TRIBUNSUMSEL.COM- Iyan Maryanah, guru sekaligus perawat klinik SMP IT Darul Quran Mulia Gunung Putri turut memboyong keluarganya dalam kegiatan study tour Malang.
Nahas, Iyan Maryanah menjadi salah satu korban tewas akiba kecelakaan lalu lintas rombongan SMP IT Darul Quran Mulia Bogor di ruas tol Pandaan-Malang Km 77+200 A, pada Senin (23/12/2024).
Sementara, sang suami Alkoni (31) dan dua anaknya yang ikut dalam bus tersebut dikabarkan koma di rumah sakit.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Malang, dr Syaifullah Asmiragani Sp OT(K) mengatakan pihaknya telah melakukan tindakan pembedahan emergency terhadap pendamping bernama Alkoni (A) dan kondisi saat ini kritis.
Tindakan operasi dilakukan terhadap pendamping siswa tersebut karena mengutamakan prioritas urgensi meskipun hanya melalui persetujuan video call keluarga.
"Kalau boleh saya langsung saja sedikit memberikan informasi data yang kami operasi kemarin itu adalah ustaz yang mendampingi, Ustaz A itu memang cedera cukup berat dan istrinya meninggal pada saat kejadian jadi kondisinya sampai saat ini masih dalam kondisi kritis," kata dr Syaifullah dikutip dari kompas.com, Selasa (24/12/2024).
Alkoni yang merupakan warga Serang, Banten diketahui berangkat bersama istrinya Iyan Maryanah menjadi pendamping siswa untuk belajar di Kampung Inggris Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Alkoni dan almarhum Iyan diketahui dikaruniai 2 anak yang masih balita.
Perwakilan pondok pesantren SMP IT Darul Quran Mulia Bogor Ustaz Abdurrahman mengkonfirmasi soal meninggalnya satu orang guru dalam kejadian tersebut.
Nyawa Iyan Maryanah yang ikut mendampingi para pelajar tidak terselamatkan.
“Satu pendamping, salah satu pegawai rekan kami. Pendamping itu guru,” tambahnya.
Pihak ponpes turut berduka atas insiden yang terjadi ini.
“Dan kami sampaikan duka cita yang mendalam untuk para korban yang wafat dan salah satunya rekan sejawat kami,” ujarnya.
Ia berharap, proses penanganan di Malang sana berjalan lancar.
“Kami memohon doa dan dukungan semua pihak agar proses evakuasi dan tindakan medis berjalan lancar,” ujarnya.
Sempat Bawa Mobil Pribadi
Menurut rekannya, Yunita YH, Iyan Maryanah pergi ke Pare tidak naik bus dengan rombongan siswa SMP IT Darul Quran.
Almarhum pergi bersama suami dan anaknya naik mobil pribadi.
Namun sepertinya Iyan Maryanah dan keluarga ikut naik bus saat wisata ke Bromo.
“sma kemaren aku vcan sma dia dia ke pare pakek mobil pribadi ndk pakek bus,” tulis Yunita di akun Facebook.
Tak hanya Iyan Maryanah, anak dan suaminya juga terluka akibat insiden itu.
Perwakilan pondok pesantren Ustadz Abdurrahman menjelaskan, tujuan rombongan yakni untuk belajar mendalami Bahasa Inggris di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jawa Timur.
Rombongan juga berwisata ke Gunung Bromo untuk refreshing.
Rencananya, sepulang dari Bromo, rombongan akan kembali melanjutkan kegiatan di Kampung Inggris.
Namun dalam perjalanan ke Pare, bus yang ditumpangi para korban terlibat kecelakaan.
8 Korban Tunggu Persetujuan Keluarga Untuk Operasi
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSSA, dr Syaifullah Asmiragani Sp OT(K) mengatakan 8 pasien korban kecelakaan bus dan truk di Tol Pandaan saat ini rata-rata mendapatkan perawatan intensif.
8 pasien tersebut ditangani sekitar 7 dokter spesialis.
Di antaranya, dokter anestesi, dokter bedah saraf, dokter emergency medicine, dokter bedah anak, dokter bedah ortopedi, dokter bedah jantung, dan dokter bedah plastik.
Pihak rumah sakit menunggu dan membutuhkan persetujuan keluarga inti pasien untuk tindak lanjut operasi.
Dia berpesan kepada pihak keluarga pasien yang saat ini masih dirawat untuk tidak khawatir soal biaya karena ditanggung oleh Jasa Raharja.
Hal ini karena ada 5 pasien dengan kondisi stabil memerlukan tindakan pembedahan ortopedi, seperti mengalami patah tulang paha, patah tulang kaki, patah tulang tengkorak dan wajah.
"Jadi saat ini untuk hari ini masih belum ada acara operasi lanjutan, karena kami masih menunggu kedatangan dari pihak keluarga inti terutama, jadi kalau kayak gitu kan orangtua atau kakak adik begitu ya, yang sudah dewasa, untuk mendapatkan persetujuan, karena kondisinya stabil," kata Syaifullah, Selasa (24/12/2024).
Sebanyak 8 pasien ini sebelumnya sempat dirawat di IGD dan saat ini 4 pasien di antaranya dirawat di ruang ICU yakni berinisial A (31), QA (13), R (6) dan N (12).
Dari 4 pasien tersebut, 2 pasien di antaranya dipasang ventilator karena mengalami kondisi trauma berat, seperti pendarahan otak.
Sedangkan 1 pasien di ruangan highcare, dan 3 lainnya di ruangan lowcare.
"Perlu diketahui, 8 pasien yang kami tangani ini semuanya merupakan kasus multitrauma. Jadi artinya tidak hanya satu bagian organ saja yang terkena, tapi ada beberapa. Jadi ini melibatkan banyak dokter, sebagian besar mereka menderita cedera kepala dan pendarahan di otak, patah tulang, trauma jantung," katanya.
Direktur Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur Kombes Pol Komaruddin dalam kecelakaan bus dan truk di Tol Pandaan-Malang ini mengakibatkan empat orang meninggal dunia, yaitu sopir bus, Untung Subagyo (47); kernet bus, Ahmad Bahrur Rozi; seorang penumpang bernama Iyan Maryana; dan tutor dari Kampung Inggris Pare, Tri Subangkit Muliana.
Total korban kecelakaan ini sebanyak 49 orang.
Rinciannya 40 pelajar dari SMP IT Darul Quran Mulia Bogor, enam pendamping, pengemudi, dan kernet bus, serta satu sopir truk tronton.
"Selebihnya masih menjalani perawatan dengan kondisi 10 orang luka berat dan sisanya luka-luka," ucap Komaruddin, Selasa.
Korban luka dirawat di berbagai rumah sakit di sekitar lokasi kejadian, yaitu RSUD Dr Saiful Anwar, Lawang Medika, dan Prima Husada.
Kronologi
Diketahui kecelakaan lalu lintas tersebut dipicu truk bermuatan pakan ternak yang tak kuat menanjak di Tol Malang-Pandaan Km 77, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (23/12/2024) sore.
Bus bernomor polisi S 7607 UW yang membawa rombongan pelajar SMP Islam Terpadu (IT) Darul Quran Mulia Bogor tak bisa menghindar dari truk yang bergerak mundur.
Polisi mengungkap, sebelum bus dan truk bertabrakan, truk tersebut mundur tanpa sopir sejauh kurang lebih 700-800 meter.
"Truk melaju mundur sejauh kurang lebih sekitar 700-800 meter, dan inilah yang menyebabkan terjadinya kecelakaan, karena dari arah belakang melaju bus Tirto Agung," ujar Dirlantas Polda Jawa Timur Kombes Pol Komaruddin.
Sebelum mundur, truk bernomor polisi S 9126 UU itu berhenti di bahu jalan tol Km 78 akibat overheat dan tidak kuat menanjak.
Posisi truk berada di sisi kiri ruas tol arah Surabaya-Malang, tepat di jalan menanjak.
Sopir truk berinisial SW sempat turun untuk mengganjal roda kendaraan.
SW yang mengemudikan truk seorang diri tanpa kernet, sempat mengganjal roda kanan, tetapi saat akan mengganjal roda kiri, truk meluncur mundur.
Saat mundur tak terkendali, laju truk berpindah dari bahu jalan ke lajur kanan, dan akhirnya bertabrakan dengan bus Tirto Agung yang melaju dengan kecepatan sekitar 80 kilometer per jam di lajur kanan.
Komaruddin juga mengatakan, polisi menemukan bekas ganjalan di lokasi awal truk berhenti di Km 78, serta goresan di pembatas tengah jalan yang menunjukkan truk bergeser ke lajur kanan.
Ia menuturkan, saat truk mengalami kecelakaan, rem tangannya berada dalam posisi hidup.
Namun, untuk memastikan penyebab truk mundur, polisi akan melakukan investigasi lebih lanjut, termasuk mengecek fungsi rem tangan dan hasil uji KIR kendaraan.
"Kami berharap secepatnya untuk bisa mendapatkan hasil karena memang ada beberapa yang harus kita pastikan. Kondisi bus, truk, dan juga uji KIR, servis terakhir serta ada bagian apa lagi yang memang terlewatkan dalam kewajiban," ucapnya.
Sebelumnya, Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana menyampaikan terkait kronologi kecelakaan melibatkan bus pembawa pelajar SMP IT Darul Quran Mulia Putri dengan truk di Tol Pandaan Malang, Senin (23/12/2024).
Adapun AKBP Putu Kholis Aryana menyebut penyebab kecelakaan diduga lantaran truk tak kuat menanjak di jalur KM 77.
Hal tersebut membuat bus tersebut menghantam bus yang mengangkut para siswa hingga terguling dan menutup ruas jalan.
"Ada kendaraan truk yang tidak kuat nanjak di KM 77 tabrakan dengan bus yang melaju dari arah Surabaya ke Malang, kemudian truk ini selain tidak kuat nanjak juga bahwa posisioning dari parkir sementara di jalannya ini perlu kita selidiki lebih dalam karena posisi truk terparkir di bahu jalan," ungkap Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, dilansir dari tvOneNews.
"Kemudian truk ini mundur tidak terkendali, sehingga menyebabkan kendaraan di belakangnya yang memang kondisi KM 77 ini menanjak jauh dan menikung, sehingga mengagetkan sopir bus Tirto Agung yang ada di belakang.
Kholis menuturkan masih mendalami dugaan awal penyebab kecelakaan adalah kelalaian pengemudi truk.
"Ini masih didalami, karena diduga penyebab awal kelalaian yang disebabkan oleh pengemudi truk yang tidak melakukan penanganan kendaraan yang berpotensi mengakibatkan kecelakaan," ujarnya.
Saat ini, proses evakuasi korban masih dilakukan di lokasi kejadian, dengan para siswa yang berada di dalam bus berusaha menyelamatkan diri.
(*)
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com