JAKARTA -
Pameran Plastics & Rubber Indonesia 2024 resmi dibuka hari ini hingga 23 November mendatang, di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. Pameran internasional terbesar di Indonesia untuk mesin dan pengolahan material plastik serta
karet ini menampilkan rangkaian inovasi terbaru yang berkelanjutan.
Pameran yang menjadi sorotan utama dalam kalender industri ini mempertemukan pelaku bisnis, profesional, dan inovator dari berbagai sektor untuk mengeksplorasi peluang di pasar plastik dan karet yang semakin berkembang di tengah tuntutan akan keberlanjutan.
"Plastics & Rubber Indonesia tidak hanya menjadi ajang untuk memperkenalkan inovasi produk dan teknologi baru, melainkan juga wujud komitmen Pamerindo dalam mendukung petumbuhan dan penguatan industri nasional," ungkap Event Director PT Pamerindo Indonesia Meysia Stephannie dalam keterangan pers, Rabu (20/11/2024).
Menempati area pameran seluas lebih dari 20.000 meter persegi, Plastics & Rubber Indonesia tahun ini menghadirkan solusi teknologi terkini dan aplikasi industri yang dapat mengurangi dampak lingkungan. Hal ini menjadikan pameran ini sebagai platform yang tak hanya memperkuat jaringan industri, namun juga mendukung produktivitas dan transformasi sektor manufaktur yang lebih hijau.
"Kami berharap Plastics & Rubber Indonesia dapat memperkuat ekosistem industri plastik dan karet nasional, membantu industri menjadi lebih tangguh dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global. Selama 4 hari gelaran, pameran ditargetkan akan dihadiri oleh lebih 15.000 pengunjung," tambah Meysia.
Guna mengoptimalkan dukungan dan kontribusi positif pameran, Plastics & Rubber Indonesia juga menyelenggarakan program on-site, termasuk diskusi panel dan seminar yang membahas seputar kebijakan terbaru, tren global, serta tantangan yang dihadapi dalam memenuhi kebutuhan industri yang semakin kompleks dan dinamis.
Kepala Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perindustrian Heru Kustanto mengatakan, pemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas produksi dalam negeri melalui kebijakan subtitusi impor dan peningkatan investasi di sektor petrokimia. "Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat diperlukan untuk dapat mencapai kemandirian industri plastik, mengingat kapasitas produksi dalam negeri masih belum cukup memenuhi kebutuhan domestik," tegasnya.
Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebutkan bahwa nilai impor plastik Indonesia pada kuartal I-2024 mencapai USD233,15 miliar. Sementara, ekspornya hanya sebesar USD103,47 juta. Produsen dalam negeri saat ini baru mampu memenuhi sekitar 50-60% dari total kebutuhan bahan baku plastik nasional.
Dalam upaya meningkatkan kapasitas produksi, industri plastik dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk kebutuhan akan fleksibilitas produksi. Untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat, upaya perluasan kapasitas produksi menjadi langkah strategis yang dilakukan oleh pelaku industri. Target peningkatan produksi diharapkan mampu menjawab kebutuhan pasar lokal sekaligus mendukung pertumbuhan industri secara keseluruhan.
Plastics & Rubber Indonesia 2024 mengangkat tema "Circularity & Sustainability in the Plastics Industry" dengan fokus pada teknologi daur ulang efisien dan pengembangan plastik biodegradable sebagai bagian dari upaya mendukung keberlanjutan dan pengurangan limbah. Inovasi berbahan dasar alami dari kulit jagung dan singkong diperkenalkan oleh produsen masterbatch, senyawa polimer dan bioplastik lokal.
Pamerindo Indonesia memperluas skala pameran melalui kemitraan strategis dengan Messe Dusseldorf Asia, penyelenggara pameran industri terkemuka dunia yang menghadirkan portofolio pameran plastik dan karet se-Asia dan dunia. Kolaborasi ini mencerminkan potensi besar pasar plastik dan karet di Indonesia, yang diakui oleh Managing Director Messe Dusseldorf Asia, Gernot Ringling, sebagai salah satu yang terbesar dan paling berkembang di kawasan.
"Tahun ini, kami bangga menyambut paviliun dan grup resmi dari Austria, Jerman, Italia, dan Taiwan, serta peserta pameran dari berbagai negara Asia. Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi perubahan dan mendorong pertumbuhan bisnis yang signifikan bagi semua pihak," ujar Gernot Ringling.
Salah satu sorotan pameran adalah Paviliun Austria yang menghadirkan teknologi inovatif seperti pemrosesan plastik presisi, injection moulding, dan solusi daur ulang. Terletak di Hall B3, Booth 5426, paviliun ini mencerminkan komitmen Austria untuk memperkuat kemitraan dengan Indonesia. "Kami yakin kehadiran kami di sini akan mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan industri," ujar Stand Director Austrian Pavilion Christian Kiene.