Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia, telah menerima ajuan penerbangan tambahan sebanyak 2.136 permintaan selama periode libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Kepala Divisi Pengendalian Pelayanan Navigasi Penerbangan Muji Subagyo mengatakan, permintaan extra flight itu tercatat per 13 Desember 2024 pukul 14.00 WIB.
"Data permintaan untuk di 8 bandara, major airport, itu adalah total 2.136 permintaan extra flight. Untuk mengakomodir antusiasme 2,56 persen," kata Muji Subagyo dalam acara Media Gathering AirNav Indonesia, Sabtu (21/12/2024).
Berdasarkan paparan, pengajuan extra flight untuk Bandara Internasional Soekarno-Hatta sebanyak 1.310 permintaan dari delapan maskapai. Kemudian, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali, sebanyak 532 permintaan dari delapan maskapai.
Lalu, Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan sebanyak 2 permintaan. Bandara Internasional Juanda sebanyak 285 dari tiga maskapai. Bandara Sentani 34 permintaan extra flight dari enam maskapai.
Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sebanyak 133 permintaan extra flight dari enam maskapai. Kemudian Bandara Internasional Kualanamu sebanyak 126 permintaan dari tiga maskapai dan terkahir Bandara Internasional Supadio sebanyak 106 permintaan dari tiga maskapai.
"Ini adalah hasil koordinasi baik dari Kementerian Perhubungan kepada seluruh sektor penerbangan. Termasuk maskapai, airnav, airport. Sehingga kami mempersiapkan ini semua," papar dia.
Muji Subagyo menyatakan, AirNav Indonesia menggunakan aplikasi Chronos untuk memudahkan koordinasi dengan maskapai maupun airport dalam hal permintaan penerbangan tambahan. Nantinya, melalui aplikasi Chronos maskapai dapat memiliki akses langsung untuk mengajukan slot, merubah slot hingga membatalkan slot lewat sistem tersebut.
"Jadi kita punya aplikasi yang untuk fairing ini. Begitu fairing kita masuk. Dan ini kita bersifat fleksibel. Karena satu kondisi cuaca, dua mungkin ada perubahan-perubahan penerbangan karena sesuatu hal. Nah sehingga Chronos ini kita atur," papar dia.
"Termasuk beberapa maskapai ada di posko kami. Sehingga enak koordinasinya. Enggak lagi pake telpon 'Gimana ini?' Nah ini lebih cepat. Fleksibel dan lebih efektif," imbuhnya menegaskan.