5 Cara Keji Israel Membunuh Pemimpin Hamas dan Hizbullah, Salah Satunya Obat Pelemas Otot
GAZA - Dari pager yang meledak hingga senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh, Israel memiliki sejarah panjang pembunuhan.
Israel sering menggunakan teknologi canggih untuk membunuh lawan-lawannya.
5 Cara Keji Israel Membunuh Pemimpin Hamas dan Hizbullah, Salah Satunya Obat Pelemas Otot
1. Bom Pager
Namun, serangan pager dan walkie-talkie baru-baru ini di Lebanon merupakan aksi terorisme pertama yang menggunakan bahan peledak dalam barang elektronik konsumen yang diproduksi secara massal.
Melansir The Socialist Worker, Badan keamanan Israel berusaha mendapatkan kembali sebagian reputasi mereka, yang hancur setelah mereka tidak menyadari serangan perlawanan Palestina terhadap Israel pada 7 Oktober.
2. Menanam Bom di Telepon Rumah
Pada tahun 1972, Israel membunuh Mahmoud Hamshari, seorang perwakilan Organisasi Pembebasan Palestina di Prancis. Seorang agen Mossad menyamar sebagai jurnalis Italia untuk memancing Hamshari keluar dari rumahnya.
Mossad kemudian menanam bom di bawah telepon rumahnya saat dia sedang bepergian—Hamshari kehilangan satu kaki dalam ledakan itu dan meninggal karena luka-lukanya. Shin Bet, badan keamanan Israel, membunuh pejuang Hamas Yahya Ayyash pada tahun 1996 melalui telepon yang meledak.
Setelah menanam telepon di sebuah rumah yang sering digunakan oleh Ayyash, Shin Bet meledakkan perangkat yang berisi 15 gram bahan peledak saat dia sedang menelepon ayahnya. Namun, telepon yang meledak bukanlah satu-satunya cara Israel untuk menebar kematian dan kehancuran.
3. Senapan Mesin yang Dikendalikan Jarak Jauh
Pada tahun 2020, Mossad membunuh Mohsen Fakhrizadeh, ilmuwan nuklir top Iran.
Mossad menembaknya di Absard, sebuah kota di sebelah timur Teheran, menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh. Fakhrizadeh diserang saat bepergian dengan kendaraan antipeluru, tetapi mobil Israel yang dioperasikan dari jarak jauh dengan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh menembaknya saat dia mencoba melarikan diri.
4. Menggunakan Racun
Israel juga telah menggunakan identitas palsu untuk membunuh. Pada tahun 1997, agen Mossad berupaya membunuh Khaled Meshaal, yang saat itu menjabat sebagai kepala Hamas, di Amman, Yordania.
Dua agen memasuki Yordania menggunakan paspor Kanada palsu dan meracuni Meshaal dengan menyemprotkan racun ke telinganya. Raja Yordania, Hussein bin Talal, mengancam akan membatalkan perjanjian damai Yordania dengan Israel, yang kemudian menekan Mossad untuk merilis penawar racun tersebut.
5. Memakai Obat Pelemah Otot
Agen Mossad juga membunuh kepala Hamas Mahmoud al-Mabhouh pada tahun 2010 di sebuah kamar hotel di Dubai. Untuk dapat memasuki Dubai, 26 agen Mossad menyamar sebagai warga negara Israel dengan paspor yang diperoleh dari berbagai negara Barat. Banyak pembunuh yang tertangkap kamera menyamar sebagai turis.
Agen Mossad melumpuhkan Mabhouh dengan pelemas otot, lalu menyetrum dan mencekiknya dengan bantal.