PHR (Pertamina Hulu Rokan) minggu lalu di Jakarta membagikan perihal transformasi digitalnya pada pergelaran “PHR Digital Day 2024” bertema “Unlocking Rokan Potential Through Digital Collaboration”. PHR berharap cerita yang dibagikan bisa menginspirasi berbagai pihak di tanah air dan memberikan optimisme untuk kemajuan Indonesia. PHR mengeklaim berkat transformasi digital, WK (Wilayah Kerja) Rokan antara lain bisa mempertahankan produksi minyak mentahnya dus menjaga ketahanan energi nasional.
“Memberi inspirasi dan menyemangati optimisme untuk kemajuan bangsa kita,” ujar Triatmojo Rosewanto S. (Vice President Information Technology, Pertamina Hulu Rokan – WK Rokan). “Kami ingin berbagi hari ini, bagaimana di sektor ketahanan energi, informasi teknologi [teknologi informasi] itu turut mewarnai, turut berkontribusi di dalam ketahanan energi sehingga mudah-mudahan ini menimbulkan semangat optimisme bagi negeri ini untuk terus maju, terutama di dalam bidang energi.”
Sekadar informasi, PHR mengelola empat zona yang seluruhnya terletak di Sumatra, yakni Zona 1, Zona 2, Zona 3, dan Zona 4. Zona 1 dan Zona 4 mencakup beberapa daerah, sedangkan Zona 2 dan Zona 3 adalah WK Rokan. PHR mengambil alih WK Rokan dari Chevron Pacific Indonesia pada tahun 2021. PHR sendiri berada di bawah Pertamina Hulu Energi yang adalah Upstream Subholding — subholding bisnis hulu minyak dan gas bumi — dari Pertamina.
PHR mengatakan bahwa saat mengambil alih WK Rokan, produksi minyak mentah yang ada adalah sekitar 160.000 barel per hari. Pada tahun 2023, produksi minyak mentah WK Rokan adalah sekitar 162.000 barel per hari. Padahal, secara umum sumur-sumur minyak akan mengalami penurunan produksi sekitar 10% sampai 11% setiap tahunnya bila tidak dilakukan perubahan apapun.
Keberhasilan PHR mempertahankan, bahkan sedikit meningkatkan produksi minyak mentah WK Rokan, disebut antara lain berkat penggunaan air dan uap plus transformasi digital. Tanpa hal-hal tersebut produksi minyak mentah WK Rokan kemungkinan akan turun menjadi sekitar 127.000 sampai 130.000 barel per hari pada tahun 2023 dan lebih rendah lagi pada tahun ini.
“Pada waktu kita alih kelola, itu di angka 159, 158, tapi kalau kita gak melakukan apapun mungkin sekarang udah di 110, 112, dan sekarang kita di 160 karena upaya-upaya yang dilakukan bersama [di] setiap mata rantai dari proses bisnis yang akan saya jelaskan setelah ini, termasuk information technology,” jelas Triatmojo.
Transformasi Digital: Manfaat dan Fokus
Selain itu, sumur minyak sejumlah lebih dari 11.300 plus aneka prasarana dan sarana lain yang banyak, membuat operasi WK Rokan memiliki skala yang besar dan kompleks. PHR membutuhkan aneka teknologi digital, tepatnya digitalisasi (digitalization), agar bisa mengoperasikan WK Rokan secara optimal. Tak hanya demi memastikan proses lintas fungsi berlangsung bagus, data masif yang dihasilkan juga perlu diolah menjadi insight yang bisa dimanfaatkan dalam mengambil keputusan dan menentukan strategi serta mendorong inovasi.
Dengan lebih dari 11.300 sumur minyak, termasuk lebih dari 1.350 pengeboran sumur minyak baru; PHR misalnya bisa memanfaatkan insight akan pompa-pompa sumur minyak WK Rokan yang diprediksi tidak lama lagi akan rusak, tidak hanya untuk melakukan pemeliharaan dan menetapkan strateginya, melainkan juga untuk mendorong inovasi. Tanpa aneka teknologi dan inovasi digital, PHR akan kesulitan mengoperasikan WK Rokan secara optimal sekaligus kesulitan menjaga ketahanan energi nasional.
PHR pun membagikan hasil lain dari digitalisasi — sewajarnya bagian dari transformasi digital — yang dilakukannya. Selain optimasi produksi yang telah disebutkan, PHR mengeklaim bisa mencapai 25,1 juta safe man-hour di WK Rokan per 20 September 2023. Selain itu, tanpa menyebutkan angkanya, PHR juga mengeklaim berpotensi menekan biaya pelatihan dan peningkatan keahlian tenaga kerja secara signifikan.
PHR menambahkan bahwa ada tiga fokus dari transformasi digital yang dilaksanakannya dalam membolehkan dan mengotimalkan proses-proses bisnis. Ketiga fokus tersebut adalah keselamatan, kepatuhan, dan perbaikan lingkungan; dukungan akan pengeboran yang masif, peningkatan produksi, dan operational excellence; serta continuous improvement, pengembangan tenaga kerja, dan kolaborasi.
Sebenarnya, berbagai teknologi digital sudah dipakai WK Rokan sejak belum diambil alih PHR alias sejak dikelola pengelola sebelumnya. Namun, PHR menekankan bahwa jumlah inisiatif digital WK Rokan sejak dipegangnya adalah jauh lebih banyak dari masa sebelumnya.
PHR mengeklaim, sejak WK Rokan dipegangnya, jumlah inisiatif digital setiap tahunnya adalah sekitar enam puluh sampai delapan puluh, jauh lebih tinggi dari masa sebelumnya yang sekitar lima belas sampai dua puluh. PHR memastikan pula aneka teknologi digital yang dikedepankan kali ini adalah yang diimplementasikan setelah diambil alih.
Beberapa Teknologi Digital yang Dipakai
Terdapat enam stan yang dihadirkan PHR pada PHR Digital Day 2024. Keenam stan ini mengedepankan sejumlah teknologi digital yang dipakai PHR pada WK Rokan. Teknologi-teknologi digital itu antara lain adalah well monitoring system, AI (artificial intelligence), MR (mixed reality), computer vision, GIS (geographic information system), dan RPA (robotic process automation).
Well Monitoring System
Well monitoring system merujuk pada sistem pemantauan secara real-time dari sumur-sumur minyak WK Rokan. Well monitoring system mampu mengambil, menyimpan, dan menampilkan data secara real-time dari suatu sumur minyak WK Rokan pada suatu komputer. PHR bisa memantau dan melakukan pengubahan pengaturan sumur minyak bersangkutan via komputer yang dimaksud. Pengubahan yang dilakukan misalnya bisa untuk meningkatkan efisiensi.
PHR menyebutkan well monitoring system-nya memanfaatkan SCADA (supervisory control and data acquisition) dan sekitar 4.000-an sampai 6.000-an sumur minyak WK Rokan telah menggunakannya. PHR mengeklaim sumur-sumur minyak yang telah menggunakan SCADA itu berkontribusi sekitar 80% dari produksi minyak mentah WK Rokan.
AI
Seperti telah disebutkan, operasi WK Rokan menghasilkan data yang masif. PHR memanfaatkan AI untuk mendapatkan aneka insight dari data yang masif tersebut. Salah satunya adalah data dari sumur-sumur minyak WK Rokan yang menggunakan SCADA. Koneksi OT (operational technology) dengan IT (information technology) yang dilakukan agar data yang dimaksud bisa diambil untuk AI pun diklaim dilakukan secara aman.
Dengan AI bisa diprediksikan pompa-pompa sumur minyak WK Rokan dengan SCADA yang mana saja yang tidak lama lagi akan rusak. Selanjutnya PHR bisa melakukan pemeliharaan sebelum kerusakan terjadi dan melakukannya secara optimal: meminimalkan gangguan produksi. Dengan kata lain predictive maintenance.
MR
PHR memakai MR untuk membantu tenaga kerja WK Rokan dalam memelihara sesuatu dan juga dalam belajar meningkatkan keahlian. Memanfaatkan Microsoft HoloLens, seorang tenaga ahli tertentu bisa membimbing dari jarak jauh suatu tenaga pemeliharaan saat memelihara sesuatu di WK Rokan, seperti pompa sumur minyak.
Tidak perlu menunggu tenaga ahli tersebut, yang bisa saja sedang tidak berada di tempat, untuk datang ke pompa sumur minyak yang dicontohkan untuk melakukan pemeliharaan dus mempercepat pemeliharaan. Selain itu, beberapa tenaga ahli tertentu bisa pula bersama-sama membimbing dari jarak jauh suatu tenaga pemeliharaan ketika diperlukan sejumlah tenaga ahli untuk memelihara sesuatu di WK Rokan.
Adapun MR untuk untuk meningkatkan keahlian tenaga kerja WK Rokan, hal serupa pemeliharaan tadi bisa dilakukan. Namun, PHR menyebutkan sudah terdapat modul pembelajaran tertentu yang bisa dijalankan secara mandiri.
Computer Vision
Bagian dari AI, computer vision dimanfaatkan PHR di WK Rokan utamanya untuk kepatuhan tenaga kerja akan penggunaan perlengkapan keselamatan, seperti helm dan sepatu keselamatan. Computer vision yang dimanfaatkan PHR di WK Rokan membolehkan pengawasan secara otomatis dan real-time. Setiap potensi ketidakpatuhan perihal keselamatan pada lingkungan kerja berisiko tinggi di sana bisa segera ditindaklanjuti.
GIS
PHR menggunakan GIS di WK Rokan untuk mempermudah manajemen aset. Dengan GIS, PHR bisa melakukan pemetaan dan pemantauan kondisi aset tak bergerak maupun mengoptimalkan rute kendaraan operasional WK Rokan. Ke depannya, PHR akan menambahkan data dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) sehingga rute kendaraan operasional WK Rokan misalnya bisa dioptimalkan sesuai cuaca.
RPA
Seperti umumnya, PHR memakai RPA di WK Rokan untuk melakukan otomatisasi terhadap berbagai pekerjaan repetitif yang dilakukan secara manual di komputer oleh tenaga kerja. PHR menyebutkan RPA di WK Rokan dipakai oleh berbagai departemen, tetapi yang terdepan adalah Finance serta Drilling & Completions. Mereka antara lain memakai RPA untuk membuat aneka laporan.
PHR mengeklaim RPA pada seluruh departemen WK Rokan yang memakainya, hingga saat PHR Digital Day 2024, sudah berhasil membebaskan sekitar 48.817 man-hour. Dengan kata lain, terdapat sekitar 48.817 man-hour yang bisa dimanfaatkan tenaga kerja WK Rokan untuk mengerjakan aneka pekerjaan lain yang bernilai lebih tinggi.