Bocoran Mahfud MD soal Penanganan Judi Online di Komdigi: Akan Sampai ke Otak dan Jantung Pelaku
GH News November 17, 2024 07:07 PM
JAKARTA - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD percaya dua kasus besar yang kini ditangani Polri bukanlah sandiwara atau gimik belaka. Dua kasus itu adalah judi online (judol) di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) dan kasus Ivan Sugianto yang viral karena memaksa siswa SMA Kristen (SMAK) Gloria 2 inisial EN untuk sujud dan menggonggong.
Mahfud awalnya menyampaikan keraguan publik atas kasus judi onlone di lingkungan Komdigi akan menyeret pejabat tingkat atas. Lalu soal keaslian Ivan Sugianto yang ditangkap polisi di Bandara Juanda, Surabaya. Foto penangkapan yang beredar itu dicurigai netizen kalau Ivan Sugianto yang ditangkap polisi itu palsu.
"Karena pengalaman masa lalu, banyak yang ragu dan khawatir: penanganan judol di Komdigi takkan sampai menyentuh pejabat yang paling bertanggung jawab dan terlibat," tulis Mahfud melalui akun sosial media X, @mohmahfudmd, dikutip Minggu (17/9/2024).
"Begitu pun penangkapan Ivan Sugianto yang menyuruh anak SMA bersujud dan menggonggong hanya sandiwara, Ivan yang ditangkap adalah palsu dan hanya pemeran pengganti," sambungnya.
Namun, menurut sumber yang dia peroleh, Polri tak bersandiwara atas dua kasus itu. Sebab kata dia, Polri akan mengusut kasus judol di Komdigi hingga tuntas. "(1) Penanganan kasus judol di Komdigi akan sampai ke otak dan jantung pelaku," tuturnya.
Sementara itu terkait kasus SMAK Gloria 2, kata Mahfud, dalam waktu dekat wajah Ivan akan ditampilkan ke publik oleh polisi.
"(2) Ivan Sugianto yang ditangkap itu asli. Saat pelimpahan ke kejaksaan nanti wajah Ivan akan ditunjukkan kepada publik tanpa memakai masker, Presisi," pungkasnya.