TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Pria yang ditemukan meninggal di bawah pohon dalam posisi terlilit tali di lehernya, telah diketahui identitasnya. Dia adalah Satim (40 tahun), warga asal Kalimantan Tengah (Kalteng) yang selama ini bekerja di perusahaan PT Prima Bahagia Permai (PBP).
Berdasar hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh anggota Polresta Bulungan dan keterangan saksi-saksi, dugaan sementara pria tersebut meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri.
Kapolresta Bulungan, AKBP Rofikoh Yunianto, melalui PS Kasi Humas Ipda Magdalena Lawai mengungkapkan, penemuan mayat Satim pertama kali oleh warga pada pukul 09.30 Wita, Sabtu (21/12/2024).
Lokasi penemuan di Blok G1 areal perkebunan milik PT Prima Bahagia Permai di Desa Sajau Hilir Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ).
Sesuai keterangan saksi, diungkapkan Magdalena, kronologi penemuan mayat bermula pada Jumat (20/12/2024) atau sehari sebelum ditemukan, Satim keluar dari mess perusahaan menggunakan 1 unit motor honda beat warna hitam.
Satim sempat bertemu dengan saksi NN, yang bekerja di bagian dapur.
Menurut NN, ketika itu, korban menggunakan pakaian jaket hitam dengan topi hitam.
Pada pukul 07.00 Wita di hari yang sama, Satim juga bertemu dengan YI, masih menggunakan pakaian yang sama dan menggunakan motor.
Sempat berbicara kurang lebih 2 menit, Satim melanjutkan pergi ke arah blok G1.
Di perjalanan, beberapa rekan juga mengaku sempat bertemu Satim.
Pagi itu, seharusnya Satim hadir di apel pagi.
Namun menurut asistennya, ternyata tidak ada.
Beberapa karyawan pun mencari, dan tidak juga ditemukan.
Bahkan hingga pukul 11.00 Wita, di mana Satim harus menemui tamu.
Hingga tamunya pulang, Satim tidak juga muncul di mes perusahaan.
Pencarian terus dilakukan hingga hari berikutnya.
Menurut saksi, mereka sempat melihat motor Satim, namun orangnya tidak ada.
Pada Sabtu, 21 Desember 2024, saat dilakukan pencarian kembali, SO selaku pemanen menemukan Satim sudah dalam kondisi tergantung di sebuah pohon dengan pakaian yang sebelumnya dipakai.
SO pun kemudian mamanggil teman-temannya untuk memastikan kondisi Satim.
Bersama rekan-rekan lainnya yang ikut mencari kemudian mendekati Satim, yang sudah dalam kondisi meninggal dunia.
Mereka kemudian melaporkan ke pihak kepolisian, sehingga personel Polresta Bulungan datang ke TKP untuk melakukan olah TKP.
Selanjutnya membawa Jenazah Satim ke rumah sakit menggunakan ambulans perusahaan
Beberapa Kali Pinjam Uang
Menurut informasi lain, menyebutkan Satim beberapa kali meminjam uang rekannya.
Terakhir pada 15 Desember 2024 pinjam sebanyak Rp 5 juta dan sampai sekarang belum lunas.
Semua utang yang sudah dibayar dilakukan setelah gajian.
Namun setelah itu, pinjam lagi.
Belakangan diketahui, korban selalu pinjam uang untuk biaya berobat.
Dia kerap mengeluh punya penyakit yang tak kunjung sembuh, dan membutuhkan biaya yang besar.
Diduga korban mengakhir hidupnya karena sakit yang dialami yang tak kunjung sembuh dan membutuhkan uang yang banyak.
Dari olah TKP, ungkap Magdalena, ditemukan di TKP korban dalam keadaan lidah yang tergigit, sudah membiru, dan dikerumuni lalat.
Dari kondisinya, korban diduga sengaja mengakhiri hidup dengan cara mengikat leher pada sebuah tali yang berukuran kurang lebih 75 sentimeter ke pohon.
Sehingga mengakibatkan meninggal dunia.
Polisi telah membawa korban ke rumah sakit, untuk selanjutnya dilakukan visum.
Korban dikabarkan masih disemayamkan di ruang mayat rumah sakit, menunggu keluarga untuk selanjutnya akan dimakamkan.
(*)
Penulis: Edy Nugroho