Bikin LCGC Hybrid Nggak Gampang, Toyota Ungkap Alasannya
GH News December 21, 2024 05:04 PM

PT Toyota Astra Motor (TAM) kembali menanggapi pernyataan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) yang meminta produsen membuat mobil LCGC hybrid. Menurut TAM, tak mudah mewujudkan permintaan tersebut.

Anton Jimmi Suwandy selaku Direktur Pemasaran PT TAM mengatakan, pengembangan LCGC hybrid harus melalui kajian panjang dan matang. Sebab, sebagai model baru, kendaraan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan konsumen.

"Jadi itu suatu hal yang nggak mudah, karena kita ingin the next produk hybrid yang kita luncurkan memang menjadi suatu produk yang breakthrough dan menghasilkan volume serta market yang besar," ujar Anton saat disinggung kembali soal LCGC Hybrid di Kuningan, Jakarta Selatan.

Tampilan terbaru Toyota Calya

Ketika ditanya apakah memungkinkan membuat LCGC hybrid untuk pasar Indonesia, Anton belum bisa menjawabnya dengan tegas. Menurutnya, masih terlalu dini untuk bicara mengenai segmen baru tersebut.

"Intinya kita akan mencoba men-study produk mana yang tepat. Pastinya semua hal kita pertimbangkan mulai dari masalah production, masalah demand, masalah capacity, masalah fitur, dan market kesesuaian dari capability kustomer," ungkapnya.

Diberitakan detikOto sebelumnya, usulan produsen bikin LCGC hybrid disampaikan Dodiet Prasetya selaku Direktur Industri Alat Transportasi Darat Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin.

Dodiet mengatakan, penjualan LCGC cukup tinggi di Indonesia. Dia ingin, catatan baik tersebut ditingkatkan melalui peluncuran varian hybrid.

"Kami mendorong para pabrikan untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di LCGC. Poinnya satu, kita ingin meningkatkan pencapaian yang sudah bagus. Kemudian dalam rangka sumbangsih penurunan emisi dan ketahanan energo. Kami ingin meningkatkan apa yang sudah efisien menjadi lebih efisien," kata dia.




© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.