Tutup Kejuaraan Silat Hasyim Cup, Ketua IPSI Jatim Beri Bonus Tambahan bagi Jawara
GH News December 28, 2024 02:05 PM

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) menutup kompetisi Invitasi Kejuaraan Pencak Silat Piala Hasyim di Sekolah Wachid Hasyim Surabaya Tingkat SD dan SMP se-Surabaya pada Jumat (27/12/2024) malam.

Ada 296 peserta dalam kompetisi yang memperebutkan Piala Hasyim Cup IPSI Jatim ini. Total 19 kontingen, 154 partai tanding dan 55 partai semi penampilan. Kompetisi berlangsung selama 26-27 Desember 2024.

Ketua Umum Pengprov IPSI Jatim Bambang Haryo mengapresiasi pelaksanaan kompetisi antar sekolah tersebut dalam rangka menjaring bibit-bibit atlet potensial bidang seni beladiri.

Piala-Hasyim-Cup-b.jpgLaga Invitasi Kejuaraan Pencak Silat Piala Hasyim di Sekolah Wachid Hasyim 1 Surabaya, Sabtu (27/12/2024) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Terutama pencak silat yang kini memiliki rekor prestasi dunia dan telah direncanakan oleh pemerintah pusat untuk masuk kurikulum di  sekolah dasar hingga menengah atas.

Pencak silat, kata dia, sejatinya bukan sekadar latihan fisik, tetapi juga sarana membentuk karakter dan kedisiplinan hingga meraih prestasi.

"Kejuaraan invitasi ini memberikan kesempatan kepada atlet-atlet pesilat Surabaya untuk bisa meningkatkan prestasi," ungkapnya.

Anggota DPR RI ini juga berharap peserta kejuaraan dapat menggapai piala kemenangan hingga tingkat provinsi, nasional maupun internasional. Jatim sendiri merupakan gudang pesilat andal.

Hal ini dibuktikan oleh peserta dalam pertandingan. Mereka menampilkan seni bela diri terbaik. Dibuka oleh penampilan atraksi "Joko Tole", yang menggabungkan seni dan olah tubuh lewat gerakan bela diri pencak silat indah.

Pertandingan silat juga bisa menjadi tiket menuju beasiswa perguruan tinggi jalur prestasi. Tentu mereka harus melalui sejumlah tahapan kejuaraan, sehingga asah skill sejak dini sangatlah diperlukan.

Apalagi jika mampu menembus prestasi tingkat dunia. Atlet pencak silat asal Jatim bahkan mendapat 2 medali emas dan 2 medali perak di perhelatan skala internasional. 

Piala-Hasyim-Cup-a.jpgKetua IPSI Jatim Bambang Haryo bersama pihak Yayasan Wachid Hasyim menutup Invitasi Kejuaraan Pencak Silat Piala Hasyim di Sekolah Wachid Hasyim 1 Surabaya, Sabtu (27/12/2024) malam.(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Yang juara dunia saat ini dari Jatim ada dua atlet," kat BHS bangga.

Sertifikat Jalur Prestasi dan Bonus Tambahan 

Para pemenang dalam Kejuaraan Invitasi Piala Hasyim patut berbangga karena mereka mendapat sertifikat yang dapat digunakan untuk masuk ke sekolah menengah atas negeri maupun perguruan tinggi melalui jalur prestasi. Bahkan untuk masuk TNI/Polri hingga pegawai negeri.

"Kesempatan ini dapat dimanfaatkan betul, tetapi dari yayasan juga memberikan dana apresiasi bagi para juara. Saya dari BHS Peduli juga memberikan apresiasi dana walaupun tidak terlalu banyak, semoga ini bisa bermanfaat," ucapnya.

BHS pun menambah bonus Rp2 juta bagi juara pertama, Rp1,5 juta bagi juara kedua dan Rp1,250 ribu bagi juara ketiga. Sedangkan bagi pesilat terbaik usia remaja  favorit mendapat bonus Rp750 ribu dan pesilat terbaik favorit usia dini  mendapat tambahan bonus Rp600 ribu.

Bonus diberikan sebagai penambah motivasi atlet agar semakin semangat berprestasi dalam melestarikan bidang olahraga bela diri. 

Sementara terkait wacana penerapan kurikulum pencak silat di SD, SMP dan SMA, ujar BHS, IPSI Jatim sangat mendukung kebijakan yang dijadwalkan mulai tahun depan tersebut. Silat adalah budaya bangsa yang harus terus dipertahankan dan dikembangkan. 

"Ini tidak bisa instan, butuh waktu untuk melatih guru-guru silat, tidak hanya dari sisi prestasi tapi juga sisi yang diajarkan oleh perguruan silat, yaitu akhlak, kesantunan dan karakter serta mental yang diajarkan lagi pada siswa," jelasnya.

Sekretaris Umum Yayasan Wachid Hasyim Surabaya Sobakhul Khoir pada kesempatan yang sama berharap dengan belajar pencak silat, semua anak-anak di bisa membela dirinya sendiri ketika berada pada situasi terdesak. Bukan untuk gagah-gagahan dan tawuran. Tetapi utamanya adalah dapat menjadi jalan untuk meraih prestasi.

"Memberikan ajang itu adalah faktor utama supaya anak bisa berkelanjutan meningkatkan prestasi dalam pencak silat," tandasnya.(*)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.