Terjawab Sosok Pria Berbadan Tegap, Dampingi Ivan saat Paksa Siswa Sujud Menggonggong, Petinju?
Azis Husein Hasibuan November 18, 2024 04:32 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Sosok pria berbadan tegap yang mendampingi Ivan Sugianto pengusaha Surabaya viral paksa siswa sujud dan menggonggong akhirnya terjawab.

Pria tersebut ternyata anggota dari Asosiasi Petinju Indonesia (API) Jawa Timur.

Hal tersebut diungkap kuasa Hukum API Jawa Timur, Billy Handiwiyanto melansir dari Tribunnews.com,Minggu (17/11/2024).

Billy menyebut pria tersebut ada salah satu anggota API Jawa Timur bernama Luke yang bersama dengan Ivan.

Menurut dia, Luke merupakan kliennya dalam kasus ini.

"Informasi yang kami dapat dari Saudara Luke, ya betul beliau adalah klien kami," jelasnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (17/11/2024).

Billy mengungkapkan adanya beberapa anggota API Jawa Timur di lokasi kejadian lantaran anak Ivan merupakan murid tinju di organisasi tersebut.

Dia mengaku belum tahu maksud adanya anggota API Jawa Timur bersama dengan Ivan meski AL merupakan murid dari organisasi tinju itu.

Billy menduga kedatangan mereka bersama Ivan adalah bentuk solidaritas.

"Berdasarkan keterangan Pak Luke bahwa Saudara AL atau anak dari Bapak Ivan itu adalah murid boxing yaitu dari salah satu anggota Asosiasi Petinju Indonesia."

"Mungkin mereka ada gerakan solidaritas atau ada permintaan, saya belum paham maksudnya apa," jelasnya.

Kini Dipenjara

Akibat ulahnya, Ivan Sugianto kini mendekam di penjara.

Ivan ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Kamis (14/11/2024).

Di penjara, muncul isu Ivan Sugiamto hidup enak.

Hal itu setelah ramai disebut Ivan dekat dengan aparat TNI-Polri.

Polretabes Surabaya memastikan, perlakuan ke Ivan tak berbeda dengan tahanan lain.

Ivan akan menghuni ruangan tahanan Polrestabes Surabaya tanpa fasilitas istimewa.

Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Rina Shanty Nainggolan, memastikan Ivan akan tidur di ruangan tahanan tanpa kasur dan tak ber-AC.

Tak hanya itu, makan untuk Ivan juga akan dijatah, sama seperti tahanan lain.

"Fasilitasnya cuma makan dua kali sehari. Bisa ditanyakan orang yang pernah masuk penjara," katanya, Sabtu (16/11/2024), dilansir Surya.co.id.

Sebelumnya, ramai diberitakan, Ivan diduga dekat dengan aparat kepolisian.

Santer dikabarkan aparat yang dekat dengan Ivan itu adalah Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan.

Isu tersebut mencuat setelah foto Ivan dan tiga temannya bersama Kompol Tegur, beredar.

Foto itu disebut diambil ketika Ivan menjalani pemeriksaan atas kasus yang menjeratnya.

Kebenaran foto itu pun dikonfirmasi oleh Kompol Teguh.

Namun, menurutnya, foto tersebut merupakan dokumentasi lama saat ia baru saja pindah tugas ke Polrestabes Surabaya.

"Itu foto lama saat saya baru pindah Polrestabes Surabaya. Bukan saat IV diperiksa," katanya, Kamis (14/11/2024).

Merespons isu tersebut, Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Dirmanto, langsung memasang ekspresi wajah serius.

Ia bahkan berbicara dengan nada tinggi saat ditanya tentang kedekatan Ivan dengan aparat kepolisian.

Ia menegaskan, pihaknya fokus menangani kasus yang menjerat Ivan.

Dirmanto pun meminta agar pemberitaan soal Ivan tidak disangkutpautkan ke hal lain.

"Kami fokus menangani kasus ini, jadi jangan digiring ke hal-hal lain. Fokuskan perhatian pada penanganan perkara ini."

"Saya minta teman-teman wartawan juga fokus. Jangan cari-cari informasi di luar itu," tegasnya.

Kronologi Kasus yang Menjerat Ivan Sugiamto

Kasus hukum yang menjerat Ivan bermula dari ledekan yang terjadi antara siswa SMA Gloria 2 dan siswa SMA Cita Hati di Instagram.

Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya, Akmarawita Kadir, menjelaskan ledekan tersebut muncul setelah pertandingan basket antar sekolah.

"Seminggu sebelumnya, mereka pertandingan basket. Basket ada tim Gloria dan tim lain."

"Diejek ini rupanya sekolah Cita Hati yang berdekatan dengan Gloria," ungkapnya.

Orang tua siswa yang diejek tidak terima dan mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk menuntut pertanggungjawaban.

Mereka menunggu anak-anak yang diduga terlibat dalam ledekan tersebut.

Saat itu, Ivan datang bersama rombongan.

Dalam situasi yang memanas, Ivan kemudian memaksa ET untuk bersujud dan menggonggong.

Karena ada keributan, akhirnya kepala sekolah menyuruh mereka masuk.

"Meminta anak yang mengejek minta maaf dengan cara jongkok dan menggonggong."

"Ibu kepala sekolah membiarkan bullying terjadi. Iya itu pasti (ketakutan)," terangnya. 

Beberapa hari setelahnya, pihak sekolah melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Surabaya.

Namun, ibu korban, Ira Maria membantah pemicu aksi Ivan itu karena saling ledek.

"Sebetulnya awal mulanya tidak seperti yang diberitakan di luar saling ejek itu tidak ada," katanya, dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat (15/11/2024).

Menurut Ira, kejadian bermula dari guyonan antarsiswa yang menyebut rambut anak Ivan Sugianto mirip anjing poodle.

Namun, Ira menegaskan, anaknya tak pernah melontarkan kata 'anjing' kepada anak Ivan.

"Bermula dari guyonan dengan teman-temannya yang menyebutkan anak ini lucu rambutnya seperti poodle."

"Jadi kata-kata anjing itu tidak pernah digunakan oleh anak saya. Yang seperti diberitakan, anak saya di-bully karena mengatakan anjing, tidak pernah," ungkapnya.

"Anak saya sekali pun tidak pernah melontarkan anjing, sebutan itu kepada anak ini secara langsung, tidak pernah," sambungnya.

(*/ Tribun-medan.com)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.