TRIBUNNEWS.COM - Warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sunda Jakarta menyatakan dukungannya kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 3, Pramono dan Rano Karno.
Bahkan mereka mendeklarasikan diri untuk mendukung Pramono dan Rano Karno.
Dukungan ini tentu membuat publik bertanya-tanya, sebab tidak diberikan kepada Ridwan Kamil yang notabene berasal dari suku Sunda, Jawa Barat.
Bukan tanpa alasan, Ketua Aliansi Masyarakat Sunda Jakarta, Ujang Rizwansyah, mengungkapkan ada banyak pertimbangan yang mendasari pihaknya menjatuhkan pilihannya kepada pasangan Pramono-Rano.
Termasuk salah satunya karena mereka sepakat pada visi dan misi Pram-Rano yang dinilai sesuai dengan aspirasi masyarakat Sunda.
Khususnya dalam hal memperjuangkan keadilan, pembangunan berkelanjutan, dan pelestarian budaya lokal.
"Masyarakat Sunda ini di Jakarta cukup banyak, ada 15 persen dari total penduduk Jakarta bermukim di wilayah Jakarta."
"Warga Sunda itu terkenal dengan kacai jadi saleuwi kadarat jadi salogak, di mana kaki di pijak disitu langit dijungjung, Bang Doel merupakan warga lokal dan kami masyarakat Sunda harus menghormatinya," jelas Ujang, Sabtu (16/11/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.
Ujang menyebut, dukungan Aliansi Masyarakat Sunda Jakarta kepada Pramono dan Rano bukan hanya sekadar deklarasi politik.
Namun, juga sebagai harapan agar kedua tokoh tersebut dapat membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat, khususnya masyarakat Sunda di Jakarta.
Masyarakat yang tergabung dalam aliansi ini, kata Ujang, ingin agar Pramono dan Rano terus melibatkan masyarakat adat dan komunitas budaya dalam berbagai kebijakan yang terkait dengan kebudayaan, pendidikan, dan ekonomi.
Adapun deklarasi ini dihadiri oleh penasihat hukum dari Aliansi Masyarakat Sunda Jakarta Edy Wilson Harahap.
Berikut elektabilitas tiap paslon hasil survei Pilkada Jakarta 2024.
Berdasarkan survei dari Litbang Kompas yang dilakukan pada 20-25 Oktober 2024, elektabilitas Pramono-Rano paling unggul.
Adapun, elektabilitas Pramono-Rano berada di angka 38,3 persen dan disusul RIDO di peringkat kedua dengan raihan 34,6 persen.
Sementara, paslon Dharma-Kun kalah jauh lantaran hanya memiliki elektabilitas 3,3 persen.
Namun, masih ada responden yang belum memberikan jawaban atau memutuskan pilihan yaitu sebanyak 23,8 persen.
Margin of error dalam survei ini yaitu kurang lebih 3,46 persen.
Adapun, tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dan dibiayai sepenuhnya oleh Harian Kompas (PT Kompas Media Nusantara).
Pada survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang digelar pada 10-17 Oktober 2024, Pramono-Rano juga mengungguli dua pasangan lainnya, Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma Pongrekun-Kun Wardhana.
Elektabilitas Pramono-Rano yang diusung PDIP sebesar 41,6 persen.
Sementara, RK-Suswono yang diusung 16 partai duduk di peringkat kedua dengan raihan 37,4 persen.
Kemudian, Dharma-Kun hanya memiliki elektabilitas 6,6 persen.
Jumlah responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 14,4 persen.
Adapun survei yang dilakukan LSI diikuti oleh 1.200 responden dengan metode multistage dan margin of error kurang lebih 2,9 persen.
Berbeda dengan hasil survei dari LSI Denny JA pada 16-22 Oktober 2024.
Hasil survei menunjukan elektabilitas RK Suswono unggul dari Pramono Anung meski hanya selisih 0,3 persen.
RK Suswono unggul meraih 37,4 persen dan Pramono-Rano menyusul dengan elektabilitas 37,1 persen.
Paslon independen Dharma-Kun lagi-lagi berada di posisi buncit dengan elektabilitas 4 persen.
(Galuh Widya Wardani/Yohanes Liestyo Poerwoto)(TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)