MAWAR Ingin Standarisasi Produk UMKM, JUARA Target Genjot Agar Naik Kelas jadi Menengah
Muhammad Olies November 18, 2024 02:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA- Segmen kedua debat publik ketiga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Jepara, setiap Pasangan Calon (Paslon) menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh Tim Panelis.

Diketahui dalam debat publik ketiga ini, adapun tim panelis, terdiri dari 5 orang di antaranya, Prof Dr Alamsyah Dekan Fakulutas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Semarang, Dr Ahmad Hanfan Kaprodi Megister Manajemen Universitas Pancasakti Tegal, Anik Sholuhatun Anggota Bawaslu Jateng Periode 2018 - 2023, Murniati Ketua pusat studi Ratu Kalinyamat Unisnu Jepara, dan Sutarto Komisioner Komisi Informasi Provinsi Jateng.

Sebelum menjawab pertanyaan, Tim perumus akan mengambil undian berupa angka dan huruf.

Paslon urut 01 Nuruddin Amin - Mochammad Iqbal menjadi paslon pertama yang menjawab dari Tim Panelis.

Paslon 01 yang punya tagline JUARA ini mendapatkan undian pertanyaan, nomor 3 huruf A. Pertanyaan soal upaya konkrit menunjukkan keperpihakan terhadap perempuan sebagai pelaku usaha mikro sekaligus sebagai penyelarasan program nasional.

Calon Bupati (Cabup) nomor urut 01, Nuruddin Amin menyampaikan bahwa UMKM diharapkan bisa menopang penghasilan dari warga Kabupaten Jepara.

"Ini sebagai tambahan income keluarga, kami fokuskan untuk perempuan,"  kata Gus Nung.

Oleh karena itu, Paslon 01 memiliki program mendorong munculnya 1000 UMKM khusus perempuan.

"Ini tentu saja karena banyaknya UMKM di Jepara, kami juga mendorong peningkatan kualitas UMKM yang ada disamping menginisiasi UMKM baru," ucapnya.

Menurutnya ini menjadi ujung tombak bagi perempuan menopang penghasilan dari keluarga.

Calon Wakil Bupati (Cawabup) nomor urut 01, Mochammad Iqbal menambahkan alasan pihaknya hanya membuka 1000 UMKM, karena sebagai proyek percontohan untuk menggenjot kelas yang awalnya usaha mikro menjadi usaha menengah.

"Soalnya kami sudah melebihi target nasional.  Jepara sudah menyetuh di 6,8 persen padahal targetnya 4 persen, jadi sudah melebih target," ungkapnya.

Sementara itu, Paslon 02 Witiarso Utomo - M Ibnu Hajar yang dikenal dengan sebutan MAWAR ini mendapatkan pertanyaan nomor 2 huruf B.

Pertanyaannya tentang strategi dan upaya untuk mewujudkan pengkuatan dan pengembangan ekonomi daerah berbasis UMKM dan koperasi.

Cabup Paslon 02 Witiarso Utomo mengatakan bahwa untuk UMKM pihaknya bisa kombinasikan dengan koperasi.

"Kami harus membenahi seluruh UMKM, kami berikan pelatihan untuk bisa membuat produk UMKM yang berkualitas sehingga UMKM memiliki daya saing yang kuat," kata Mas Wiwit sapaan akrabnya.

Menurutnya setelah memiliki produk yang kuat, pihaknya akan memberikan manajemen agar bisa menjadi UMKM yang paham mengerti laporan keuangan.

"Sehingga setelah memiliki laporan keuangan, kami bisa membantu UMKM. Kami bisa promosikan produknya kepada pelaku koperasi sehingga bisa bersinergi antara koperasi dan UMKM," ujarnya.

Bagi Mas Wiwit, standarisasi produk jaminan mutu UMKM juga penting untuk bisa bersaing dan memiliki pasar yang jelas.

"Alhamdhulilah Menteri Koperasi saat ini sudah mendorong koperasi kita ke depan dengan digitalisasi, sehingga layanan seperti perbankan bisa menjalin sinergi," ucapnya.

Selanjutnya, Paslon 02 kembali mendapatkan pertanyaan dengan nomor 4 huruf B. Pertanyaan tentang upaya menguatkan moderisasi beragama secara masif di Kabupaten Jepara

Cawabup 02, M Ibnu Hajar mengatakan bahwa pihaknya akan mengedepankan kolaborasi.

"Kami akan berkolaborasi dengan FKUB, di bawah naungan Kemenag," kata Gus Hajar sapaan akrabnya.

Menurutnya saling menghormati dan memperluas daerah moderasi beragama menjadi target dari Paslon 02.

"Ada bangunan di Desa Tempur masjid dan gereja berhadapan untuk menghormati agama satu dengan lainnya," ucapnya.

Paslon 02 memiliki program Jumat Berangkat. Lewat progam itu pemimpin daerah akan salat Jumat keliling di desa - desa yang ada di Kabupaten Jepara.

"Seusai melakukan ibadah kami akan berdiskusi dengan tokoh agama di rumah warga di desa tersebut, lintas agama untuk menyelesaikan masalah di situ," tuturnya.

Paslon 02 ingin mewujudkan rasa saling menghormati antara umat beragama di Kabupaten Jepara.

Selanjutnya, Paslon 01 mendapatkan pertanyaan nomor 5 huruf B. Pertanyaan tentang upaya dan strategi dalam menguatkan sikap dan perilaku cinta tanah untuk menghindari korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) di lingkungan pemerintah dan masyarakat.

Cabup 01 menyampaikan jika seluruh masyarakat harus punya rasa cinta tanah air.

"Saya rasa wujud dari intergritas seseorang untuk mencintai negaranya maupun pemerintahnya," ucap Gus Nung.

Ia menegaskan bahwa masyarakat harus menghindari KKN, lantaran sistem birokrasi pemerintah yang akan dibangun lebih ke Meritokrasi.

"Pemerintah yang lebih mengutamakan prestasi seseorang, sebaliknya kalau kurang bagus kami beri punishment," tuturnya.

Menurutnya pemerintah harus menunjukkan prestasi bukan suka atau tidak suka.

"Bukan dasar kedekatan pak bupati ataupun atasan," ujarnya. (Ito)

 

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.