POS-KUPANG.COM - Kementerian Koperasi dan UKM ( Kemenkop UKM ) mendapat lampu hijau dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) dan Kementerian Bidak Perekonomian ( Kemenko Perekonomian ) untuk menggunakan Credit Scoring pada Penyaluran KUR 2025.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop-UKM Yulius beberapa waktu yang lalu.
Untuk target berlakunya Credit Scoring pada 2025, Yulius mengatakan Kemenkop UKM telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Otoritas Jasa Keuangan (OJK ), dan Kemenko Bidang Perekonomian.
"Responnya positif. Pilot project sekarang ada di 3 bank, hasilnya nanti akan cukup mewakili untuk memulai kegiatan ini. Nantinya pinjaman ini akan dibuat konsorsium untuk menentukan pinjaman dikasihkan siapa, modelnya bagaimana sistemnya bagaimana," jelasnya.
Sebagai informasi, Credit Scoring merupakan sistem penilaian bagi pelaku usaha atau UMKM yang ingin mendapatkan pinjaman atau KUR tanpa harus menyertakan agunan atau jaminan kepada penyalur kredit.
Ketentuan penyaluran KUR dengan skema credit scoring yakni lembaga keuangan atau perbankan bisa mengecek data UMKM di luar dari agunan.
Dia mencontohkan seperti dengan melihat data telekomunikasi, jaminan sosial seperti BPJS, data pembayaran listrik, data pembayaran transaksi pada e-commerce, aktivitas di media sosial, hingga data perpajakan
Tahap Uji Coba
Yulis mengatakan skema Credit Scoring saat ini dalam tahap uji coba di beberapa bank BUMN, seperti BRI dan Bank Mandiri.
"Saat ini memang masih uji coba. Mungkin di antaranya ada BRI, Mandiri yang sedang uji coba. Tetapi kita belum mencapai keseluruhan. Tetapi beberapa aja yang (memiliki) 72 ribu nasabah, sebagai pilot project, termasuk BRI. Target berlaku tahun depan," kata dia dalam konferensi pers 10 Tahun Berinovasi untuk Koperasi dan UMKM, di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2024). (*)