Ratna Atmirina: Pariwisata Ramah Muslim untuk Ekonomi Berkelanjutan dan Inklusif
GH News December 28, 2024 02:05 PM

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Musim liburan selalu menjadi momen yang dinanti oleh banyak orang, sekaligus menjadi penggerak roda perekonomian lokal melalui sektor pariwisata. Ratna Atmirina (22), mahasiswi Bisnis Perjalanan Wisata Universitas Gadjah Mada dan influencer di dunia hijab, berbagi pandangannya tentang pentingnya mengembangkan pariwisata yang ramah muslim.

Ratna, yang telah menorehkan berbagai prestasi di ajang Putri Hijab Academy dan Hijab Influencer and Brand Award 2024, menegaskan bahwa pariwisata tidak sekadar soal rekreasi, tetapi juga menjadi sarana untuk memberdayakan masyarakat lokal dan memperkenalkan potensi daerah kepada dunia.

“Wisata membuka peluang kerja, menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Ini adalah kekuatan besar yang harus kita manfaatkan,” ujar Ratna kepada TIMES Indonesia dalam wawancara tertulis, Sabtu (28/12/2024).

Mendukung Pariwisata Ramah Muslim

Ratna menekankan pentingnya mendukung destinasi wisata yang ramah muslim, khususnya di musim liburan. Dengan menyediakan fasilitas seperti restoran halal, ruang salat, dan lingkungan yang aman, destinasi wisata dapat menarik lebih banyak wisatawan muslim.

“Wisata ramah muslim bukan hanya memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menunjukkan bahwa kita peduli terhadap keberagaman wisatawan. Ini penting untuk menciptakan pengalaman yang inklusif,” jelasnya.

Sebagai sosok yang aktif mempromosikan pariwisata melalui media sosial, Ratna mengajak perempuan berhijab untuk percaya diri menjelajahi dunia wisata.

“Hijab bukanlah penghalang untuk menikmati keindahan alam dan budaya. Justru, ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa perempuan berhijab juga bisa berkontribusi besar dalam sektor pariwisata,” tambahnya.

Mendorong Perubahan Melalui Komunitas

Ratna mengajak komunitas hijabers dan masyarakat luas untuk mendukung destinasi lokal dengan mempromosikan dan memilih destinasi yang ramah muslim. Menurutnya, kolaborasi antara pelaku industri pariwisata, komunitas lokal, dan wisatawan dapat menciptakan perubahan signifikan.

“Saya percaya, langkah kecil seperti mendukung destinasi halal atau membagikan pengalaman positif di media sosial bisa membawa dampak besar untuk keberlanjutan pariwisata,” katanya.

Sebagai bagian dari Putri Hijab Academy, Ratna juga aktif mengajak pengikutnya di Instagram untuk terlibat dalam kampanye ini.

“Pariwisata yang inklusif adalah pariwisata yang menghargai setiap individu tanpa memandang perbedaan. Mari bersama-sama mewujudkan dunia wisata yang lebih ramah, berkelanjutan, dan berdaya bagi semua kalangan,” tutupnya penuh semangat.(*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.