BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Produk kerajinan anyaman purun tikus, yang ditekuni Noorjannah (60) tak susah memasarkannya.
Warga Desa Parimata, Kecamatan Belawang, Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) ini menjual produk anyaman purun tikus atas dasar permintaan pesanan, maupun dibeli secara langsung.
Cerita, Noorjannah, ia tidak perlu menjual ke pasar. Produk olahannya tersebut dapat dipesan secara langsung melalui telepon atau WhatsApp.
Ia mengaku, entah darimana para pembeli juga secara langsung menghubungi ke nomor hp miliknya.
“Mungkin, memang telah dikenalkan oleh pihak Diskoperindag Batola, melalui rumah UMKM di Handil Bakti atau dipromosikan mereka secara langsung ke saya, saat acara pameran nasional,” katanya, Sabtu (28/12/2024).
Bisa dari teman pengrajin lain yang ada di Batola. Sebab ada beberapa pengrajin purun di Batola ini dengan karakter masing-masing.
Setelah memulai komunikasi melalui telepon atau WhatsApp, pemesan akan memilih produk yang diinginkan, dengan berbagai macam motif atau jenis yang mereka inginkan.
Harga per buah Anyaman Tikar Purun yang dibuat dari tangan Noorjannah (60) Warga Desa Parimata, Kecamatan Belawang ini tentunya tidak sama, sebab menyesuaikan barang produksi.
Misal saja produk tikar, dijual dengan harga sekira Rp 325 ribu per lembarnya, berukuran panjang 190 x lebar 140 cm. Harga tempat Sajadah dari Rp 30 – 120 ribu dan masih banyak jenis barang lainnya.
“Ini harga biasa pada umumnya. Tapi produk lain memang berbeda lagi, kemudian menyesuaikan permintaan juga,” tambahnya.
Tidak jarang juga Noorjannah menerima pemesan dari pihak kantor ataupun dari perusahaan.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)