Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marius Frisson Yewun
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Papua, latih masyarakat membuat imitasi burung Cenderawasih, sebagai mahkota atau hiasan kepala.
Kepala Bidang Teknis di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua, Yulius Palita di Jayapura, Senin, (18/11/2024), mengatakan dengan adanya imitasi, burung Cenderawasih asli bisa terhindar dari perburuan yang berujung kepunahan.
"Kami dari BBKSDA sudah membina beberapa pengrajin, terutama pengrajin mahkota. Kita edukasi mereka supaya mengganti, jadi mereka buatkan imitasi Cenderawasih," katanya.
Dua kelompok souvenir Cenderawasih yang dibina, beroperasi di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua. Jarak dari Bandara Sentani ke Depapre adalah 27,1 kilometer.
"Mungkin tahun depan itu di Merauke. Ada rencana kita mau edukasi masyarakat di sana, karena mereka juga prihatin dengan kondisi Cenderawasih yang terjadi belakangan ini," katanya.
Karena merupakan imitasi, Cenderawasih tiruan itu terbuat dari semua bahan lokal, misalnya kulit buah pinang, bulu ayam dan beberapa bahan.
Ia menambahkan bahwa beberapa tahun lalu, mantan Presiden Jokowi pernah menggunakan mahkota burung Cenderawasih. Ini merupakan imitasi yang diproduksi oleh pengrajin dari Papua.
"Mahkotanya dibuat di sini lalu kami kirim ke sana (ke luar Papua), karena belum ada orang yang bisa bikin imitasi di sana,"tandasnya. (*)