7 Negara dengan Kualitas Udara Terbaik bagi Manusia
GH News December 22, 2024 11:06 AM
PARIS - Hanya tujuh negara di dunia yang memiliki tingkat polusi udara aman tahun 2023dan tiga dari negara ini berada di Eropa .



Laporan Kualitas Udara Dunia oleh IQAir, perusahaan teknologi kualitas udara Swiss , mengambil data dari lebih dari 30.000 stasiun pemantauan di 134 negara, kawasan, dan teritori.

Dari 134 lokasi, 124 ditemukan melanggar tingkat aman PM2,5 (partikel halus), menurut pedoman yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

PM2.5 adalah partikel kecil di udara yang berdiameter 2,5 mikrometer atau kurang. Asap, jelaga, debu, dan logam hanyalah beberapa sumber yang dapat menghasilkan partikel mikroskopis ini.

Partikel-partikel ini dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius , dan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko asma, tekanan darah tinggi , dan penyakit paru-paru.

Puerto Riko, Bermuda, dan Polinesia Prancis juga ditemukan berada dalam tingkat aman.

Islandia memiliki udara terbersih di Eropa, dengan 4µg/m3. Estonia berada di posisi kedua dengan 4,7µg/m3 dan Finlandia di posisi ketiga dengan 4,9µg/m3.

Negara dengan kualitas udara terburuk di dunia termasuk Bangladesh, dengan 79,9 µg/m3, Pakistan, India, Tajikistan, dan Burkina Faso.

“Lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan merupakan hak asasi manusia yang universal,” kata Frank Hammes, CEO Global IQAir, melalui Euronews . “Di banyak bagian dunia, kurangnya data kualitas udara menunda tindakan tegas dan memperparah penderitaan manusia yang tidak perlu.

“Data kualitas udara menyelamatkan nyawa. Jika kualitas udara dilaporkan, tindakan diambil, dan kualitas udara membaik.

“Pada tahun 2023, polusi udara masih menjadi bencana kesehatan global,” katanya. “Kumpulan data global IQAir memberikan pengingat penting tentang ketidakadilan yang diakibatkannya dan perlunya menerapkan berbagai solusi yang ada untuk masalah ini.”

Polusi udara merupakan topik utama yang berdampak besar pada kita semua. Baru-baru ini, para peneliti di Universitas Tartu dan Universitas Reading menemukan bagaimana polusi industri dapat menyebabkan awan cair berubah menjadi awan es saat cuaca dingin.
© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.