TRIBUN-MEDAN. com, MEDAN - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Yassierli menghadiri temu mitra wirausaha di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) di Medan, Senin (23/12/2024).
Acara tersebut menggandeng 39 perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Selain itu, ada juga pagelaran UMKM dan job fair yang menyediakan 1.000 lapangan kerja.
Yassierli mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat.
"Ini adalah langkah untuk mempersiapkan para pekerja kita yang memiliki kompetensi dan dibutuhkan oleh industri. Dan di sini adalah kegiatan kita vokasi yang kita lakukan saat ini," kata Yassierli.
Yassierli mengatakan event vokasi dan job fair merupakan salah satu contoh akselerasi Kementrian Ketenagakerjaan dalam perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat.
Selain menggandeng perusahaan untuk membuka kesempatan kerja, Kemenaker sebut Yassierli juga akan terus melakukan pembinaan bagi para calon pekerja agar memiliki soft skill yang diperlukan dunia kerja.
"Ini akan terus dilakukan bagaimana persiapan persiapan yang dilakukan di balai kami dan semoga ini menjadi gayung bersambut bersama dengan mitra mitra kami," lanjutnya.
Fokus Pemerintah Entaskan Pengangguran
Berdasarkan data Kemenaker, Yassierli mengatakan terdapat 7, 5 juta jumlah pengangguran di Indonesia.
Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah Indonesia telah membuat rencana terdekat agar jumlah angkatan kerja yang ada dapat produktif.
Yassierli mengatakan telah berbicara dengan Presiden Prabowo untuk melakukan langkah terdekat.
"Saya sudah berbicara dengan pak Presiden Prabowo dan beliau menyampaikan langkah terdekat adalah membangkitkan sektor pariwisata," kata dia.
Untuk itu, Kemenaker akan mulai mengintensifkan pelatihan dalam sektor pariwisata.
Menurutnya, potensi wisata untuk di Indonesia dapat menampung banyak tenaga kerja.
"Namun perlu pelatihan dan memang durasi pelatihan tidak lama dan kami melihat peluang di sana ada," ujarnya.
Selain jumlah angkatan kerja yang begitu banyak, Yassierli juga mengungkapkan tantangan lainnya.
Salah satunya adalah kolaborasi antar lembaga pemerintah seperti Kementerian, Pemerintah Daerah dan dunia industri.
"Kemajuan teknologi juga menjadi tantangan yang harus dikelola. Selain itu kolaborasi antar pemerintah mesti juga masih jadi kendala yang mesti kita atasi bersama sama," tutupnya.
(cr17/tribun-medan.com)