa, cedera, hingga dampak kesehatan lainya. Selain itu, bencana ini bisa membuat gangguan sosial, ekonomi, hingga lingkungan, seperti hilangnya mata pencaharian dan layanan serta kerusakan harta benda.
Beberapa jenis bencana hidrometeorologi seperti yang disebutkan oleh BMKG adalah:
1. Curah Hujan Ekstrem
Curah hujan ekstrem merupakan hujan yang jatuh di sebuah lokasi tertentu dengan intensitas yang sangat tinggi. Pemicu hujan ekstrem adalah pertumbuhan masif awan konvektif yang biasa disebut cumulonimbus hingga mencapai atmosfer yang tinggi.
2. Angin Kencang
Angin kencang merupakan angin dengan kecepatan yang melebihi 27,8 km per jam yang berasal dari wilayah bertekanan udara lebih tinggi ke wilayah dengan tekanan udara yang lebih rendah.
3. Puting Beliung
Puting beliung adalah angin berputar dan bergerak secara garis lurus dengan kecepatan lebih dari 63 km per jam. Durasi kejadian angin puting beliung maksimal terjadi selama lima menit.
4. Banjir
Banjir merupakan limpahan air dari badan air seperti sungai, danau, atau laut. Banjir dapat terjadi ketika air melewati atau memecah tanggul.
5. Longsor
Tanah longsor biasanya terjadi di lingkungan dengan kemiringan lereng yang curam atau landai dengan sudut tertentu seperti daerah pegunungan, tebing pantai, hingga dasar laut.
6. Kekeringan
Kekeringan adalah berkurangnya curah hujan di sebuah wilayah pada periode tertentu. Hal ini dapat menurunkan kelembaban tanah sehingga dapat menyebabkan tanaman rusak.
7. Kebakaran Hutan dan Lahan
Kebakaran hutan dan lahan merupakan kejadian terbakarnya banyak pohon, semak, paku-pakuan, dan rumput pada suatu wilayah. Kebakaran ini dapat disebabkan oleh kekeringan, kemarau panjang, hingga bukaan lahan.
8. Kualitas Udara Buruk
Kualitas udara suatu wilayah ditentukan oleh nilai konsentrasi polutan di udara. Kualitas udara buruk disebabkan oleh asap, debu, kabut asap, dan pengotor udara lainnya sehingga menimbulkan tingkat polusi udara yang tinggi.
28 Provinsi Berpotensi Terdampak Bencana Hidrometeorologi
Setelah mengetahui pengertian dan jenis bencana hidrometeorologi, berikut 28 provinsi yang berpotensi terdampak bencana hidrometeorologi pada 17 November 2024 seperti dilansir dalam Instagram resmi @infobmkg:
Aceh
Sumatera Barat
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Bengkulu
Kepulauan Bangka Belitung
Sumatera Selatan
Lampung
Banten
DKI Jakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
DI Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Sulawesi Barat
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Papua
Barat Daya
Papua Tengah. (*)