TRIBUNNEWS.COM - Tanggal 27 Desember memiliki momen peringatan spesial.
Besok Jumat (27/12/2024) diperingati sebagai Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional.
Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional diperingati setiap tahunnya untuk mengenang kasus epidemi yang pernah mewabah di dunia.
Maka dari itu, Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional dirayakan untuk memberikan pengingat kepada masyarakata agar lebih berhati-hati pada penyakit di dunia.
Salah satu epidemi yang pernah menyerang dunia adalah penyakit akibat virus Corona (Covid-19).
Epidemi umumnya merupakan penyakit yang menyerang dan berlangsung lama.
Contoh nyata Epidemi adalah Covid-19, yang pernah menyerang di hampir seluruh belahan dunia.
Penyakit menular utama dan epidemi memiliki dampak yang menghancurkan pada kehidupan manusia.
Selain itu epidemi juga menimbulkan malapetaka pada pembangunan sosial dan ekonomi jangka panjang.
Krisis kesehatan global mengancam untuk membebani sistem kesehatan yang sudah terlalu banyak bekerja, mengganggu rantai pasokan global, dan menyebabkan kehancuran yang tidak proporsional pada mata pencaharian masyarakat, termasuk perempuan dan anak-anak, dan ekonomi negara-negara termiskin dan paling rentan.
Mengutip dari indonesia.un.org, ketika epidemi terjadi ada kebutuhan mendesak untuk memiliki sistem kesehatan yang tangguh dan kuat, yang menjangkau mereka yang rentan atau berada dalam situasi yang rentan.
Jika tidak ada perhatian internasional, epidemi di masa depan dapat melampaui wabah sebelumnya dalam hal intensitas dan tingkat keparahannya.
Terdapat kebutuhan besar untuk meningkatkan kesadaran, pertukaran informasi, pengetahuan ilmiah dan praktik terbaik, pendidikan berkualitas, dan program advokasi tentang epidemi di tingkat lokal, nasional, regional, dan global sebagai langkah efektif untuk mencegah dan merespons epidemi.
Maka, memperkuat pencegahan epidemi ini penting untuk diterapkan.
Masyarakat perlu menerapkan pelajaran yang diperoleh dari manajemen epidemi.
Selain itu penting untuk meningkatkan tingkat kesiapsiagaan agar dapat memberikan respons paling awal dan paling memadai terhadap epidemi yang mungkin timbul.
Dengan mengadakan Hari Kesiapsiagaan Epidemi Internasional, kita juga turut mendorong integrasi kesehatan manusia, kesehatan hewan dan kesehatan tanaman, serta sektor lingkungan dan sektor terkait lainnya.
Kerja sama internasional dan multilateralisme memainkan peran penting dalam menanggapi epidemi.
Masyarakat di seluruh dunia perlu menekankan pentingnya kemitraan dan solidaritas di antara setiap individu, masyarakat dan Negara, serta organisasi regional dan internasional, dalam semua tahap manajemen epidemi, serta pentingnya mempertimbangkan perspektif gender dalam hal ini.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya Organisasi Kesehatan Dunia, juga berperan penting dalam mengoordinasikan tanggapan terhadap epidemi.
Sesuai dengan mandatnya, PBB mendukung upaya nasional, regional, dan internasional untuk mencegah, memitigasi, dan mengatasi dampak penyakit menular dan epidemi sesuai dengan tujuan untuk memajukan Agenda 2030.
Maka kita perlu mengakui peran dan tanggung jawab utama Pemerintah dan kontribusi yang sangat diperlukan dari para pemangku kepentingan yang relevan dalam mengatasi tantangan kesehatan global, terutama perempuan, yang merupakan mayoritas pekerja kesehatan dunia.
Negara-negara anggota PBB berkomitmen untuk memastikan partisipasi yang inklusif, setara dan non-diskriminatif, dengan perhatian khusus pada mereka yang rentan atau berada dalam situasi rentan dengan peluang tertinggi terkena infeksi epidemi.
Majelis Umum PBB mengundang semua Negara Anggota untuk menyoroti pentingnya pencegahan, kesiapsiagaan, dan kemitraan melawan epidemi.
(Oktavia WW)