Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka suap pergantian antar waktu (PAW) Harun Masiku terhadap eks Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan menuai banyak sorotan.
Pada Kamis (26/12/2024) melalui sebuah video berdurasi empat menit, Hasto muncul pertama kali menanggapi kasus yang menjeratnya.
Yang menjadi sorotan dalam video Hasto itu yakni lantaran dia mengatakan nasibnya mirip dengan perjuangan Bung Karno dalam memperjuangkan kebenaran dan masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita.
Koordinator Komrad Pancasila Antony Yudha mengatakan bahwa tindakan Hasto dalam kasus Harun Masiku justru sangat bertolak belakang jika disamakan dengan Bung Karno.
Pasalnya, Bung Karno yang merupakan Presiden pertama Indonesia sekaligus ayah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ditangkap oleh penjajah karena memperjuangkan kemerdekaan.
Bukan karena perilaku korupsi, apalagi berusaha mempengaruhi keputusan lembaga negara seperti KPU demi ambisi pribadi seperti yang kini menjerat Hasto.
“Apabila Hasto menyamakan kondisinya saat ini mirip dengan perjuang Bung Karno hal tersebut sangat bertolak belakang. Karena Bung Karno ditangkap bukan karena korupsi," kata Antony saat dihubungi, Jumat (27/12/2024).
Antony bahkan menyebut tindakan Hasto menunjukkan perilaku layaknya Nekolim atau Neokolonialisme, Kolonialisme, Imperialisme atau bentuk penjajahan baru yang bersifat laten dan nyaris tidak tampak secara fisik, yang dimana sangat ditentang oleh Bung Karno kala itu.
"Dan justru saya berpendapat tindakan Hasto berdasarkan keterangan KPK merupakan perilaku Nekolim karena diduga berusaha mempengaruhi keputusan KPU agar bisa meloloskan Harun Masiku sebagai PAW demi motif politik pribadi yang bersangkutan," tegas Antony.
Antony pun meminta publik untuk jangan terkecoh dengan narasi yang dibangun oleh Hasto terkait kondisinya yang dinilai mirip dengan Bung Karno.
Ia menyebut apa yang disampaikan Hasto itu sama saja menodai nilai-nilai perjuangan Revolusi Mental Bung Karno.
"Rasanya Hasto sedang memainkan narasi mencari simpati publik dalam upaya menyelamatkan karir politiknya ditengah status tersangkanya.
Tetapi hal tersebut justru menambahkan kekesalan masyarakat dan mencederai para pengagum Bung Karno karena mencederai nilai perjuangan sang Proklamator yang disamakan dengan Hasto tersangka kasus korupsi," papar Antony.
Diketahui, dalam videonya, Hasto menyatakan dirinya bersama dengan PDIP akan menghormati apa yang menjadi ketetapan hukum yang diterapkan.
"Maka sikap dari PDI-Perjuangan adalah menghormati keputusan dari KPK. Kami adalah warga negara yang taat hukum.
PDI Perjuangan adalah partai yang menjunjung tinggi supremasi hukum," kata Hasto dalam keterangan videonya, Kamis (26/12/2024).
Tak hanya itu, Hasto bahkan sampai tiga kali menyebut nama Bung Karno.
"Maka sebagai murid Bung Karno, saya mengikuti apa yang tertulis di dalam buku Cindy Adams ini. Inilah kitab perjuangan saya. Dan seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9," kata Hasto.
Ia lantas mengutip salah satu ucapan Bung Karno yakni masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita.
"Untuk itu, kami tidak akan pernah menyerah. Baik mau digunakan suatu proses intimidasi secara formal, maupun dengan cara-cara di luar formal sekalipun, kami sudah menyiapkan risiko-risiko terburuk.
Karena sebagaimana dilakukan oleh Bung Karno, masuk penjara adalah bagian dari pengorbanan cita-cita. Untuk itu, jangan pernah takut menyuarakan kebenaran. Kita jaga Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ujarnya.