TRIBUNJATIM.COM - Tersesat gegara Google Maps kembali terjadi.
Kali ini momen tersebut viral di media sosial dan menarik perhatian publik.
Bagaimana tidak?
Bus pariwisata ini tersesat di kuburan warga.
Anehnya, jejak ban bus tak terlihat di sekitar pemakaman.
Pengemudi pun mengaku tak sadar sudah tiba di kuburan.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Satu keluarga kecelakaan setelah ikuti Google Maps
Nasib pilu terjadi pada satu keluarga asal Yogyakarta di Bali, Senin (16/12/2024).
Keluarga beranggotakan empat orang ini mengalami kecelakaan setelah mengikuti Google Maps.
Tiga orang dilaporkan luka, sementara satu tewas.
Ternyata jalan yang mereka lalui tersebut dikenal rawan kecelakaan.
Kejadian ini berlangsung di jalur Tigawasa di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Hal ini diungkap langsung oleh Kapolsek Banjar, Kompol I Gede Putu Semadi.
kecelakaan itu terjadi pada Senin (16/12/2024) sekitar pukul 10.30 Wita.
Ia mengatakan, rombongan keluarga asal Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, ini melewati jalur Tigawasa karena mengikuti Google Maps.
Mereka menumpangi sepeda motor Honda PCX dengan nomor polisi DK 3102 ADI dari arah Kota Denpasar menuju Lovina, Buleleng. Terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anaknya. Motor tersebut dikemudikan Prapto Dwi Prasetyo (31).
"Pengemudi diarahkan Google Maps lewat jalur Tigawasa. Jalanan ini kondisinya menurun curam dan berbelok-belok," ujarnya saat dikonfirmasi Rabu (18/11/2024).
Sesampainya di lokasi kejadian, motor yang dikemudikan Prapto mengalami rem blong.
Pria tersebut tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya. Hingga oleng ke kanan jalan dan mengakibatkan kecelakaan tunggal.
Masyarakat yang mengetahui peristiwa itu segera menolong para korban dan dilarikan ke RS Parama Sidhi Singaraja.
Prapto dan anak pertamanya yang masih berumur 7 tahun mengalami luka ringan. Lalu anak keduanya yang berusia 5 tahun mengalami luka berat.
Adapun istri Prapto, Karlina Januarti Wahyudin (29), tewas akibat kecelakaan tersebut.
"Korban dinyatakan meninggal dunia di RS Parama Sidhi Singaraja," ungkapnya.
Semadi mengungkapkan, jalur Tigawasa kerap menjadi pilihan bagi pengemudi dari arah Kota Denpasar yang hendak menuju Lovina, Buleleng.
Jika menggunakan aplikasi Google Maps akan direkomendasikan jalur ini dengan rute tercepat.
Namun, polisi meminta masyarakat yang belum hapal menghindari jalur ini. Sebab, banyak tanjakan dan kelokan yang cukup ekstrem.
Tanjakan itu cukup berbahaya jika dilalui pengemudi yang belum hafal maupun kendaraan besar. Di lokasi ini juga kerap terjadi kecelakaan akibat pengemudi tidak menguasai medan.
Ia menyarankan pengendara sebaiknya memilih jalur utama Denpasar - Singaraja dengan melewati jalan shortcut.
Kecelakaan serupa juga dialami oleh satu keluarga asal India.
Satu keluarga tewas setelah mobil yang mereka tumpangi tercebur ke sungai.
Lebih tepatnya, kejadian ini berlangsung di negara bagian Uttar Pradesh, India, Minggu (24/11/2024).
Ketika itu, mengikuti Google Map, mereka mengendarai mobilnya ke jembatan yang terputus, sehingga jatuh ke dasar sungai.
Kepolisian setempat melakukan investigasi atas insiden ini.
Namun mereka meyakini Google Maps yang telah mengarahkan mereka mengambil rute tersebut.
Dikutip dari BBC Internasional via kompas.tv, Jumat (29/11/2024), bagian jembatan dilaporkan runtuh awal tahun ini karena banjir.
Meski penduduk setempat mengetahui hal ini dan menghindari jembatan, ketiga pria tersebut tidak menyadarinya karena mereka berasal dari luar daerah tersebut.
Tidak ada barikade atau papan tanda yang menunjukkan bahwa jembatan tersebut terputus.
Pihak otoritas telah memanggil empat teknisi dari departemen jalanan negara bagian, dan pejabat Google Maps yang tak disebutkan namanya ke dalam gugatan pidana kepolisian atas pembunuhan yang patut disalahkan.
Juru bicara Google mengungkapkan mereka telah bekerja sama untuk penyelidikan tersebut.
Kecelakaan tragis tersebut menyoroti buruknya infrastruktur jalan di India dan memicu perdebatan apakah aplikasi navigasi seperti Google Maps ikut bertanggung jawab atas insiden itu.
Google Maps sendiri merupakan aplikasi navigasi paling popular di India dan identik dengan GPS, sistem navigasi radio berbasis satelit.
Aplikasi ini dilaporkan memiliki sekitar 60 juta pengguna aktif dan menyaksikan sekitar 50 juta pencarian dalam seharian.
-----