TIMESINDONESIA, JAKARTA – Proses pembongkaran lukisan dan instalasi seni karya Yos Suprapto, yang seharusnya dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia dari 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025, masih terus dilakukan pada Selasa (24/12/2024). Penurunan tersebut dimulai sejak sore hari pada Senin (23/12/2024).
Dari pantauan TIMES Indonesia di lokasi pada hari ini, asisten Yos, Munir, tiba di Gedung A Galeri Nasional Indonesia sekitar pukul 09.29 WIB.
Munir, yang datang sendirian, segera membereskan rangkaian kabel listrik pada instalasi seni di sisi kanan ruang pameran.
Di dalam ruangan tersebut, terdapat 38 gerabah yang diisi dengan tanah, dan pada setiap gerabah dipasang perangkat listrik dengan ujung yang dilengkapi lampu.
“Ini enggak los (langsung ke colokan listrik). Ada mekanisme lagi yang tidak terlalu rumit sebenarnya,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa instalasi ini bertujuan untuk menunjukkan apakah tanah di 38 provinsi di Indonesia berada dalam kondisi baik atau tidak. Jika tanah tersebut dalam keadaan baik, lampu akan menyala.
Di depan instalasi seni tersebut, terdapat lukisan yang menggambarkan proses penghancuran dan pemulihan lahan. Lukisan berjudul "Bangkit" ini berukuran 10 meter dan memenuhi seluruh sisi ruangan.
Disamping itu, sejumlah lukisan masih terlihat dipajang di ruangan. Tercatat ada sekitar 32 lukisan yang masih dipajang, sebagian besar memiliki ukuran besar. Selain itu, ada sekitar 10 lukisan berwarna hitam-putih dengan ukuran lebih kecil dibandingkan yang lainnya.
Setelah semua selesai diturunkan, lukisan dan instalasi seni ini akan dikirim ke Yogyakarta, kampung halaman Yos.
Yos tidak terlihat hadir di Galeri Nasional untuk mengawasi proses pengemasan karya-karyanya. Meski begitu, Munir memastikan bahwa Yos akan kembali ke Yogyakarta pada malam ini.
Perlu diketahui, Yos memutuskan untuk menurunkan seluruh lukisannya di Galeri Nasional karena gagal mencapai kesepakatan dalam penyelenggaraan pameran tunggalnya yang berjudul "Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan".
Rencananya, pameran tersebut akan diadakan mulai 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025. Namun, acara tersebut ditunda karena sejumlah lukisan karya Yos dianggap vulgar oleh pihak kurator.
“Ini semuanya akan turun, semuanya akan turun. Tapi, karena kita tahu bahwa mobil boksnya itu kecil, kita hanya bisa mengambil apa yang kita bisa ambil,” ujar Yos kepada wartawan saat menurunkan lukisannya di Gedung A Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024).
Pihak GNI Sebut Yos Suprapto Mengundurkan Diri dari Pameran
Pihak Galeri Nasional Indonesia (GNI) mengungkapkan bahwa seniman Yos Suprapto memutuskan untuk mundur dari pameran tunggal yang seharusnya digelar di GNI pada 19 Desember 2024 hingga 19 Januari 2025. Keputusan ini diambil karena Yos dan kurator tidak sepakat mengenai beberapa lukisannya yang dianggap terlalu vulgar.
"Pak Yos mengundurkan diri dari pameran ini. Dan beliau menyatakan tanpa ada tekanan dari mana pun. Artinya, memang ini murni keputusan dari Pak Yos Suprapto sendiri,” ujar Penanggung Jawab Unit Galeri Nasional, Jarot Mahendra saat ditemui di Galeri Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024).
Disisi lain, Yos menyatakan bahwa seluruh lukisan dan karya seni yang ada di ruang pameran akan dibawanya kembali ke Yogyakarta.
“Sudah ada tiga lukisan yang laku terjual dan yang lainnya akan saya pamerkan di tempat lain karena ini punya misi proses penyadaran terhadap massa di Indonesia bahwa kita sebagai bangsa yang berdaulat seharusnya memilih kedaulatan pangan,” ungkapnya.
Yos memilih untuk tidak mengungkapkan lukisan mana yang telah menarik minat pembeli. Ia juga belum memberikan komentar mengenai rencana pameran berikutnya.(*)